Hukum Memakai Emas dan Sutra bagi Laki-Laki
oleh Sugiyanta
Hudzaifah bin al-Yaman radhilallahu ‘anhu mengatakan:
أَمَرَنَا رسول الله صل الله عليه وسلم بِسَبْعٍ، وَنَهَانَا عَنْ سَبْعٍ، أَمَرَنَا بِعِيَادَةِ الْمَرِيضِ، وَاتِّبَاعِ الْجَنَائِزِ،وَ تَشْمِيتِ الْعَاطِسِ، وَإِبْرَارِ الْقَسَمِ، - أَوْ الْمُقْسِمِ - ، وَنَصْرِ الْمَظْلُومِ،وَ إِجَابَةِ الدَّاعِى ، وَ إِفْشَاءِ السَّلاَمِ، وَنَهَانَا عَنْ خَوَاتِمَ – أَوْ عَنْ تُخَتُّمٍ – بِالذَّهَبِ وَ عَنْ شُرْبٍ بِالْفِضَّةِ، وَعَنِ الْمَيَاثِرِ، وَ عَنِ الْقَسِّيَّ، وَعَنْ لُبْسِ الْحَرِيرِ، وَاْلإِسْتَبْرَقِ، وَ الدِّيْبَاجِ
Rasulullah shalallahu 'alaihi wa salam memerintahkan kami untuk melakukan tujuh perkara dan melarang kami dari tujuh perkara. Beliau memerintahkan kami untuk menengok orang sakit, mengiringi jenazah, menjawab orang bersin, memenuhi sumpah, menolong orang teraniaya, mendatangi undangan, dan menyebarkan salam.
Beliau melarang kami dari memakai cincin emas, minum dengan bejana emas, memekai mayatsir (alas duduk kendaraan dari sutra), memakai sutra dari al Qassu (daerah di Mesir), memakai sutra halus, memakai sutra tebal, dan memakai sutra yang kasar. (HR Muslim al-Libas wa az-Zinah 3)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar