Selasa, 10 Mei 2011

Bila HP Berdering saat Kita Shalat


Bila HP berdering saat kita sedang shalat
Oleh Sugiyanta

Tak dapat dipungkiri bahwa telepon genggam atau handphone atau mobile phone adalah salah satu kenikmatan yang Allah berikan kepada kita. Dan telepon genggam atau handphone (HP) dapat memudahkan banyak urusan. HP juga mempermudah kita untuk beribadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
Akan tetapi kadang kala HP juga menjadi masalah bagi penggunanya. Tulisan ini hanya membahas apa yang harus kita lakukan, bila HP berdering ketika sedang shalat. Seyogyanya bila kita hendak shalat baik sendiri maupun berjamaah, kita matikan HP kita, atau setidaknya HP dibuat diam tanpa suara (silent) agar shalat kita tidak terganggu. Lalu bagaimana bila kita shalat, HP terlanjur tidak dimatikan dan berdering. Sungguh bila shalat dilakukan secara berjamaah, dering HP kita akan mengganggu jamaah yang lain. Apa yang harus dilakukan? Kita membatalkan shalat sekedar untuk mematikan atau menjawab HP? Atau kita diamkan saja HP kita tetapi tetap mengganggu kekhusukkan yang lain? Atau kita matikan HP kita tetapi kita melanjutkan shalat kita?
Untuk menjawabnya mari kita perhatikan beberapa hadist berikut:

صحيح مسلم -  دَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ بْنِ قَعْنَبٍ وَقُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ قَالَا حَدَّثَنَا مَالِكٌ عَنْ عَامِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الزُّبَيْرِ ح و حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى قَالَ قُلْتُ لِمَالِكٍ حَدَّثَكَ عَامِرُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الزُّبَيْرِ عَنْ عَمْرِو بْنِ سُلَيْمٍ الزُّرَقِيِّ عَنْ أَبِي قَتَادَةَ: 
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ كَانَ يُصَلِّي وَهُوَ حَامِلٌ أُمَامَةَ بِنْتَ زَيْنَبَ بِنْتِ رَسُولِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَلِأَبِي الْعَاصِ بْنِ الرَّبِيعِ فَإِذَا قَامَ حَمَلَهَا وَإِذَا سَجَدَ وَضَعَهَا
Bahwa Rasulullah r pernah shalat menggendong Umamah binti Zainab binti Rasulullah, r … apabila beliau berdiri, beliau menggendong, dan bila beliau sujud, beliau letakkan.
Hadist ini menjelaskan bolehnya menggendong bayi ketika sedang shalat  

سنن النسائي - خْبَرَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ حَدَّثَنَا حَاتِمُ بْنُ وَرْدَانَ قَالَ حَدَّثَنَا بُرْدُ بْنُ سِنَانٍ أَبُو الْعَلَاءِ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ  اسْتَفْتَحْتُ الْبَابَ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي تَطَوُّعًا وَالْبَابُ عَلَى الْقِبْلَةِ فَمَشَى عَنْ يَمِينِهِ أَوْ عَنْ يَسَارِهِ فَفَتَحَ الْبَابَ ثُمَّ رَجَعَ إِلَى مُصَلَّاهُ
Aisyah رَضِيَ اللَّهُ  berkata: Aku minta dibukakan pintu dan Rasulullah صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ  sedang shalat tathawu’ dan pintu di arah kiblat, maka Rasulullah صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ berjalan dari arah kanannya atau kirinya lalu membuka pintu kemudian kembali ke tempat shalatnya. HR. an-Nasai no. 1151, HR Tirmidzi
Hadist ini menjelaskan bolehnya berjalan sedikit ketika shalat


صحيح مسلم - حَدَّثَنَا شَيْبَانُ بْنُ فَرُّوخَ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ الْمُغِيرَةِ حَدَّثَنَا ابْنُ هِلَالٍ يَعْنِي حُمَيْدًا قَالَ بَيْنَمَا أَنَا وَصَاحِبٌ لِي نَتَذَاكَرُ حَدِيثًا إِذْ قَالَ أَبُو صَالِحٍ السَّمَّانُفَقَالَ أَبُو سَعِيدٍ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ إِلَى شَيْءٍ يَسْتُرُهُ مِنْ النَّاسِ فَأَرَادَ أَحَدٌ أَنْ يَجْتَازَ بَيْنَ يَدَيْهِ فَلْيَدْفَعْ فِي نَحْرِهِ فَإِنْ أَبَى فَلْيُقَاتِلْهُ فَإِنَّمَا هُوَ شَيْطَانٌ
Maka Abu Said berkata, “Rasulullah  berkata, “Apabila seseorang di antaramu sedang shalat menghadap sesuatu (shutrah – pen) agar terlindung dari orang-orang (yang akan lewat didepannya), maka cegahlah di lehernya. Jika memaksa, maka pukullah; karena sesungguhnya ia adalah setan.”
Hadist ini menjelaskan bolehnya menghadang seseorang yang lewat didepannya ketika shalat atau bahkan memukulnya.

صحيح ابن خزيمة - نا سعيد بن عبد الرحمن المخزومي ، ثنا سفيان بن عيينة ، عن معمر ح وثنا محمد بن هشام ، ثنا يحيى بن اليمان ح وثنا أبو موسى ، ثنا عبد الأعلى ح وثنا يعقوب الدورقي ، ثنا غندر ح وثنا يحيى بن حكيم ، ثنا محمد بن جعفر قالوا : ثنا معمر ، عن يحيى بن أبي كثير ، عن ضمضم ، عن أبي هريرة ، أن رسول الله صلى الله عليه وسلم « أمر بقتل الأسودين في الصلاة العقرب والحية »
Bahwa Rasulullah memerintahkan untuk membunuh dua makhluk hitam ketika shalat, yaitu kalajengking dan ular
Hadist ini menjelaskan bolehnya memukul atau membunuh ular atau kalajengking ketika shalat.

Seluruh hadist di atas membolehkan kita melakukan gerakan (yang bukan gerakan shalat) ketika sedang menjalankan shalat. Lalu bagaimana dengan mematikan dering HP ketika sedang shalat. Tak diragukan lagi, bahwa gerakan mematikan HP lebih ringan daripada menggendong anak kecil, lebih ringan daripada memukul ular dan membunuhnya, mencegah orang yang lewat di depan kita ketika kita shalat. Kesimpulannya: bila HP berdering, sementara kita sedang shalat, jalan yang terbaik adalah kita mematikan HP kita dan kita tetap menjalankan shalat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar