Puasa Asyura – Tanggal 9 dan 10 Muharram
Oleh: Sugiyanta, S.Ag, M.Pd
Rambutan - Andalan Agrikultural Kec. Kalibawang selain Durian
Pengertian Asyura dan Siapa yang Pertama Kali Mengerjakan
Asyura adalah hari yang ke-10 pada bulan Muharram. Dan orang-orang Yahudi di Madinah telah mengerjakan puasa Asyura sebelum Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam hijrah ke Madinah. Ketika Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam sampai Madinah, beliau menjumpai orang Yahudi berpuasa pada hari ke-10 bulan Muharram. Imam Muslim rahimahullah meriwayatkan:
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدِمَ الْمَدِينَةَ فَوَجَدَ الْيَهُودَ صِيَامًا يَوْمَ عَاشُورَاءَ فَقَالَ لَهُمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا هَذَا الْيَوْمُ الَّذِي تَصُومُونَهُ فَقَالُوا هَذَا يَوْمٌ عَظِيمٌ أَنْجَى اللَّهُ فِيهِ مُوسَى وَقَوْمَهُ وَغَرَّقَ فِرْعَوْنَ وَقَوْمَهُ فَصَامَهُ مُوسَى شُكْرًا فَنَحْنُ نَصُومُهُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَنَحْنُ أَحَقُّ وَأَوْلَى بِمُوسَى مِنْكُمْ فَصَامَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ
617 - Dari Ibnu Abbas RA, bahwasanya Rasulullah SAW datang ke Madinah, lalu beliau mendapati orang-orang Yahudi berpuasa pada hari Asyura, kemudian Rasulullah SAW bertanya kepada mereka, "Hari apa yang kalian berpuasa ini?" Mereka menjawab, "Ini hari yang agung. Pada hari ini Allah menyelamatkan Musa dan kaumnya, dan Allah menenggelamkan Fir'aun beserta kaumnya, maka Musa berpuasa pada hari ini sebagai rasa syukur, dan kami pun berpuasa pada hari ini." Kemudian Rasulullah berkata, "Kamilah yang lebih berhak dan lebih utama daripada kalian terhadap Musa." Maka Rasulullah berpuasa pada hari itu, dan memerintahkan orang-orang untuk berpuasa. {Muslim 3/150}.
Orang yang Sudah Terlanjur Makan Pada Hari Asyura Hendaknya Puasa pada Sisa Hari itu
عَنْ الرُّبَيِّعِ بِنْتِ مُعَوِّذِ بْنِ عَفْرَاءَ قَالَتْ أَرْسَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ غَدَاةَ عَاشُورَاءَ إِلَى قُرَى الْأَنْصَارِ الَّتِي حَوْلَ الْمَدِينَةِ مَنْ كَانَ أَصْبَحَ صَائِمًا فَلْيُتِمَّ صَوْمَهُ وَمَنْ كَانَ أَصْبَحَ مُفْطِرًا فَلْيُتِمَّ بَقِيَّةَ يَوْمِهِ فَكُنَّا بَعْدَ ذَلِكَ نَصُومُهُ وَنُصَوِّمُ صِبْيَانَنَا الصِّغَارَ مِنْهُمْ إِنْ شَاءَ اللَّهُ وَنَذْهَبُ إِلَى الْمَسْجِدِ فَنَجْعَلُ لَهُمْ اللُّعْبَةَ مِنْ الْعِهْنِ فَإِذَا بَكَى أَحَدُهُمْ عَلَى الطَّعَامِ أَعْطَيْنَاهَا إِيَّاهُ عِنْدَ الْإِفْطَارِ
619- Dari Rubayyi' binti Mu'awwidz bin 'Afra' RA, dia berkata, "Rasulullah SAW pernah mengirim utusan pada pagi hari Asyura' ke perkampungan kaum Anshar di sekitar Madinah (untuk mengumumkan), 'Barang siapa berpuasa sejak pagi hari hendaklah ia sempurnakan puasanya, dan barang siapa tidak berpuasa sejak pagi hari, maka hendaklah ia sempurnakan sisa harinya.' Semenjak itu kami selalu berpuasa pada hari Asyura" dan kami ajak pula anak-anak kami yang kecil untuk berpuasa. Insya Allah, kami pergi ke masjid dan kami buatkan mereka mainan dari bulu. Apabila ada salah satu dari mereka menangis minta makanan, kami berikan mainan itu kepadanya sampai tiba waktu berbuka." {Muslim 3/152}.
Dilarang Menyerupai Orang Yahudi: Diperintahkan untuk Puasa Mulai Tanggal 9 Muharram
Kalau orang Yahudi berpuasa pada tanggal 10 Muharram, maka kita umat Islam hendaknya tidak menyerupainya. Artinya kita mesti berbeda dengan oran Yahudi. Bagaimana caranya? Yaitu dengan berpuasa sejak tanggal 9 hingga 10 Muharram.
صحيح مسلم - (ج 5 / ص 479)
...سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا يَقُولُا: حِينَ صَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ قَالَ فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ حَتَّى تُوُفِّيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Shahih Muslim (5/479)
... mendengar Abdullah bin Abbas radlallahu ‘anhuma berkata: “Ketika Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam berpuasa hari Asyura’ dan memerintahkan untuk mengerjakannya, para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya dia itu hari yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nashrani.” Maka Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda: “Tahun depan insyaallah kami berpuasa pada hari kesembilan.” Ibn Abbas berkata: “Tahun depannya belum datang, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam telah wafat.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar