Rabu, 05 September 2012

KAPAN KHATHIB SHALAT JUMAT MASUK MASJID


KAPAN KHATHIB SHALAT JUMAT MASUK MASJID
Oleh: Sugiyanta, S.Ag, M.Pd

Perjalan Penulis di atas Awan Sulawesi

 Sebagian khatib, karena ingin menambah pahala dan keutamaan dan memanfaatkan waktu ibadah shalat sunnah atau dzikir, datang ke masjid jauh sebelum waktu berkhutbah, kemudian menjalankan shalat tahiyatul masjid, duduk di shaf terdepan lalu membaca dzikir atau al-Quran sampai saatnya khutbah baru naik mimbar. Mereka juga ingin mengamalkan hadist Nabi shalallalhu ‘alaihi wa salam supaya mendapatkan pahala berkurban unta, sapi dan seterusnya.

Kapan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam Memasuki Masjid?
Yang perlu diketahui bagi para khatib, Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam datang untuk berkhutbah pada hari Jumat langsung menuju mimbar lalu mengucapkan salam untuk memulai khutbah. Dan nash/dalil baha Rasulullah datang awal waktu lalu shalat tahiyatul masjid dan duduk di shaf pertama tidak dijumpai.
Imam an-Nawawi (beliau adalah Imam al-Kabir al-Hafidz zl-Mujawwad al-Hujjah ash-Shadiq Abu al-Husain Muslim bin al-Hajjaj bin Muslim bin Ward bin Kausyad al-Qusyairi an-Naisaburi, wafat 676 H) menukil pendapat al-Mutawalli, “Disunahkan bagi khatib untuk tidak datang ketika shalat Jumat kecuali kalau sudah masuk waktunya. Yang disunnahkan pertama kali adalah segera naik mimbar karena inilah yang dicontohkan Nabi kita shalallahu ‘alaihi wa salam dan bukannya melaksanakan tahiyatul masjid.”
صحيح البخاري - (ج 10 / ص 488)
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ يُونُسَ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ حَدَّثَنَا ابْنُ شِهَابٍ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ وَالْأَغَرِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَانَ يَوْمُ الْجُمُعَةِ كَانَ عَلَى كُلِّ بَابٍ مِنْ أَبْوَابِ الْمَسْجِدِ الْمَلَائِكَةُ يَكْتُبُونَ الْأَوَّلَ فَالْأَوَّلَ فَإِذَا جَلَسَ الْإِمَامُ طَوَوْا الصُّحُفَ وَجَاءُوا يَسْتَمِعُونَ الذِّكْرَ
Shahih al-Bukhari (10/488) – Telah menceritakan kepadakami Ahmad bin Yunus, telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Sa’d, telah meceriakan kepada kami Ibn Syihab dari Abi Salamah dan selainnya dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda, “Apabila hari Jumat, di setiap pintu dari pintu-pintu masjid ada malaikat sedang mencatat, maka yang pertama dia dicatat yang pertama, bila Imam telah duduk (di mimbar), malaikat melipat catatannya, kemudian masuk mendengarkan khutbah.”
Seperti diketahui bahwa imam shalat Jumat adalah khatib juga. Dan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam adalah imam shalat sekaligus khatib Jumat. Maka hadist di atas menunjukkan bahwa waktu datangnya imam adalah setelah habisnya waktu-waktu awal yang disunnahkan bagi selain imam/khatib.
Hadist di atas diperkuat juga oleh hadist berikut:
سنن النسائي - (ج 5 / ص 227)
أَخْبَرَنَا نَصْرُ بْنُ عَلِيِّ بْنِ نَصْرٍ عَنْ عَبْدِ الْأَعْلَى قَالَ حَدَّثَنَا مَعْمَرٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ الْأَغَرِّ أَبِي عَبْدِ اللَّهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا كَانَ يَوْمُ الْجُمُعَةِ قَعَدَتْ الْمَلَائِكَةُ عَلَى أَبْوَابِ الْمَسْجِدِ فَكَتَبُوا مَنْ جَاءَ إِلَى الْجُمُعَةِ فَإِذَا خَرَجَ الْإِمَامُ طَوَتْ الْمَلَائِكَةُ الصُّحُفَ قَالَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمُهَجِّرُ إِلَى الْجُمُعَةِ كَالْمُهْدِي بَدَنَةً ثُمَّ كَالْمُهْدِي بَقَرَةً ثُمَّ كَالْمُهْدِي شَاةً ثُمَّ كَالْمُهْدِي بَطَّةً ثُمَّ كَالْمُهْدِي دَجَاجَةً ثُمَّ كَالْمُهْدِي بَيْضَةً
Sunan an-Nasai (5/227) – Telah mengabarkan kepada kami Nasr bin ‘Ali bin Nashr dari ‘Abdul A’la, ia berkata, “Ma’mar menceritakan kepada kami dari az-Zuhair dari al-Aghar Abi ‘Abdillah dari Abi Hurairah bahwa Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda, “Bila hari Jumat, para malaikat menunggu pintu-pintu masjid, maka malaikat mencatat siapa yang datangngi (shalat) Jumat, maka jika Imam telah keluar (menuju masjid), malaikat melipat catatannya.” Abu Hurairah berkata, “Lalu Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda, “Yang mendatangi (shalat) Jumat (pertama) seperti berkurban seekor unta, kemudian seperti berkorban unta, kemudian seperti berkorban kambing, kemudian seperti berkorban ayam, kemudian seperti berkorban telur.”

Apakah Khathib Melakukan Tahiyatul Masjid?
Berdasarkan dua hadist di atas imam/khathib shalat Jumat, tidak perlu melaksanakan shalat tahiyatul masjid. Wallahu a’lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar