Minggu, 25 September 2011

Berseri-serilah Saat Berjabat Tangan


Jabat Tangan (3)
Etika Berjabat Tangan
Sugiyanta, S.Ag, M.Pd

Berjabat Tangan dengan Wajah Berseri-seri
Imam an-Nawawi mengataka: “Disunnahkan dalah berjabat tangan dengan waja yang bersei-seri.”
Berdasarkan hadist
صحيح مسلم - (ج 13 / ص 69)
حَدَّثَنِي أَبُو غَسَّانَ الْمِسْمَعِيُّ حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ عُمَرَ حَدَّثَنَا أَبُو عَامِرٍ يَعْنِي الْخَزَّازَ عَنْ أَبِي عِمْرَانَ الْجَوْنِيِّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الصَّامِتِ عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ: قَالَ لِيَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَحْقِرَنَّ مِنْ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ
Shahih Muslim (13/69): ... dari Abi Dzar, ia berkata: “Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam berkata kepadaku: “Janganlah engkau meremehkan suatu kebajikan apapun walau hanya menjumpai saudaramu dengan wajah yang berser-seri

Berjabat Tangan dengan Satu Tangan Saja dan Memandang Wajah Lawan Jabat Tangan
Berjabat tangan (al-mushafahah). Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani berkata: “Memegang tangan dengan satu tangan dalam berjabat tangan. Sunggu terdapat penelasannya dalam banyak hadist, bahkan asal usul lafadz mushafahah secara etimologi menunjukkan hal ini. Dalam kamus Lisanul Arab: al-mushfahah artinya memegang dengan satu tangan, dan begitu juga at-tashfuh.
Dan mushafahah dalah hadist bermushafahah (berjabat tangan) ketika berjumpa, termasuk dalam makna ini. Mushafahah adalah perbuatan saling melengketkan telapak kanan dan wajah menghadap wajah

Berjabat Tangan dengan Tidak Membungkukkan Badan
Tidak boleh berjabat tangan sambil membungkukkan badan. Membungkukkan badan saat berjabat tangan dilarang dalam agama ini.
سنن الترمذي - (ج 9 / ص 373)
حَدَّثَنَا سُوَيْدٌ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ أَخْبَرَنَا حَنْظَلَةُ بْنُ عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: قَالَ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ الرَّجُلُ مِنَّا يَلْقَى أَخَاهُ أَوْ صَدِيقَهُ أَيَنْحَنِي لَهُ قَالَ لَا قَالَ أَفَيَلْتَزِمُهُ وَيُقَبِّلُهُ قَالَ لَا قَالَ أَفَيَأْخُذُ بِيَدِهِ وَيُصَافِحُهُ قَالَ نَعَمْ
Sunnan at-Tirmidzi (9/373) ... dari Anas bin Malik, ia berkata: “Seseorang bertanya: “Wahai Rasulullah, seseorang dari kami berjumpa dengan saudaranya atau temannya, apakah ia membukukkan punggung kepadanya?” Biliau menjawab: “Tidak”. Ia bertanya: “Apakah ia memeluk dan menciumnya?”. Beliau berkata: “Tidak”. Ia bertanya lagi, “Apakah ia memegang tangannya dan berjabat tangan?” Rasulullah menjawab: “Ya”.”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar