Kamis, 14 April 2011

PENGERTIAN SYIRIK, AKIBATNYA DAN KAPAN DIKATAKAN SYIRIK

PENGERTIAN SYIRIK, AKIBATNYA DAN KAPAN DIKATAKAN SYIRIK
Sugiyanta, S.Ag, M.Pd


Pengertian Syirik
Secara terminologi (secara syar’i) syirik berarti menjadikan sesuatu sebagai sekutu/tandingan bagi Allah (lih Muhammad bin Jamil Zainu, Minhajul Firqah an-Najiyah wa ath-Thaifah, bab 15).
Dengan kata lain seseorang beribadah dan ibadahnya tersebut untuk selain Allah sebagaiman beribadah kepada Allah ta’ala. Maka barangsiapa beribadah kepada selain Allah subhanahu wa ta’ala, berarti ia menempatkan ibadah bukan pada tempatnya dan memberikan ibadah mereka kepada yang tidak berhak diibadahi. Itulah yang disebut syirik. Semestinya segala gerak-gerik kita di alam raya ini selalu diniatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
قل إن صلاتي و نسكي و محياي ومماتي لله رب العلمين . لا شريك له، وبذلك أمرت وأنا أول المسلمين.
Katakanlah, “Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya; dan demikianlah itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah) (al-An’am: 162-163)

Hukum Melakukan Syirik
Syirik kepada Allah adalah dosa yang paling besar. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ

Sesungguhya syirik (kepada Allah) adalah kedlaliman yang besar. (Luqman: 13)
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda:
أَلاَ أُنَبِّئُكُمْ بِأَكْبَرِ الْكَبَائِرِ؟ قُلْنَا: بَلَى يَارَسُولُ اللهِ. قَالَ: اَْلإِشْرَاكُ بِا للهِ وَعُقُوْقُ الْوَالِدَيْنِ.
Maukah kalian aku beritahukan tentang dosa yang paling besar? Kami (para sahabat radliallahu ‘anhum) menjawab: Ya, wahai Rasulullah. Beliau bersabda: Berbuat syirik kepada Allah dan durhaka kepada kedua orang tua (HR Bukhari dan Muslim).

Akibat Melakukan Syirik
1.  Dosanya tidak akan diampuni

إِنَّ اللهَ لاَ يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ، ويغفر مَا دُوْنَ ذَلِكَ لِمَن يَشَاءُ

Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan menganpuni segala dosa selain itu, bagi siapa yang dikehendaki (QS an-Nisa’: 48)

2.  Lenyapnya amalan yang telah dikerjakan
لَئِن أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَ لَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَسِرِينَ.
Jika kamu mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi. ( az-Zumar: 65)
3. Tempatnya di neraka
إِنَّهُ مَن يُشْرِكْ بِاللهِ فَقَدْ حَرَمَ اللهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَ مَأْوَـهُ النَّارُ، وَمَا لِلظَّلِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ.
Sesungguhnya orang-orang yang syirik kepada Allah, sungguh Allah mengharamkan atasnya surga, dan tempatnya adalah neraka, tidak ada bagi orang-orang dzalim itu seorangpun penolong pun. (al-Maidah: 72).

4.    Halal darah dan hartanya
أمرت أن أقاتل الناس حتى يقولوا لا إله إلا الله – فإذا قالوها عصموا منى دماءهم و أموالهم إلا بحقها
Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka mengatakan, “tak ada sesembahan yang haq melainkan Allah”. Jika mereka mengatakannya, niscaya darah dan harta mereka aku lindungi kecuali karena haknya. (HR Bukhari dan Muslim).

Kapan Dikatakan Syirik
Di antara perbuatan-perbuatan yang menjadikan pelakunya syirik adalah:
1   Ketika seseorang berdoa kepada selain Allah misalnya berhala, matahari, bulan, gunung, sungai, lautan dan lainnya
أَيُشْرِكُونَ مَا لاَ يَخْلُقُ شَيْئًا وَهُمْ يَخْلَقُونَ. وَلاَ يَسْتَطِيعُونَ لَهُمْ نَصْرًا وَ لاَ أَنْفُسَهُمْ يَنْصَرُونَ.
Apakah mereka mempersekutukan (Allah dengan) apa-apa yang tak dapat menciptakan sesuatupun? Sedangkan mereka itu diciptakan. Dan mereka (sesembahan-sesembahan) itu tidak mampu memberi pertolongan kepada mereka (penyembahnya) dan kepada diri mereka (sesembahan-sesembahan) sendiripun tidak dapat memberi pertolongan. (al-A’raaf: 191,192)

2.   Ketika seseorang minta perlindungan kepada jin
وَأَنَّهُ، كَانَ رِجَالٌ مِّنَ اْلإِنْسِ يَعَوذُونَ بِرِجَالٍ مِّنَ الْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقًا
Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan. (al-Jin: 6)
3.  Ketika seseorang berdoa kepada para Nabi, orang-orang shalih yang telah meninggal dunia
إِنَّهُ لاَ يُسْتَغَاثُ بِي وَإِنَّمَا يُسْتَغَاثُ بِاللهِ.
Sesungguhnya tidak boleh beristighatsah kepadaku, tetapi istighatsah itu seharusnya kepada Allah (HR ath-Thabrani – lihat Muhammad at Tamimi, Syaikh, Kitab at-Tauhid, bab Termasuk syririk: Istightsah atau doa kepada selain Allah)
4. Ketika seseorang mempercayakan perlindungan kepada kepada sesuatu (misalnya jumat, tolak balak dll)
Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa salam pernah melihat seorang laki-laki terdapat di tangannya gelang kuningan, maka Beliau shalallahu ‘alaihi wa salam bertanya
ما هَذِهِ؟  قال: مِنَ الْوَاهِنَةِ. فقال: اِنزِعْهَا فَإِنَّهَا لاَ يَزِيدُكَ إِلاَّ وَهْنًا, فَإِنَّكَ لَوْ مُتَّ وَ هِيَ عليكَ مَا أَفْلَحْتَ أَبَدًا
“Apakah ini?”  Ia menjawab,” Penangkal sakit.” Nabi  pun bersabda, “ Lepaskan ia, karena ia akan menambah kelemahan pada dirimu; sebab jika kamu mati sedang gelang itu masih ada pada tubuhmu, kamu tidak akan beruntung selama-lamanya. (HR Imam Ahmad – lih. Syaikh Muhammad at-Tamimi, Kitan at-Tauhid al-Ladzi huwa Haqullah ‘alal ‘Abid, bab 7)
5.  Ketika seseorang mencintai seseorang atau benda melebihi atau menyamai cintanya kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
ومن الناس من يتخذ من دون الله أندادا يحبونهم كحب الله، و الذين أمنوا أشد حبا لله
Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah, mereka menicntainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang beriman sangat cinta kepada Allah. (QS: al-Baqarah: 165)
6.  Ketika seseorang mentaati selain kepada Allah dalam hal maksiyat kepada Allah. Misalnya ketika seorang ulama/pemimpin mengatakan haram tehadap yang Allah dan rasul-Nya halalkan. Dan menghalalkan terhadap yang Allah dan Rasul-Nya haramkan.
أِتَّخَذُوا أَحْبَارَهُمْ وَرُحْبَنَهُمْ أَرْبَابًا مِن دُونِ اللهِ وَ الْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ وَمَا أُمِرُوا إِلاَّ لِيَعْبُدُوا إِلَهًا وَحِدًا، لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ، سُبْحَنَهُ عَمَّا يُشْرِكُونَ.
Mereka menjadikan orang-orang alimnya, dan rahib-rahibnya sebagai tuhan selain Allah, dan (juga mempertuhankan) al-Masih putera maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Maha Esa, tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka sekutukan.(QS at-Taubah: 31)
Adi bin Hatim ketika mendengar ayat di atas pernah berkata: “Mereka tidak menyembahnya (beribadah) kepada mereka.” Nabi menjawab: “
بَلْ إِنَّهُمْ حَرَمُوا عَلَيْهِمُ الْحَلاَلَ وَ أَحَلُّوا لَهُمُ الْحَرَامَ فَاتَّبَعُوهُمْ فَتِلْكَ عِبَادًتُهُمْ إِيَاهُمْ.   
Bukankah mereka mengharamkan yang halal dan menghalalkan yang haram lalu mereka ikuti, itulah ibadah mereka kepadanya. (HR Tirmidzi : 5/262, Kitabut Tafsir)

7.  Ketika sesorang meniatkan ibadahnya kepada selain Allah.
مَنْ كَاَن يُرِيدُالْحَيَوةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَلُهُمْ فِيمَا وَهُمْ فِيهَا لاَ يُبْخَسُونَ. أَولَئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي اْلأَخِرَةِ إِلاَّ النَّارِ، وَحَبِطَ مَا صَنَعُوا فِيْهَا وَبَاطِلٌ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ.
Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia tidaklah akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang mereka telah lakukan. (QS Hud: 15-16)  

Maraji’
1.  Abdullah al-Mushlih, Syaikh, Prof., Dr., Ma la Yasa’ al-Muslim Jahluhu.
2.  Muhammad bin Jamil Zainu, Minhajul Firqah an-Najiyah wa ath-Thaifah.
3. Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, Syaikh, al-Qaul al-Mufid ‘ala Kitab at-Tauhid
4.  Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, Syaikh, Syarhu Tsalatsah al-Ushl
5.  Muhammad at Tamimi, Syaikh, Kitab at-Tauhid  
6.  Shalih bin Fauzan bin Abdullah al-Fauzan,Syaikh, Dr., at-Tauhid li ash-Shaff ats-Tsalist al Aliy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar