Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Salam Berbicara
tentang Korupsi
Oleh: Sugiyanta, S.Ag, M.Pd
Teks Hadist
صحيح
مسلم - (ج 9 / ص 361)
حَدَّثَنَا
أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا وَكِيعُ بْنُ الْجَرَّاحِ حَدَّثَنَا
إِسْمَعِيلُ بْنُ أَبِي خَالِدٍ عَنْ قَيْسِ بْنِ أَبِي حَازِمٍ
عَنْ
عَدِيِّ بْنِ عَمِيرَةَ الْكِنْدِيِّ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ اسْتَعْمَلْنَاهُ مِنْكُمْ عَلَى عَمَلٍ فَكَتَمْنَا
مِخْيَطًا فَمَا فَوْقَهُ كَانَ غُلُولًا يَأْتِي بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
قَالَ
فَقَامَ إِلَيْهِ رَجُلٌ أَسْوَدُ مِنْ الْأَنْصَارِ كَأَنِّي أَنْظُرُ إِلَيْهِ
فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ اقْبَلْ عَنِّي عَمَلَكَ قَالَ وَمَا لَكَ قَالَ
سَمِعْتُكَ تَقُولُ كَذَا وَكَذَا قَالَ وَأَنَا أَقُولُهُ الْآنَ مَنْ
اسْتَعْمَلْنَاهُ مِنْكُمْ عَلَى عَمَلٍ فَلْيَجِئْ بِقَلِيلِهِ وَكَثِيرِهِ فَمَا
أُوتِيَ مِنْهُ أَخَذَ وَمَا نُهِيَ عَنْهُ انْتَهَى
Shahih
Muslim (9/361) – Abu Bakr bin Abi Syaibah menceritakan kepada kami, Waki’ bin
al-Jarrah menceritakan kepada kami, Isma’il bin Abi Khalid menceritakan kepada
kami dari Qais bin Abi Hazim
dari
Adiy bin ‘Imarah al-Kindiy, ia berkata, “ Saya mendengar Rasulullah shalallahu
‘alaihi wa salam bersabda, “Barangsiapa di antara kalian yang kami tugaskan
untuk pekerjaan (urusan), lalu ia sembunyikan dari kami sebatang jarum atau
lebuh dari itu, maka itu adalah ghulul (korupsi) yang akan dia bawa pada Hari
Kiamat.””
(Adiy
bin ‘Imarah al-Kindiy) berkata, “Maka seorang laki-laki hitam dari al-Anshar
menghadapnya (Rasul), sepertinya aku melihat dengan jelas, lalu ia berkata,
“Wahai Rasulullah, “Copotlah jabatanku, dari jabatan yang engkau tugaskan.”
Rasulullah bersabda, “Ada apa ini?” Ia menjawab, “Aku mendengarmu berkata
demikian-demikian.” Rasulullah bersabda,
“Aku katakan sekarang, barangsiapa di antara kalian yang kami tugaskan untuk
suatu pekerjaan (urusan) maka hendaklah dia membawa (seluruh hasilnya), sedikit
maupun banyak. Lalu, apa (upah) yang diberikan kepadanya, maka dia boleh
mengambilnya. Sedangkan apa yang dilarang, maka tidak boleh.””
Takhrij
Hadist
Hadist
ini diriwayatkan dalam
1.
Shahih Imam Muslim hadist no. 3415,
2.
Sunan Abi Dawud no. 3110,
3.
Musnad Imam Ahmad no. 17264 dan 17270
Faidah
Hadist
Dalam
hadist di atas menggunakan kata ghululan yang secara umum digunakan
untuk setiap pengambilan harta oleh seseorang secara tidak sah (ilegal) dari
tugas yang diamanatkan kepadanya atau tanpa seijin yang memberi kuasa kepadanya
(bisa pemerintah, atau perusahaan, atau perseorangan). Atau kita mengenalnya
dengan bahasa Indonesia serapan korupsi.
Pegawai
tidak boleh mengambil dari sesuatu pekerjaan kecuali upah (dan bonus atau tentu
saja) yang sudah ditentukan oleh yang memberikan pekerjaan (pemerintah,
perusahaan). Seperti diterangkan oleh hadist berikut:
سنن
أبي داود - (ج 8 / ص 169)
حَدَّثَنَا
زَيْدُ بْنُ أَخْزَمَ أَبُو طَالِبٍ حَدَّثَنَا أَبُو عَاصِمٍ عَنْ عَبْدِ
الْوَارِثِ بْنِ سَعِيدٍ عَنْ حُسَيْنٍ الْمُعَلِّمِ
عَنْ
عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ مَنْ اسْتَعْمَلْنَاهُ عَلَى عَمَلٍ فَرَزَقْنَاهُ رِزْقًا فَمَا أَخَذَ
بَعْدَ ذَلِكَ فَهُوَ غُلُولٌ
Sunan
Abi Dawud (8/169) – dari Abdillah bin Buraidah dari ayahnya dari Nabi
shalallahu ‘alaihi wa salam, beliau bersabda, “Barangsiapa di antara kalian
yang kami tugaskan untuk pekerjaan (urusan), lalu kami tetapkan
upahnya/imbalannya untuknya, maka apa yang ia ambil di luar (imbalan) itu
adalah korupsi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar