Empat Orang yang Dilaknat oleh Allah subhanahu wa ta'ala
oleh: Uswatun Nurwidati
Teks Hadist
Hadist riwayat Bukhari
dalam kitab Adabul Mufrad, bab 8 no. 17, Muslim dalam kitab Shahih no. 3657,
3658, 3659, an-Nasai dalam Kitab Sunan no, 4346, dan Ahmad dalam Musnad.
Dari 'Ali bin Abi Thalib
radhiallahu 'anhu, Rasulullah shalallahu 'alaihi wa salam bersabda:
لَعَنَ
اللهُ مَنْ ذَبَحَ لِغَيْرِ الله، و لَعَنَ اللهُ مَنْ سَبَّ وَالِدَيهِ، و لَعَنَ
اللهُ مَنْ غَيَّرَ مَنَارَ اْلأَرْضِ، و لَعَنَ اللهُ مَنْ أَوَى مُحْدِثَا
لَعَنَ
اللهُ مَنْ ذَبَحَ لِغَيْرِ الله
Allah melaknat orang yeng
menyembelih untuk selain Allah
Seperti dikenal oleh masyarakat
luas, banyak saudara kita sering menyembelih hewan yang ditujukan kepada selain
Allah. Seperti halnya orang menyembelih binatang yang ditujukan kepada jin atau
penunggu laut selatan seperti yang dilakukan saudara-saudara kita di wilayah
pantai, atau menyembelih kambing bagi jin (atau) penunggu sungai seperti yang
dilakukan oleh orang yang membangun jembatan agar pekerjaan berjalan lancar.
Sungguh itu adalah bentuk ibadah mereka kepada sesembahan selain Allah. Sungguh
itu adalah bentuk kesyirikan. Sungguh perbuatan-perbuatan yang demikian
termasuk perbuatan yang dilaknat Allah subhanahu wa ta'ala.
و
لَعَنَ اللهُ مَنْ سَبَّ وَالِدَيهِ
Dan Allah melaknat
orang-orang yang yang mencela kedua orang tuannya.
Kewajiban kita terhadap
kedua orang tua kita adalah berbakti dan mendoakan mereka serta menjaga hak-hak
dan tidak meremehkannya.
Ada tindakan-tindakan
yang sering tidak kita sadari, kita secara tidak langsung mencaci maki kedua
orang tua kita. Nabi shalalahu 'alaihi wa salam pernah bersabda: "Termasuk
dosa besar adalah seseorang mencaci maki kedua orang tuanya." Para sahabat radliallahu anhum bertanya, "Bagaimana
seseorang bisa mencaci-maki kedua orang tuanya?" maka beliau
shalallahu 'alaihi wa salam menjawab. "Dia mencaci maki ayah orang
lain, lalu orang lain itu mencaci maki kembali orang tuanya."
و
لَعَنَ اللهُ مَنْ غَيَّرَ مَنَارَ اْلأَرْضِ
Allah melaknat orang yang mengubah
tanda batas tanah orang lain.
Ini hanyalah satu yang dilaknat
Allah subhanahu wa ta'ala. Jika melanggar hak orang lain berkaitan dengan
masalah dunia saja mengakibatkan terlaknat, maka bagaimana kalau pelanggaran
tersebut berkaitan dengan hak yang lebih besar dari sekedar batas tanah? Seperti
menggunjing, mengadu domba, berdusta atas namanya.
و لَعَنَ اللهُ مَنْ أَوَى مُحْدِثا
Allah melaknat orang yang melindung muhdistan
Muhdistan adalah oarng
yang mengada-adakan hal baru dalam agama (bid'ah) dan yang mengubah sunnah nabi
shalallahu 'alaihi wa salam.
Agama kita ini telah sempurna dan tidak
sepantasnya sebagian kita menambah, mengurangi, mengubah seluruh atau sebagian
darinya. Hendaknya kita dalam beribadah – selalu berdasar kepada al-Quran dan
sunnah rasulullah shalallhu 'alaihi wa salam melalui hadist-hadist shahih dan
melalui pemahaman para sahabat beliau radhiallahu 'anhum. Janganlah di antara
kita mengamalkan sesuatu ibadah yang tidak ada contoh, perintah dan petunjuk
dari beliau shalallhu 'alaihi wa salam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar