Selasa, 21 Juni 2011

Mengenal Nama dan Sifat Allah Subhanahu wa ta'ala

Tauhid Asma’ wa Sifat
Fajar di Paras Banjarasri Kalibawang, Rabu 23 Juni 2011
Pengertian
Yaitu beriman kepada nama-nama dan sifat-sifat Allah subhanahu wa ta'ala , sebagaimana yang diterangkan dalam al-Quran tanpa ta’wil (penafsiran), ta’thil (pembatalan atau penghilangan), ta’yif (mempersoalkan hakekat asma’ dan sifat Allah ta'ala dengan bertanya “bagaimana”), tamtsil (penyerupaan seperti makhluknya) dan tahfidh (penyerahan seperti yang banyak dipahami oleh banyak orang) 1. Lih. Muhammad bin Jamil Zainu, Minhajul Firqah an-Najiyah wa ath-Thaifah bag 4., lih juga Shalih bin Fauzan bin Abdullah al-Fauzan,Syaikh, Dr., at-Tauhid li ash-Shaff ats-Tsalist al Aliy, bab 4, lih juga Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, Syaikh, al-Qaul al-Mufid ‘ala Kitab at-Tauhid, pendahuluan)

Asma’ul Husna

وَِللهِ اْلأَسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا. وَذَرُوا الَّذِينَ يُلْحِدُونَ  فِي أَسْمَئِهِ سَيُجْزَوْنَ مَا كَنُو يَعْمَلُون َ
Hanya milik Allah asma’ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebutnya, dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. (QS al-A’raf: 180)
Ayat diatas menunjukkan
1.    Kita wajib mengakui semua nama Allah ta'ala dan mengingkari salah satunya sama dengan mengingkari apa yang telah ditetapkan oleh Allah ta'ala.
2.    Semua nama Allah ta'ala itu paling baik
3.    Allah ta'ala memerintahkan kita berdoa dan bertawasul kepada-Nya dengan nama-nama-Nya.
4.  Allah ta'ala mengancam orang-orang yang menyelewengkan makna nama-nama-Nya dan Allah akan membalas perbuatan buruk mereka itu.

Sifat-Sifat Allah Subhanahu wa ta'ala
Sifat-sifat Allah terbagi menjadi dua bagian (2.  Shalih bin Fauzan bin Abdullah al-Fauzan,Syaikh, Dr., at-Tauhid li ash-Shaff ats-Tsalist al Aliy, bab 4) :
1.  Sifat dzatiyah – sifat yang senantiasa melekat dengannya. Sifat ini tidak terpisah dari Dzat-Nya. Seperti al-’ilmu, al-kudrah, as-sam’u, al-bashar, al-‘izah (yang maha mulia), al-hikmah, al-‘uluw (maha tinggi), al-wajh (mempunyai wajah), al-yadain (mempunyai dua tangan), al-‘ainain (mempunyai dua mata).
2.   Sifat fi’liyah – sifat yang Dia perbuat jika berkehendak. Seperti Allah bersemayam di atas Arsy, turun ke langit dunia ketika tinggal sepertiga malam, dan datang pada hari kiamat.

Nama dan Sifat Allah subhanahu wa ta'ala tidaklah sama dengan nama dan sifat Makhluk-Nya.
Misalnya, Allah menetapkan adanya sifat penglihatan dan pendengaran untuk diri-Nya. Seperti dalam firman-Nya:
إِنَّ اللهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا.
Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat (an-Nisa’:58)  Kemudian Dia menetapkan sifat pendengaran dan penglihatan bagi manusia seperti firmannya:
إِنَّ خَلَقْنَا اْلإِنْسَنَ مِنْ نُّطْفَةٍ أَمْشَاجٍ نَبْتَلِيهِ فَجَعَلْنَهُ سَمِيْعًا بَصِيرًا
Sesungguhnya telah Kami ciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu kami jadikan dia mendengar dan melihat. (QS a-Insan: 2)
Dan tentu saja pendengaran dan penglihatan Allah tidak sama, seperti dalam firman-Nya:
لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ.
Tidak ada suatupun yang serupa dengan Dia, dan Dialah yang Maha mendengar lagi Maha Melihat.(QS asy-Syura: 11).

Golongan Yang Sesat dalam Tauhid Asma’ dan Sifat
Contohnya adalah:
1.       Jahmiyah
Mereka menyamakan sifat Allah dengan sifat makhluk-Nya. Seperti wajah Allah sama dengan wajah makhluk (manusia). Allah mendengar dan berbicara seperti bagaimana manusia mendengar dan bicara.
2.       Mu’tazilah
Mereka mengingkari semua sifat Allah. Atau mentakwilkan sebagian sifat Allah. Misalnya , mereka mengingkari bahwa Allah pemurah, dan penyayang. Kalau Allah mempunyai sifat seperti itu maka Allah menyerupai makhluk-Nya. Atau mentakwilkan sebagian sifat Allah. Misalnya Tangan Allah mereka artikan dengan kekuasaan Allah.
3.       Asy’ariah
Mereka hanya menetapkan bahwa Allah ta'ala hanya mempunyai 20 sifat. Dan menolak sifat yang lain. Atau kadang-kadang mentakwilkannya. Dan masih banyak lagi golongan lain.

Beberapa contoh sifat Allah Subhanahu wa ta'ala
1.       Dimanakah Allah. Allah berada di Arsy.
إِنَّ رَبَّكُمُ اللهَ الَّذِى خَلَقَ السَّمَوَتِ وَ اْلأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَامٍ ثُمَّ  اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ
Sesungguhnya Rabbmu ialah Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas “Arsy… (al-A’raf: 54) Lihat juga Yunus: 3, ar-Ra’d: 2, Thaha: 5, al-Furqan: 59.
2.       Allah subhanahu wa ta'ala mempunyai wajah, mata, dan tangan.
وَيَبْقَى وَجْهُ رَبُّكَ ذُو الْجَلَلِ وَ اْلإِكْرَمِ
Dan tetap kekal Wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan. (ar-Rahman: 27)Lih. juga al-Qashash: 88
فَإِنَّكَ بِأَعْيُنِنَا…    وَلِتُصْنَعُ عَلَى عَيْنِى
… maka sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan kami… (ath-Thur: 48) …dan supaya kamu diasuh dibawah pengawasan-Ku… (Thaha: 39)
Dan juga disebutkan Rasul shalallahu 'alaihi wa salam mensifati Dajjal yang mengaku sebagai tuhan.
أَنَّهُ أَعْوَرُ، وَإِنَّ رَبَّكُمْ لَيْسَ بِأَعْوَرَ
Sesungguhnya dia (dajjal) adalah buta sebelah, dan sesungguhnya Tuhanmu tidaklah buta sebelah. (HR Bukhari dan Muslim)- lih. Shalih bin Fauzan bin Abdullah al-Fauzan,Syaikh, Dr., at-Tauhid li ash-Shaff ats-Tsalist al Aliy, bab 4

Maraji’
1.        Abdullah al-Mushlih, Syaikh, Prof., Dr., Ma la Yasa’ al-Muslim Jahluhu.
2.        Muhammad bin Jamil Zainu, Minhajul Firqah an-Najiyah wa ath-Thaifah
3.        Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, Syaikh, al-Qaul al-Mufid ‘ala Kitab at-Tauhid
4.        Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, Syaikh, Syarhu Tsalatsah al-Ushl
5.        Muhammad at Tamimi, Syaikh, Kitab at-Tauhid
6.        Shalih bin Fauzan bin Abdullah al-Fauzan,Syaikh, Dr., at-Tauhid li ash-Shaff ats-Tsalist al Aliy

3 komentar:

  1. Allah tidak bertempat secara mutlaq harus ada takwil pada sebagian ayat alquran

    BalasHapus
  2. ibnu taimiyah syech alutsaimin adalah ulamanya wahabi apa muhammadiyah sama dengan iktiqad wahabi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya betul mrk tidak sadar fahamya klu faham masih bersifat tamsil atw musabih atw mujasim .menganggap Allah swt berjasad bertempat walupun jasad dan tempatnya tidak sama dengan mkluq

      Hapus