Kedudukan Hadist: Surat Yasin Adalah Jantungnya
al-Quran
Oleh: Sugiyanta Purwosumarto, S.Ag, M.Pd
Teks Hadist
سنن
الترمذي - (ج 10 / ص 121)
حَدَّثَنَا
قُتَيْبَةُ وَسُفْيَانُ بْنُ وَكِيعٍ قَالَا حَدَّثَنَا حُمَيْدُ بْنُ عَبْدِ
الرَّحْمَنِ الرُّؤَاسِيُّ عَنْ الْحَسَنِ بْنِ صَالِحٍ عَنْ هَارُونَ أَبِي
مُحَمَّدٍ عَنْ مُقَاتِلِ بْنِ حَيَّانَ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسٍ قَالَ
قَالَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ لِكُلِّ شَيْءٍ قَلْبًا
وَقَلْبُ الْقُرْآنِ يس وَمَنْ قَرَأَ يس كَتَبَ اللَّهُ لَهُ بِقِرَاءَتِهَا
قِرَاءَةَ الْقُرْآنِ عَشْرَ مَرَّاتٍ
Sunan at-Tirmidzi (10/121)
Telah menyampaikan kepada kami Qutaibah, dan
Sufyan bin Waki’, mereka berkata: “Telah mengabarkan kepada kami Humaid bin
ar-Rahman ar-Ru’asiy dan al-Hasan bin Shalih dari Harun Abi Muhammad dari
Muqatil bin Hayyan dari Qatadah dari Anas, Anas berkata: “ Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda: “Sesungguhnya segala sesuatu memiliki
jantung (hati), dan dan jantung al-Quran
adalah surat Yasin. Barangsiapa membacacanya (sekali saja) maka dia seakan
membaca al-Quran sepuluh kali.
Perawi Hadist
Hadist di atas diriwayatkan
oleh Imam at-Tirmidzi dan Imam ad-Darimi. Dan hadist di atas dengan lafadh Imam
at-Tirmidzi dalam kitab Sunan-nya.
Jalur Hadist:
Imam at-Tirmidzi – Qutaibah dan
Sufyan bin Waki’ – Humaid bin ar-Rahman ar-Ru’asiy dan al-Hasan bin Shalih –
Harun Abi Muhammad – Muqatil bin Hayyan – Qatadah – Anas – Rasulullah
Penilaian Imam at-tirmidzi terhadap hadist
ini:
1.
Menurut
Imam at-Tirmidzi
Hadist ini gharib dan dan tidak
diketahui ada hadist ini kecuali dai Humaid bin Abd ar-Rahman. Dan tidak
diketahui dari hadist milik Qatadah kecuali dengan wajah (sanad) ini dan Harun
Abu Muhammad adalah orang yang majhul (tidak dikenal).
2.
Menurut
Ahmad bin Sa’id ad-Darimi
... Qutaibah dari Humaid bin Abd ar-Rahman
dengan hadist ini dan dalam bab dari Abu Bakr ash-Shiddiq .... dan sanadnya
dlaif (lemah) demikian juga hadist dari Abu Hurairah
Menurut keduanya hadist ini
melalui Harun Abu Muhammad yang dianggap majhul (tak dikenal) yang berarti
hadist yang dikeluarkannya tidak dianggap dalam ilmu hadist. Ad-Darimi
mengatakan hadist ini dhaif. Bahkan Imam Abu hatim dalam kitab al-‘Ilal
dikatakan sebagai hadist batil karena harun Abu Muhammad adalah pendusta.
Kedudukan Hadist
Menurut pendapat di atas
dapat dikatakan hadist di atas bathil atau setidaknya dhaif dengan cacat pada
Harun Abu Muhamad yang dianggap sebagai pendusta.
Wallahu a’lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar