Jumat, 16 Maret 2012

Hukum Berdoa (Meminta) kepada Orang yang Telah Meninggal

Hukum Berdoa (Meminta) kepada Orang yang Telah Meninggal
Oleh: Sugiyanta, S.Ag, M.Pd

 Merapi dari Banjarharjo Kalibawang Kulon Progo

Di Jombang Jawa Timur, ada makam mBah Sayyid Sulaiman. Di sana terpampang sebuah papan yang bertuliskan sebuah doa:
أَللَّهُمَّ إِنِّي أَتَوَسَّلُ إِلَيكَ بِوَلِيِّكَ. يَا وَلِيَ اللهِ, يَا امْبَاهْ سَيِّدَ سُلَيْمَان أَتَوَسَّلُ بِكَ إِلَي رَبِّكَ لِقَضَاءِ حَاجَتِي هَذِهِ
Ya Allah, sungguh aku bertawasul kepada-Mu dengan wali-Mu. Ya wali Allah, ya mBah Sayyid Sulaiman aku bertawasul denganmu kepada Tuhanmu untuk menunaikan kebutuhanku ini.
Entah siapa yang memulai, dan membuat doa tawasul di atas, tetapi penulis yakin bahwa mBah Sayyid Sulaiman tak pernah mengajarkan doa seperti itu. Ini hanyalah satu contoh betapa memang ada bahkan banyak orang yang berdoa/meminta kepada orang yang telah meninggal.

Lalu bagaimana sebenarnya, hal ini dipandang dari agama Islam
Barangkali orang-orang yang membaca lafal doa di makam mBah Sayyid Sulaiman tak bermaksud menyembahnya, mereka hanya ingin agar mBah Sayyid Sulaiman minta kepada Allah agar mengabulkan dan memenuhi kebutuhannya. Dan hal itu sudah pernah terjadi pada saat Rasulullah masih hidup.
Pada zaman Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa salam pun, banyak kaum yang berdoa atau meminta kepada orang yang telah meninggal. Dan mereka pun tidak bermaksud beribadah/menyembah/berdoa kepada orang yang telah meninggal kecuali hanya agar orang yang telah meninggal itu bisa mendekatkannya kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Tetapi ternyata Allah pun melarangnya. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
أَلَا لِلَّهِ الدِّينُ الْخَالِصُ وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ مَا نَعْبُدُهُمْ إِلَّا لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَى إِنَّ اللَّهَ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ فِي مَا هُمْ فِيهِ يَخْتَلِفُونَ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي مَنْ هُوَ كَاذِبٌ كَفَّارٌ  [الزمر/3]
Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik). Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): "Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat- dekatnya." Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar/kafir.
Ayat di atas menegaskan bahwa agama Allah itu bersih dari kesyirikan – yaitu bersih dari mengambil pelindung selain Allah. Dahulu ada orang yang meminta kepada sesuatu agar ia bisa membuat dekat kepada Allah, dan ia tidak pernah punya niat untuk menyembahnya. Dan Allah subhanahu wa ta’ala menganggapnya sebagi pendusta dan kafir.

Lalu bagaimana kalau beristighostah/berdoa kepada Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam setelah beliau wafat?
التمهيد لشرح كتاب التوحيد - (ج 1 / ص 239)
وروى الطبراني بإسناده: أنه «كان في زمن النبي صلى الله عليه وسلم منافق يؤذي المؤمنين فقال بعضهم: قوموا بنا نستغيث برسول الله صلى الله عليه وسلم من هذا المنافق. فقال النبي صلى الله عليه وسلم: "إنه لا يُستغاث بي إنما يُستغاث بالله"»
Dan ath-Thabrani meriwayatkan dengan sanadnya: ... Maka Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda: “Sesungguhnya tidak boleh beristighstah kepadaku, tetapi beristighostah itu kepada Allah”.
Pada saat Nabi Muhammad masih hidup saja beristighostah kepadanya beliau larang, apalagi beristighostah saat beliau wafat. Adapun minta kepada Beliau shalallahu ‘alaihi wa salam saat masih hidup untuk mendoakannya diperbolehkan. Demikian juga kalau kita minta didoakan ulama-ulama atau khalayak yang masih hidup diperbolehkan karena dahulu para Shahabat melakukakannya seperti banyak Sahabat yang minta untuk didoakan oleh Rasulullah, banyak Sahabat yang minta kepada Abbas radliallahu ‘anhu untuk berdoa minta hujan, Umar minta didoakan oleh Uwais. Anas minta didoakan Rasul agar banyak harta dan keturunan.

3 komentar:

  1. Say setuju bahwa tidak boleh meminta doa kepada orang yang telah mati siapapun itu dia,,, kecuali beliau beliau masih hidup,,

    BalasHapus

  2. Apa lah bezanya kita berdoa kepada mrk agar mereka sentiasa dirahmati Allah di sana dan sudah pasti doa tersebut akan sampai kpd mrk... dan mrk di sana jg masih bole berbicara/mempunyai akal dan bole berdoa untuk kesejahteraan kita yg masih hidup di dunia...

    BalasHapus
  3. Dalilnya kurang pas klo di buat untuk melarang berwasilah kpd yg tlah mninggal mas...pertimbangkn jg dalil dalil yg lain...

    BalasHapus