MAKNA
SHAHADAT - LAA ILAAH ILLALLAH
Oleh: Abu M. Fakhri Faiz
di Bengkok Paras Banjarasri Kalibawang Kulon Progo
MAKNA لا إله إلا الله
لا إله إلا الله mempunyai dua rukun:
1.
an-Nafyu
atau peniadaan: لا إله membatalkan syirik dengan
segala bentuknya dan mewajibkan penolakan terhadap segala apa yang disembah
selain Allah.
2.
Al-Itsbat
atau penetapan: إلا الله menetapkan bahwa tidak
ada berhak disembah kecuali Allah dan mewajibkan pengamalan sesuai
konsekuensinya. (Lih. Shalih bin Fauzan bin
Abdullah al-Fauzan,Syaikh, Dr., at-Tauhid li ash-Shaff al-Awwal al Aliy, bab
3, pasal 2.)
Makna kedua
rukun tsb. banyak disebut dalam al-Quran seperti:
فَمَنْ يَكْفُرْ بِالطَّاغُوْتِ وَيُؤْمِنْ بِاللهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَى
Karena itu
barangsiapa yang ingkar kepada thaghut dan beriman kepada Allah, maka
sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali (Islam) yang amat kuat …(QS
al-Baqarah: 256)
Firman
Allah, فَمَنْ يَكْفُرْ بِالطَّاغُوْتِsemakna
dengan لا إله rukun yang pertama. Dan وَيُؤْمِنْ
بِاللهِ semakna
dengan .إلا الله Tegasnya لا إله إلا الله mempunyai makna لا معبود بحق إلا الله - tidak ada sesembahan
yang haq selain Allah.
Maka kita hendaknya meninggalkan
ibadah kepada selain Allah dari segala macam yang dipertuhankan sebagai
keharusan dari peniadaan laa ilaaha. Dan beribadah kepada Allah semata
tanpa syirik sedikitpun, sebagai keharusan penetapan illallah. Banyak
orang yang meingikrarkan tetapi melanggarnya. Sehingga mereka menetapkan
ketuhanan yang sudah ditolaknya, baik berupa makhluk, kuburan, pepohonan,
bebatuhan dan thaghut yang lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar