Selasa, 20 Maret 2012

MAKNA SHAHADAT - LAA ILAAH ILLALLAH

MAKNA SHAHADAT - LAA ILAAH ILLALLAH
Oleh: Abu M. Fakhri Faiz

di Bengkok Paras Banjarasri Kalibawang Kulon Progo
MAKNA  لا إله إلا الله    
لا إله إلا الله mempunyai dua rukun:
1.    an-Nafyu atau peniadaanلا إله  membatalkan syirik dengan segala bentuknya dan mewajibkan penolakan terhadap segala apa yang disembah selain Allah.
2.         Al-Itsbat atau penetapan:  إلا الله  menetapkan bahwa tidak ada berhak disembah kecuali Allah dan mewajibkan pengamalan sesuai konsekuensinya. (Lih. Shalih bin Fauzan bin Abdullah al-Fauzan,Syaikh, Dr., at-Tauhid li ash-Shaff al-Awwal al Aliy, bab 3, pasal 2.)
Makna kedua rukun tsb. banyak disebut dalam al-Quran seperti:

فَمَنْ يَكْفُرْ بِالطَّاغُوْتِ وَيُؤْمِنْ بِاللهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَى

Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali (Islam) yang amat kuat …(QS al-Baqarah: 256)  
Firman Allah, فَمَنْ يَكْفُرْ بِالطَّاغُوْتِsemakna dengan   لا إله rukun yang pertama. Dan وَيُؤْمِنْ بِاللهِ semakna dengan   .إلا الله Tegasnya لا إله إلا الله mempunyai makna لا معبود بحق إلا الله  - tidak ada sesembahan yang haq selain Allah.
Maka kita hendaknya meninggalkan ibadah kepada selain Allah dari segala macam yang dipertuhankan sebagai keharusan dari peniadaan laa ilaaha. Dan beribadah kepada Allah semata tanpa syirik sedikitpun, sebagai keharusan penetapan illallah. Banyak orang yang meingikrarkan tetapi melanggarnya. Sehingga mereka menetapkan ketuhanan yang sudah ditolaknya, baik berupa makhluk, kuburan, pepohonan, bebatuhan dan thaghut yang lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar