Kamis, 15 Maret 2012

Katakan ‘Allahu A’lam, Bila Memang Tidak Tahu

Katakan ‘Allahu A’lam, Bila Memang Tidak Tahu
Oleh: Sugiyanta, S.Ag, M.Pd

 Merapi
Teks Hadist
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ كَثِيرٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ حَدَّثَنَا مَنْصُورٌ وَالْأَعْمَشُ عَنْ أَبِي الضُّحَى عَنْ مَسْرُوقٍ قَالَبَيْنَمَا رَجُلٌ يُحَدِّثُ فِي كِنْدَةَ فَقَالَ يَجِيءُ دُخَانٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَيَأْخُذُ بِأَسْمَاعِ الْمُنَافِقِينَ وَأَبْصَارِهِمْ يَأْخُذُ الْمُؤْمِنَ كَهَيْئَةِ الزُّكَامِ فَفَزِعْنَا فَأَتَيْتُ ابْنَ مَسْعُودٍ وَكَانَ مُتَّكِئًا فَغَضِبَ فَجَلَسَ فَقَالَ مَنْ عَلِمَ فَلْيَقُلْ وَمَنْ لَمْ يَعْلَمْ فَلْيَقُلْ اللَّهُ أَعْلَمُ فَإِنَّ مِنْ الْعِلْمِ أَنْ يَقُولَ لِمَا لَا يَعْلَمُ لَا أَعْلَمُ فَإِنَّ اللَّهَ قَالَ لِنَبِيِّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ} قُلْ مَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ أَجْرٍ وَمَا أَنَا مِنْ الْمُتَكَلِّفِينَ {
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Katsir Telah menceritakan kepada kami Sufyan Telah menceritakan kepada kami Manshur dan Al 'Amasy dari Abu Dluha dari Masruq dia berkata; Ketika ada seorang laki-laki berpidato di depan suku Kindah seraya berkata; Pada hari kiamat kabut akan menghalangi pendengaran dan pandangan orang-orang munafik, dan orang-orang Mukmin akan diserang hawa dingin. Maka dengan marah Ibnu Mas'ud yang tadinya sedang bersandar, merubah posisinya dan duduk lalu berkata; Orang yang mengetahui sesuatu hendaklah ia mengatakan apa yang diketahuinya. Tetapi jika tidak tahu hendaklah ia mengatakan: Allahu 'A'lam. Karena termasuk dari Ilmu adalah mengatakan Allahu A'lam terhadap sesuatu yang tidak diketahuinya. Sesungguhnya Allah berfirman kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: Katakanlah (hai Muhammad): "Aku tidak meminta upah sedikitpun padamu atas da'wahku dan bukanlah aku termasuk orang-orang yang mengada-ada." (Shaad: 86).
Takhrij Hadist
Hadist ini diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari, Imam Muslim, Imam Ahmad, Imam Tirmidzi, Imam ad-Darimi, Ibn Hibban, Imam al-Baihaqi, Ibn Abd al-Bar, dan teks hadist di atas adalah lafadz dari Imam al-Bukhari dalam Shahihnya Bab Tafsir al-Quran hadist nomor 4401.

Faedah Hadist
1.        Masruq seorang tabi’in menceritakan bahwa pada suatu saat ada seseorang sedang khubah di depan khalayak tentang susuatu yang akan terjadi pada hari Kiamat nanti. Dan isi khubah tersebut diragukan kebenarannya
2.        Ibn Mas’ud radliallahu ‘anhu (seorang shahabat) mengetahui bahwa yang disampaikan tersebut tidak benar. Artinya yang melakukan khutbah tidak tahu apa yang akan terjadi pada hari kiamat tersebut
3.        Ibn Mas’ud mengatakan bahwa sebaiknya yang disampaikan adalah sesuatu yang diketahuinya saja, bila tidak diketahui sebaiknya mengatakan Allahu A’lam (Allahlah yang paling Mengetahui)
4.        Bahwa dalam berdakwah, kita harus dengan kejujuran dan tidak dengan kebohongan, dan tidak perlu mengada-adakan sesuatu (yang memang kita tidak mengetahui dalil-dalilnya.

Perkataan Ulama
Syaikh Salim bin ‘Id al-Hillali hafidzullah mengatakan, “Jika seseorang ditanya tentang sesuatu yang tidak ia ketahui maka katakanlah “saya tidak tahu”. Hal ini tak berarti  akan menurunkan derajat seseorang. Justru hal ini menunjukkan kehati-hatiannya dalam agama. Maka hendaklah kita selalu ingat bahwa perkataan Allahu A’lam termasuk kesempurnaan agama seseorang, karena para malaikat yang dekat dengan Allah saja tidak merasa malu mengatakannya ketika Allah bertanya kepada mereka (lih. Hilyatul Alim Mua’alim wa Bulghatuthalib al-Muta’alim hal 58-61)

Tulisan ini banyak mengambil manfaat dari Majalal al-Furqan (106-Edisi 02 th. Ke 10 1431/2010).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar