Rabu, 07 November 2012

Sayyidina Abu Bakar dan Sayyidina .Umar Disalib?


IMAM MAHDI AKAN MEMBANTAI 3000 BANGSA QURAISY
PRINSIP-PRINSIP DASAR AJARAN SYIAH IMAMIYAH (Bag. Ke-4)
Oleh: Sugiyanta, S.Ag, M.Pd

Imam Mahdi Syiah
Bagi Syiah Imamiyah, Imam Mahdi adalah Imam Kedua Belas. Imam Mahdi telah bangkit saat ini masih hidup dan saat ini sedang tidur panjang kurang lebih 1200 tahun sedang menanti saat kebangkitannya/revolusinya, dan Allah akan membangitkan seluruh penguasa umat Islam yang telah lalu bersama-sama para penguasa yang ada masa kebangkitannya terutama  yang mereka sebut al-Jibt dan at-Taghut, yaitu Abu Bakar dan Umar radliallahu ‘anhuma dan para pemimpin sesudah keduanya.
Kemudian Imam Mahdi akan menghukumi mereka atas perbuatan merampas kekuasaan dari para Imam yaitu dari ‘Ali bin Abi Thalib hingga Imam Mahdi yaitu Imam Kedua Belas. Karena menurut mereka kekuasaan setelah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam adalah hak Imam ‘Ali bin Abi Thalib dan para Imam sesudahnya.
Setelah mengadili para thagut di antara Abu Bakar dan ‘Umar bin Khaththab, ia memerintahkan untuk membunuh setiap lima ratus orang bersamaan, hingga jumlahnya mencapai tiga ribu penguasa Islam sepanjang sejarah. Dan ini terjadi sebelum hari kiamat tiba.

Abu Bakar dan Umar Disalib di Sebatang Pohon
Sayyid alMurtadha, penulis buku Amali al-Murtadha,  menulis dalam bukunya al-Masail an-Nushairiyah bahwa Abu Bakar dan ‘Umar akan disalib di sebatang pohon pada hari tersebut, yaitu pada masa al-Mahdi (Imam Ke-12, yang mereka sebagai al-Qaim/penegak dari keluarga Muhammad), dan pohon tersebut sebelum penyaliban dalam keadaan hijau dan segar, dan akan menjadi kering seusai penyaliban.

Akidah ar-Raj’ah
Peristiwa di atas disebur ar-Raj’ah, yaitu kembalinya Imam Mahdi. Sheikh Abu ‘Abdillah Muhammad bin Muhammad bin an-Nu’man, atau yang lebih dikenal dengan nama Syeikh al-Mufid, menulis dalam bukunya al-Irsyad fi Tarikh Hujajillah ‘ala al-‘Ibad, “Al-Fadhl bin Syazan meriwayatkan dari Muhammad bin Ali al-Kufy dari Wahb bn Hafidz dari Abu Basyir, ia menuturkan, “Abu Ja’far (ash-Shadiq) berkata, “Akan diseru dengan nama al-Qaim (Imam ke-12), akan diseru dengan namanya pada malam 23 dan ia akan bangkit pada hari ‘Asyura, dan seakan-akan sekarang ini aku dapat melihat ia pada hari kesepuluh bulan Muharram, sedang berdiri antara Hajad Aswad dan Maqam Ibrahim. Malaikat Jibril berada di sebelah kanannya sambil menyeru , “Berbaiatlah untuk Allah. Maka kaum Syiah berbondong-bondong dari segala penjuru dunia yang telah dipendekkan untuk mereka hingga akhirnya mereka semua dapat membaiatnya.”
Dalam riwayat al-Hajjal dari Tsa’labah dari Abu Bakar al-Hadrami dari Abu Ja’far (yaitu Muhammad al-Baqir) menyatakan bahwa al-Qaim kembali dari Makkah dan tiba di Najaf dengan diapit oleh malaikat Jibril dan Mikail, dan mengutus pasukannya ke seluruh negeri.
‘Abdillah bin al-Mughirah meriwayatkan dari Abu ‘Abdillah Ja’far ash-Shadiq bahwa ia menyampaikan , “Bila al-Qaim dari keturunan Muhammad telah bangkit, ia akan membangkitkan lima ratus orang dari orang-orang Quraish, kemudian memenggal leher mereka, kemudian membangkitkan lima ratus orang lainnya, kemudian memenggal leher mereka juga, ... hingga ia melakukannya enam kali.””

(Disarikan dari Mungkinkah Syi’ah dan Sunnah Bersatu? (Judul Asli: al-Khuthuth al’Aridhah lil ‘Usus allati Qama ‘Aliha Din asy-Syi’ah al-Imamiyah al-Itsna ‘Asyariyah),   Karya Syaikh Muhibuddin al-Khatib, Pustaka Muslim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar