HARI PEMBUNUHAN UMAR BIN KHATHTHAB
ADALAH HARI RAYA TERBESAR
PRINSIP-PRINSIP DASAR AJARAN SYIAH IMAMIYAH (Bag. Ke-4)
Oleh: Sugiyanta, S.Ag, M.Pd
“Ya Allah, limpakanlah shalawat kepada Muhammad dan
keluarga Muhammad, dan kutuklah dua berhala, dua sesembahan, dua tukang sihir
Quraisy dan kedua anak mereka.” Abu Bakar ash-Shidik dan ‘Umar bin
Khaththab al-Faruq radliallahu ‘anhuma disebut sebagai dua sesembahan, dua
berhala, dua tukang sihir. Dan kejam lagi saat istri-istri Rasulullah, yaitu
‘Aisyah binti Abi Bakar dan Hafshah binti ‘Umar bin Khaththab pun ikut dilaknat.
Doa ini menunjukkan betapa bencinya Syiah terhadap Abu
Bakar asy-Syidiq dan Umar bin Khaththab al-Faruq radliallahu ‘anhu dan
anak-anak perempuan mereka yang menjadi istri Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa
salam.
Doa di atas juga dimuat dalam buku Tuhfatul Awam
Maqbul, yang ditandatangani oleh Ayatullah al-Khumaini, Ayatullah
Syariatmudari, Ayatullah Abu al-Qasim al-Khu’i, Sayyid Muhsin al-Hakim
ath-Thabathabai.
Kebencian Syiah kepada Umar bin Khaththab radliallahu ‘anhu,
tokoh yang berhasil memadamkan api kaum Majusi di Iran dan meng-Islam-kan nenek
moyang penduduknya, tiada batas. Syiah menamakan pembunuh ‘Umar bin Khaththab,
Abu Lu’lu’ah al-Majusi, dengan sebutan Baba Syuja’uddin – Ayah Pemberani
dalam Agama.
Ali bin Mudhahir – salah satu tokoh ulama Syiah
Imamiyah – meriwayatkan dari Ahmad bin Ishaq al-Kummi al-Aswash bahwa hari
pembunuhan ‘Umar bin Khaththab adalah hari raya terbesar, hari kebesaran, hai
pengagungan, hari kesucian terbesar, hari keberkahan dan hari penghiburan.
(Disarikan
dari Mungkinkah Syi’ah dan Sunnah Bersatu? (Judul Asli: al-Khuthuth
al’Aridhah lil ‘Usus allati Qama ‘Aliha Din asy-Syi’ah al-Imamiyah al-Itsna
‘Asyariyah), Karya Syaikh
Muhibuddin al-Khatib, Pustaka Muslim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar