Selasa, 06 November 2012

HARI PEMBUNUHAN UMAR BIN KHATHTHAB ADALAH HARI RAYA TERBESAR PRINSIP-PRINSIP DASAR AJARAN SYIAH IMAMIYAH (Bag. Ke-4)


HARI PEMBUNUHAN UMAR BIN KHATHTHAB
ADALAH HARI RAYA TERBESAR
PRINSIP-PRINSIP DASAR AJARAN SYIAH IMAMIYAH (Bag. Ke-4)
Oleh: Sugiyanta, S.Ag, M.Pd


Ya Allah, limpakanlah shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, dan kutuklah dua berhala, dua sesembahan, dua tukang sihir Quraisy dan kedua anak mereka.” Abu Bakar ash-Shidik dan ‘Umar bin Khaththab al-Faruq radliallahu ‘anhuma disebut sebagai dua sesembahan, dua berhala, dua tukang sihir. Dan kejam lagi saat istri-istri Rasulullah, yaitu ‘Aisyah binti Abi Bakar dan Hafshah binti ‘Umar bin Khaththab pun ikut dilaknat.
Doa ini menunjukkan betapa bencinya Syiah terhadap Abu Bakar asy-Syidiq dan Umar bin Khaththab al-Faruq radliallahu ‘anhu dan anak-anak perempuan mereka yang menjadi istri Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam.
Doa di atas juga dimuat dalam buku Tuhfatul Awam Maqbul, yang ditandatangani oleh Ayatullah al-Khumaini, Ayatullah Syariatmudari, Ayatullah Abu al-Qasim al-Khu’i, Sayyid Muhsin al-Hakim ath-Thabathabai.
Kebencian Syiah kepada Umar bin Khaththab radliallahu ‘anhu, tokoh yang berhasil memadamkan api kaum Majusi di Iran dan meng-Islam-kan nenek moyang penduduknya, tiada batas. Syiah menamakan pembunuh ‘Umar bin Khaththab, Abu Lu’lu’ah al-Majusi, dengan sebutan Baba Syuja’uddin – Ayah Pemberani dalam Agama.
Ali bin Mudhahir – salah satu tokoh ulama Syiah Imamiyah – meriwayatkan dari Ahmad bin Ishaq al-Kummi al-Aswash bahwa hari pembunuhan ‘Umar bin Khaththab adalah hari raya terbesar, hari kebesaran, hai pengagungan, hari kesucian terbesar, hari keberkahan dan hari penghiburan.

(Disarikan dari Mungkinkah Syi’ah dan Sunnah Bersatu? (Judul Asli: al-Khuthuth al’Aridhah lil ‘Usus allati Qama ‘Aliha Din asy-Syi’ah al-Imamiyah al-Itsna ‘Asyariyah),   Karya Syaikh Muhibuddin al-Khatib, Pustaka Muslim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar