Selasa, 01 Mei 2012

Mengaku-Ngaku Keturunan Muhammad Shalallahu 'alaihi wa Salam


Mengaku-Ngaku Habib (Ahli Bait)
Oleh: Sugiyanta, S.Ag, M.Pd

Mukadimah
Habib adalah sebuah kata yang terlalu sering kita dengar. Di Indonesia dan juga di negara-negara Asia Tenggara seperti Singapura, Malaysia, Thailand (bagian selatan) juga Brunai daru salam, orang-orang yang bergelar Habib begitu dihormati oleh kaum Muslimin. Sebabnya adalah adanya keyakinan bahwa rang yang bergelar Habib adalah orang-orang yang masih keturunan Nabi dan Rasul Muhammad shalallahu ‘alaihi wa salam. Kalau benar mereka keturunan Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa salam tidaklah diragukan bahwa termasuk ahlul bait.

Benarkah Mereka Termasuk Ahli Bait
Sungguh di zaman kita sekarang ini banyak sekali keturunan Arab maupun keturunan bukan Arab yang mengaku-ngaku dan menyandarkan bahwa dia ahli bait Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa salam. Di negeri ini kita mengenal istilah atau gelar habib yang katanya mereka masih keturunan Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa salam. Kalau pengakuannya ini benar dan ia mukmin atau muslim, sungguh dia Allah muliakan dalam keimanan/keislaman dan nasab/garis keturunan. Tetapi bila pengakuannya salah atau bohong atau omong kosong belaka, maka ia telah menerjang keharaman yang besar, dia bagaikan orang yang pura-pura kenyang dengan sesuatu yang tidak pernah diberikan kepadanya.

Haramnya Mengaku-Ngaku Sebagai Keturunan Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa salam

صحيح البخاري - (ج 16 / ص 239)
حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ هِشَامٍ عَنْ فَاطِمَةَ عَنْ أَسْمَاءَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ح حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ هِشَامٍ حَدَّثَتْنِي فَاطِمَةُ
عَنْ أَسْمَاءَ أَنَّ امْرَأَةً قَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ لِي ضَرَّةً فَهَلْ عَلَيَّ جُنَاحٌ إِنْ تَشَبَّعْتُ مِنْ زَوْجِي غَيْرَ الَّذِي يُعْطِينِي فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمُتَشَبِّعُ بِمَا لَمْ يُعْطَ كَلَابِسِ ثَوْبَيْ زُور
Shahih al-Bukhari: ... dari Asma’ bahwa seorang wanita bertanya, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku memiliki madu (isteri lain dari suaminya), karena itu apakah aku akan mendapat dosa, bila aku menampak-nampakkan kepuasan dari suamiku dengan suatu hal yang tak diberikannya kepadaku?" Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seorang yang menampakkan kepuasan dengan sesuatu yang tidak diberikan kepadanya adalah seperti halnya seorang yang memakai pakaian kepalsuan."”
Sungguh semoga mereka benar-benarketurunan Nabi Muhammad dan tidak sekedar puas dengan pengakuan bahwa mereka keturunan Nabi Muhammad walaupun kenyataannya tidak.
صحيح البخاري - (ج 11 / ص 329)
بَاب حَدَّثَنَا أَبُو مَعْمَرٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ عَنْ الْحُسَيْنِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بُرَيْدَةَ قَالَ حَدَّثَنِي يَحْيَى بْنُ يَعْمَرَ أَنَّ أَبَا الْأَسْوَدِ الدِّيلِيَّ حَدَّثَهُ
عَنْ أَبِي ذَرٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَيْسَ مِنْ رَجُلٍ ادَّعَى لِغَيْرِ أَبِيهِ وَهُوَ يَعْلَمُهُ إِلَّا كَفَرَ وَمَنْ ادَّعَى قَوْمًا لَيْسَ لَهُ فِيهِمْ فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّار

Shahih al-Bukhari: ... dari Abu Dzar radliallahu ‘anhu, bahwa ia mendengar Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda, “Bukanlah seseorang mengaku-ngaku kepada selain bapaknya pada hal dia mengetahuinya, kecuali ia kafir kepada Allah. Dan siapapun yang mengaku-ngaku bahwa dia termasuk kaum ini padahal bukan, maka hendaklah ia mengambil tempat duduknya di neraka.”

Menerima Sedekah?
Yang mengherankan lagi adalah kesediaan sebagian para Habib menerima sedekah. Bahkan kadangkala menarik iuran kehidupan keluarganya. Pada hal para ahli bait dilarang menerima sedekah. Padahal Rasulullah bersabda:
صحيح مسلم - (ج 5 / ص 322)
.... إِنَّ الصَّدَقَةَ لَا تَنْبَغِي لِآلِ مُحَمَّدٍ إِنَّمَا هِيَ أَوْسَاخُ النَّاس ....
... sesungguhnya sedekah itu tidak pantas  bagi keluarga Muhammad, sedekah itu hanyalah untuk orang yang ....

Penutup
Namun begitu kami tetap meyakini bahwa setiap umat Islam wajib memulyakan para ahli bait. Umat Islam bahkan wajib membelanya dan mengagungkan mereka dengan tidak berlebih-lebihan. Wallahu a’lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar