Hadist Lemah dan Palsu tentang Bulan Rajab
Oleh: Sugiyanta, S.Ag, M.Pd
Tentang
Doa Memasuki Bulan Rajab
Teks
Hadist 1
مسند
أحمد - (ج 5 / ص 260)
حَدَّثَنَا
عَبْد اللَّهِ حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ عَنْ زَائِدَةَ بْنِ أَبِي
الرُّقَادِ عَنْ زِيَادٍ النُّمَيْرِيِّ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ:
كَانَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ رَجَبٌ قَالَ
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَارِكْ لَنَا فِي رَمَضَانَ...
Musnad
Ahmad (5/260): ‘Abdullah menceritakan kepada kami, ‘Ubaidillah bin ‘Umar
menceritakan kepada kami dari Zaidah bin Abi ar-Ruqad dari Ziyad an-Numair dari
Anas bin Malik, ia berkata,
“Dulu
Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam bila memasuki bulan Rajab, beliau berdoa, “Ya,
Allah berilah kami barakah dalam bulan Rajab dan Sya’ban dan berilah kami
barakah pada bulan Ramadhan ...””
Takhrij
Hadist
Hadist
ini, di samping diriwayatkan oleh Imam Ahmad, juga diriwayatkan oleh al-Bazar
hadist no. 426, ath-Thabrani dalam al-Ausath no. 3951, Ibn as-Sunni: 659,
Abu Nu’aim dalam al-Hilyah 6/269, al-Baihaqi no. 3815
Komentar
Ahli Hadist:
Imam
al-Baihaqi mengatakan, “Hadist ini hanya diriwayatkan oleh Ziyad an-Numair yang
hanya melewati Zaidah bin Abi ar-Ruqad.” Imam al-Bukhari mengatakan, “Zaidah
kalau meriwayatkan hadist dari an-Numairi, hadistnya munkar. An-Numairi ini
juga orang yang lemah.”
Derajat
hadist – Dlaif (lemah)
Imam
al-Bazar, Imam an-Nawawi (wafat 676 H), Imam al-Haitsami (wafat 807 H), Ibn
Hajar al-Asqalani (wafat 852 H), dan Syaikh al-Albani (wafat 1420 H)
melemahkannya.
Tentang
Puasa pada Bulan Rajab
Teks
Hadist 2
السلسلة
الضعيفة - (ج 4 / ص 397)
عن
منصور بن يزيد الأسدي : حدثنا موسى بن عمران قال : سمعت أنس بن مالك يقول: إن في
الجنة نهرا يقال له : رجب ، < ماؤه أشد بياضا من اللبن ، و أحلى من
العسل
> ، من صام من رجب يوما واحدا ، سقاه الله من ذلك النهر " .
As-Silsilah
al-Dlaifah (4/397)
Dari Mansyur bin
Zazid al-Asdi, “Musa bin ‘Imran menceritakan kepada kami, ia berkata, “Aku
mendengar Anas bin Malik berkata (ini penulis
cuplik dari komentar Imam al-Albani), “Sesungguhnya di surga ada sungai,
namanya Rajab, airnya lebih putih dari susu dan lebih manis daripada madu.
Barangsiapa yang puasa satu hari (saja) pada bulan Rajab maka Allah akan
memberinya mium dengan air tersebut.”
Takhrij Hadist
Hadist ini
diriwayatkan oleh Abu Muhammad al-Khalal dalam Fadhlu Syahri Rajab
(1/11), juga diriwayatkan oleh Imam ad-Dailami dari jalan Mansyur bin Yazid
al-Asdi
Komentar Ahli
Hadist dan Derajad Hadist
Imam adz-Dzahabi
(wafat 748 H), “Dia (Mansyur bin Yazid) tidak dikenal, dan hadistnya batil.”
Hal yang sama disampaikan oleh Imam al-Albani. Jadi kesimpulannya hadis ini bathil.
Teks Hadist 3
صَومُ أَوَّلٍ
يَومٍ مِنْ رَجَبَ كَفَارَةُ ثَلاَثِ سِنِينَ، وَصِيَامُ الْيَومِ الثَّانِي
كَفَارَةُ سِنِتَينِ، وصيام اليوم الثَّالِثِ كفارة سَنَةٍ، ثُمَّ كُلِ يَومِ
كفارة شَهْرٍ
Berpuasa
pada hari pertama bulan Rajab menghapus dosa selama tiga tahun, berpuasa pada
hari kedua menghapus dosa selama dua tahun, berpuasa pada hari ketiga menghapus
dosa selama setahun, kemudian untuk setiap harinya menghapus dosa selama
sebulan.
Takhrij
Hadist
Hadist
ini dikeluarkan oleh al-Khilal dalam Fadhail Shahr Rajab melalui
‘Ikrimah dari Ibn ‘Abbas radliallahu ‘anhu dari Rasulullah shalallahu ‘alaihi
wa salam, bahwa beliau bersabda dst.
Komentar
yang meriwayatkannya
Al-Khilal
sendiri menyatakan bahwa, " … di dalam hadist ini terdapat periwayat yang
tidak aku kenal dan cukuplah dalam amsalah ini pernyataan, "Tidak ada
satupun hadist shahih dalam masalah ini."”
Teks Hadist 4
سنن
ابن ماجه - (ج 5 / ص 280)
حَدَّثَنَا
إِبْرَاهِيمُ بْنُ الْمُنْذِرِ الْحِزَامِيُّ حَدَّثَنَا دَاوُدُ بْنُ عَطَاءٍ
حَدَّثَنِي زَيْدُ بْنُ عَبْدِ الْحَمِيدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ زَيْدِ
بْنِ الْخَطَّابِ عَنْ سُلَيْمَانَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ
أَنَّ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ صِيَامِ رَجَبٍ
Sunan Ibn Majah
(5/280)
Ibrahim bin
al-Munzir al-Hizami menceritakan kepada kami, Dawud bin ‘Atha menceritakan
kepada kami, Zaid bin ‘Abdil-Hamid bin ‘Abdirrahman bin Zaid bin al-Khaththab
menceritakan kepada kami, dari Sulaiman dari ayahnya dari Ibn ‘Abbas bahwa Nabi
shalallahu ‘alaihi wa salam melarang puasa pada bulan
Rajab.
Takhrij Hadist
Hadist
diriwayatkan Ibn Majah, ath-Thabrani dalam al-Mu’jamul Kabir hadist no. 10681,
al-Baihaqi no. 3814
Komentar Ahli
Hadist dan Derajatnya
Kelemahan hadist
ini ada pada Dawud bin ‘Atha’. Imam Ahmad mengatakan, “Dia bukan perawi yang
apa-apa (lemah sekali).” Imam Bukhari menyatakan, “Dia munkarul Hadist.” Abu
hatim berkata, “Dia perawi yang hadistnya tidak kuat, hadistnya lemah dan
munkar.” Ad-daruquthni menyatakan, “Dia perawi yang hadistnya matruk
(ditinggalkan), dan perawi yang disepakati ulama mengenai kedhaifannya.” Jadi
hadist ini dlaif (lemah) atau bahkan munkar.
Tetapi sebagai
penyeimbang hadist ini ada baiknya kita lihat hadist berikut:
مصنف
ابن أبي شيبة - (ج 2 / ص 513)
حدثنا
أبو معاوية عن الاعمش عن وبرة عن عبد الرحمن عن خرشة بن الحر قال رأيت عمر يضرب
أكف الناس في رجب حتى يضعوها في الجفان ويقول كلوا فإنما هو شهر كان يعظمه أهل
الجاهلية.
Mushnaf Ibn Abi
Syaibah (2/513)
Menceritakan
kepada kami Abu Mu’awiyah al-Amsy dari Wabarah dari Abdirrahman dari Kharisah
bin al-Hirr, katanya, “Aku melihat ‘Umar menarik tangan orang-orang pada
bulan Rajab lalu meletakkannya di mangku besar dan ia berkata, "Makanlah,
karena ini adalah bulan yang dahulu diagungkan kaum jahiliyah."
Juga hadist
berikut
مصنف
ابن أبي شيبة - (ج 2 / ص 513)
حدثنا
وكيع عن سفيان عن زيد بن أسلم قال سئل رسول الله صلى الله عليه وسلم عن صوم رجب
فقال : " أين أنتم من شعبان
Mushnaf Ibn Abi
Syaibah (2/513)
Menceritakan
kepada kami Waki’ dari Sufyan dari Zaid bin Aslam, katanya, “Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wa salam ditanya tentang puasa pada bulan Rajab. Maka beliau
menjawab, “Dimana kalian pada bulan Sya’ban?””
Tidak ada komentar:
Posting Komentar