Minggu, 02 Oktober 2011

Waktu dan Penyembelihan Hewan Korban

Fiqih Dzul Hijjah (8)

PENYEBELIHAN HEWAN KORBAN (I):
Waktu dan Tempat Penyembelihan
Oleh Sugiyanta, S.Ag, M.Pd

WAKTU PENYEMBELIHAN
Waktu penyembelihan hewan korban adalah tanggal 10 sesudah melaksanakan shalat Idul Adha dan 11, 12, 13 Zul Hijjah atau pada hari tasyrik. Adapun penyembelihan yang dilakukan
Sebelum shalat Idul Adha tidak dianggap korban, akan tetapi hanya penyembelihan biasa.
صحيح البخاري - (ج 17 / ص 235)
حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ مُحَمَّدٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ ذَبَحَ قَبْلَ الصَّلَاةِ فَإِنَّمَا ذَبَحَ لِنَفْسِهِ وَمَنْ ذَبَحَ بَعْدَ الصَّلَاةِ فَقَدْ تَمَّ نُسُكُهُ وَأَصَابَ سُنَّةَ الْمُسْلِمِينَ
Shahih a-Bukhari (7/235):
... Dari Anas bin Malik radhiallahu 'anhu, ia berkata, "Nabi shalallahu 'alaihi wa salam besabda: "Barangsiapa menyembelih (hewan korban) sebelum shalat (Idul Adha), maka ia menyembelih untuk dirinya sendiri. Dan orang yang menyembelihnya sesudah shalat (Idul Adha), maka sesungguhnya sempurnalah ibadahnya dan telah mengikuti sunnah kaum muslimin.

مسند أحمد - (ج 34 / ص 107)
قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو الْمُغِيرَةِ قَالَ حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ قَالَ حَدَّثَنِي سُلَيْمَانُ بْنُ مُوسَى عَنْ جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: كُلُّ عَرَفَاتٍ مَوْقِفٌ وَارْفَعُوا عَنْ بَطْنِ عُرَنَةَ وَكُلُّ مُزْدَلِفَةَ مَوْقِفٌ وَارْفَعُوا عَنْ مُحَسِّرٍ وَكُلُّ فِجَاجِ مِنًى مَنْحَرٌ وَكُلُّ أَيَّامِ التَّشْرِيقِ ذَبْحٌ
Musnad Ahmad: (34/107):
... Dari Jubair ibn Muthim radliallahu anhu, bahwa Rasulullah shalallahu 'alaihi wa salam besabda: “... dan setiap hari tasyrik adalah waktu penyembelihan".22

TEMPAT PENYEMBELIHAN

Tempat penyembelihan yang utama adalah di tempat melaksanakan sholat Idul Adha sebagaimana yang diperbuat oleh Rasulullahi shalallahu 'alaihi wa salam.
صحيح البخاري - (ج 4 / ص 58)
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ قَالَ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ قَالَ حَدَّثَنِي كَثِيرُ بْنُ فَرْقَدٍ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَنْحَرُ أَوْ يَذْبَحُ بِالْمُصَلَّى
Shahih a-Bukhari (7/235):
... Dari Nafi’ Dari Ibn Umar bahwa Nabi shalallahu 'alaihi wa salam menyembelih korban di tempat shalat (lihat juga HR Nasai no. 4290, Abu Dawud no. 2428, Ibn Majah no. 3152, Ahmad no. 5609).

Abdullah bin Umar radhiallahu 'anhuma meneruskan kebiasaan Rasulullah menggunakan tempat penyembelihan sebagaimana dilakukan oleh Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wa salam. Seorang Imam atau pemimpin seyogyanya melakukan demikian juga sebagai tanda bahwa hari itu benar-benar sebagai hari penyembelihan. Adapun menyembelih hewan korban di tempat yang lain juga sah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar