Senin, 17 Oktober 2011

Tuntunan Pergi Pulang dan Saat di Lapangan Shalat Idul Adha

FIqih ahad 6 oktober 2011

pulang dan pergi serta saat di lapangan untuk shalat idul adha

 idul fithri 30 agustus 2011 di halaman masjid al iman paras banjarasri

oleh: Sugiyanta, s.ag, m.pd

1.      Dari Rumah hingga Mushala
a.      Tidak Makan dan Minum sampai Selesai Shalat Idul Adha
سنن الترمذي - (ج 2 / ص 396)
حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ الصَّبَّاحِ الْبَزَّارُ الْبَغْدَادِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ بْنُ عَبْدِ الْوَارِثِ عَنْ ثَوَابِ بْنِ عُتْبَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَخْرُجُ يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَطْعَمَ وَلَا يَطْعَمُ يَوْمَ الْأَضْحَى حَتَّى يُصَلِّيَ
Dahulu Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam tidak keluar (ke mushala) pada hari Fithri sampai ia makan, dan beliau tidak makan pada hari Adha sampai ia shalat.

b.     Mandi seperti mandi junub
سنن ابن ماجه - (ج 1 / ص 1)
حَدَّثَنَا جُبَارَةُ بْنُ الْمُغَلِّسِ حَدَّثَنَا حَجَّاجُ بْنُ تَمِيمٍ عَنْ مَيْمُونِ بْنِ مِهْرَانَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَغْتَسِلُ يَوْمَ الْفِطْرِ وَيَوْمَ الْأَضْحَى
Sunnan Ibn Majah (1/1): ... dari Ibn ‘Abbas, ia berkata: Dahulu Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam mandi pada hari (Idul) Fithri dan Adha

c.    Memakai pakaian yang baik dan indah dan wangi-wangian
المستدرك على الصحيحين للحاكم - (ج 17 / ص 419)
أخبرنا أبو بكر محمد بن عبد الله بن عتاب العبدي ، ببغداد، ثنا أبو الأحوص محمد بن الهيثم القاضي، ثنا أبو صالح عبد الله بن صالح، حدثني الليث بن سعد، عن إسحاق بن بزرج، عن زيد بن الحسن بن علي، عن أبيه، رضي الله عنهما قال: أمرنا رسول الله صلى الله عليه وسلم في العيدين أن نلبس أجود ما نجد، وأن نتطيب بأجود ما نجد، وأن نضحي بأسمن ما نجد، البقرة عن سبعة والجزور
Al-Mustadrak ‘ala ash-Shahihain lil-Hakim (17/419)
... dari Zaid bin al-Hasan bin Ali, dari ayahnya radliallahu ‘anhuma, ia berkata: “Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam memerintah kami pada dua hari raya untuk memakai yang terbaik yang kami punyai, dan untuk memakai wangi-wangian yang terharum yang kami punya, dan menyembelih binatang kurban dengan harga termahal yang kami punya (yaitu) sapi dan unta dari tujuh (orang)”

d.   Mengajak para wanita walaupun sedang haid dan nifas dan anak-anak
Sebagian besar ulama terdahulu menyatakan bahwa hukum melaksanakan shalat Idul Fithri dan Idul Adha adalah wajib. Di antara alasannya adalah kalau shalat Jumat yang tidak harus mendatangkan kaum wanita saja wajib apalagi shalat yang harus diikuti oleh wanita, bahkan wanita yang sedang haid pun wajib mendatanginya maka shalat Idul Fithri tentu juga lebih diwajibkan lagi. Hadist tersebut adalah:
صحيح مسلم - (ج 4 / ص 407)
حَدَّثَنَا عَمْرٌو النَّاقِدُ حَدَّثَنَا عِيسَى بْنُ يُونُسَ حَدَّثَنَا هِشَامٌ عَنْ حَفْصَةَ بِنْتِ سِيرِينَ عَنْ أُمِّ عَطِيَّةَ قَالَتْ: أَمَرَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ نُخْرِجَهُنَّ فِي الْفِطْرِ وَالْأَضْحَى الْعَوَاتِقَ وَالْحُيَّضَ وَذَوَاتِ الْخُدُورِ فَأَمَّا الْحُيَّضُ فَيَعْتَزِلْنَ الصَّلَاةَ وَيَشْهَدْنَ الْخَيْرَ وَدَعْوَةَ الْمُسْلِمِينَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِحْدَانَا لَا يَكُونُ لَهَا جِلْبَابٌ قَالَ لِتُلْبِسْهَا أُخْتُهَا مِنْ جِلْبَابِهَا
Shahih Muslim (4/407)
... dari Ummu ‘Athiyah, ia berkata bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam memerintah kami untuk membawa keluar pada hari Idul Fithri dan Idul Adha wanita-wanita yang sudah tua, wanita yang sedang haidl, dan gadis-gadis pingitan, sedangkan wanita yang sedang haidl, maka mereka menepi (tidak mengerjakan) shalat, tetapi mereka menyaksikan kebaikan dan dakwah kaum muslimin. Aku katakan, “Wahai Rasulullah, salah seorang dari kami tidak memiliki jilbab.” Beliau menjawab: “Hendaklan saudaranya meminjamkan jilbab padanya.”
صحيح البخاري - (ج 2 / ص 83)
حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ قَالَ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ عَنْ مُحَمَّدٍ عَنْ أُمِّ عَطِيَّةَ قَالَتْ: أُمِرْنَا أَنْ نُخْرِجَ الْحُيَّضَ يَوْمَ الْعِيدَيْنِ وَذَوَاتِ الْخُدُورِ فَيَشْهَدْنَ جَمَاعَةَ الْمُسْلِمِينَ وَدَعْوَتَهُمْ وَيَعْتَزِلُ الْحُيَّضُ عَنْ مُصَلَّاهُنَّ قَالَتْ امْرَأَةٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِحْدَانَا لَيْسَ لَهَا جِلْبَابٌ قَالَ لِتُلْبِسْهَا صَاحِبَتُهَا مِنْ جِلْبَابِهَا
Shahih al-Bukhari (2/83)
... dari Ummu ‘Athiyah, ia berkata: “Kami diperintah untuk mengeluarkan wanita-wanita yang sedang haid pada dua hari raya, dan gadis-gadis dalam pingitan, maka mereka menyaksikan jamaah muslimin dan dakwah mereka dan para wanita yang sedang haid menepi dari tempat shalatnya”. Ia (Ummu Athiyah) bertanya: Wanita? Wahai Rasulullah. Salah seorang dari kami tidak memiliki jilbab.” Beliau menjawab: “Hendaklan saudaranya meminjamkan jilbab padanya.”

e.   Mengajak anak-anak
Pada masa Rasulullah, anak-anak kecil juga diajak ke tanah lapang untuk menunaikan shalat Id. Hal ini diceritakan oleh Abdurrahman bin ‘Abis radliallahu ‘anhu.
صحيح البخاري - (ج 4 / ص 49)
حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ قَالَ حَدَّثَنِي عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَابِسٍ قَالَ: سَمِعْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ قِيلَ لَهُ أَشَهِدْتَ الْعِيدَ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ نَعَمْ وَلَوْلَا مَكَانِي مِنْ الصِّغَرِ مَا شَهِدْتُهُ
Shahih al-Bukhari (4/49):
... Abdurrahman bin ‘Abis berkata: Beliau ditanya: Apakah kamu menyaksikan shalat ‘Id bersama salallahu ‘alaihi wa salam. Ia menjawab: Betul, kalaulah karena bukan umurku masih kecil, niscaya aku tidak menyaksikannya.

f.          Berombongan ketika menuju tempat shalat sambil mengeraskan suara tahlil dan takbir
السلسلة الصحيحة - (ج 1 / ص 170)
أخرجه البيهقي ( 3 / 279 ) من طريق عبد الله بن عمر عن نافع عن عبد الله بن عمر: " أن رسول الله صلى الله عليه وسلم كان يخرج في العيدين مع الفضل بن عباس و عبد الله و العباس، و علي، و جعفر، و الحسن، و الحسين، و أسامة بن زيد و زيد بن حارثة، و أيمن بن أم أيمن رضي الله عنهم، رافعا صوته بالتهليل و التكبير
As-Silisilah ash-Shahihah (1/170): al-Baihaqi mengeluarkannya (3/279) dari jalan Abdullah bin ‘Umar, dari Nafi’ dari Abdullah bin ‘Umar: “Bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam dahulu keluar pada dua hari Id (Fithri dan Adha) bersama-sama dengan al-Fadhl bin ‘Abbas, Abdullah bin ‘Abbas, ‘Ali, Ja’far, al-Hasan, al-Husain, Usamah bin Zaid, Zaid bin Haristah, Aiman bin Ummu Aiman radliallahu ‘anhum, mengeraskan suara dengan tahlil dan takbir ...

g.      Berjalan kaki menuju tempat shalat Idul Adha
سنن الترمذي - (ج 2 / ص 378)
حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ مُوسَى الْفَزَارِيُّ حَدَّثَنَا شَرِيكٌ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ عَنْ الْحَارِثِ عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ قَالَ  :مِنْ السُّنَّةِ أَنْ تَخْرُجَ إِلَى الْعِيدِ مَاشِيًا وَأَنْ تَأْكُلَ شَيْئًا قَبْلَ أَنْ تَخْرُجَ
Sunan ath-Thirmidzi (2/378): ... dari Ali bin Abi Thalib, ia berkata: “Termasuk sunah, yaitu hendaknya engkau berangkat ke mushala ‘Id dengan berjalan kaki.”

2.      Setiba di Mushala
a.   Tidak mengerjakan shalat sunnat sebelum Shalat Idul Fithri bila dilaksanakan di Mushala
Bila shalat Id dilaksanakan di lapangan, maka tidak ada kewajiban untuk mengerjakan shalat seperti halnya shalat tahiyatul masjid. Akan tetapi bila di masjid, shalat tahiyatul masjid tetap dilaksanakan (wallahu a’lam)

b.   Tidak ada adzan dan iqamah untuk Shalat Idul Fithri, Shalat Idul Fithri sebelum khutbah dan Khuthbah setelah Shalat Idul Fithri
صحيح مسلم - (ج 4 / ص 398)
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ أَبِي سُلَيْمَانَ عَنْ عَطَاءٍ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ:شَهِدْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الصَّلَاةَ يَوْمَ الْعِيدِ فَبَدَأَ بِالصَّلَاةِ قَبْلَ الْخُطْبَةِ بِغَيْرِ أَذَانٍ وَلَا إِقَامَةٍ ثُمَّ قَامَ مُتَوَكِّئًا عَلَى بِلَالٍ فَأَمَرَ بِتَقْوَى اللَّهِ وَحَثَّ عَلَى طَاعَتِهِ وَوَعَظَ النَّاسَ وَذَكَّرَهُمْ ثُمَّ مَضَى حَتَّى أَتَى النِّسَاءَ فَوَعَظَهُنَّ وَذَكَّرَهُنَّ فَقَالَ تَصَدَّقْنَ فَإِنَّ أَكْثَرَكُنَّ حَطَبُ جَهَنَّمَ ...
Shahih Muslim (4/398):
... dari Jabir bin ‘Abdillah, ia berkata: “Saya menghadiri shalat hari raya bersama Rasulullah shalallahu 'alaihi wa salam, sebelum khutbah Beliau memulai dengan shalat tanpa adzan dan iqamah, beliau melakukan shalat sebelum khuthbah tanpa didahului adzan dan iqamat, kemudian beliau berdiri dengan bersandar kepada Bilal. Lalu beliau mengajak supaya bertakwa kepada Allah, menyuruh taat kepada-Nya, menyampaikan nasihat dan peringatan untuk mereka, kemudian beliau berjalan mendatangi perempuan-perempuan lalu menyampaikan nasihat dan peringatan kepada mereka. Maka beliau berkata: Bersedekahlah kalian, karena sesungguhnya kebanyakan dari kalian menghuni neraka Jahanam ....

3.   Setelah Shalat Idul Adha
a.    Memperhatikan khutbah, tetap duduk di shaf untuk mendengarkan khutbah, tetapi boleh meninggalkan tempat shalat karena, tidak ada kewajiban untuk mendengarkan khutbah
سنن الدارقطني - (ج 4 / ص 446)
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى بْنِ مِرْدَاسٍ حَدَّثَنَا أَبُو دَاوُدَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الصَّبَّاحِ الْبَزَّازُ حَدَّثَنَا الْفَضْلُ بْنُ مُوسَى حَدَّثَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ عَنْ عَطَاءٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ السَّائِبِ قَالَ شَهِدْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم الْعِيدَ فَلَمَّا قَضَى الصَّلاَةَ قَالَ «إِنَّا نَخْطُبُ فَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يَجْلِسَ - يَعْنِى لِلْخُطْبَةِ - فَلْيَجْلِسْ وَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يَذْهَبَ فَلْيَذْهَبْ». قَالَ أَبُو دَاوُدَ وَهَذَا يُرْوَى عَنْ عَطَاءٍ مُرْسَلاً عَنِ النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم.
Sunnan ad-Daruquthni: (4/446):
... dari ‘Abdillah bin as-Saib, ia berkata: Aku menyaksikan bersama Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam pada Id (Idul Fithri atau Adha) setelah menyelesaikan shalat, beliau (Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa wa salam) berkata: “Sesungguhnya aku akan khutbah, barangsiapa yang suka duduk – yaitu untuk (mendengar) khutbah – maka duduklah, barang siapa ingin pergi, maka pergilah.” Abu Dawud berkata: “Dan ini diriwayatkan dari ‘Atha secara mursal dari Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam.

b.   Khutbah tidak di atas mimbar, dan khutbah dengan sekali berdiri
Hadist riwayat Imam al-Bukhari dan Imam Muslim di atas, dhahiriahnya menyatakan bahwa Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam ketika khutbah tidak berdiri di mimbar seperti. Hadist-hadist di atas juga menyatakan bahwa setelah shalat Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam berdiri khutbah dan setelah selesai langsung mendekati wanita untuk menasehati dan memberi wasiat. Atau dapat dipahami bahwa mendekati wanita termasuk bagian dari khutbah. Wallahu a’lam.

c.    Tidak Memulai Khutbah dengan takbir dan tidak takbir di tengah khutbah
Tidak ada keterangan bahwa Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam memulai khutbah dengan diawali takbir.
سنن النسائي - (ج 6 / ص 21)
أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ أَبِي سُلَيْمَانَ قَالَ حَدَّثَنَا عَطَاءٌ عَنْ جَابِرٍ قَالَ:شَهِدْتُ الصَّلَاةَ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي يَوْمِ عِيدٍ فَبَدَأَ بِالصَّلَاةِ قَبْلَ الْخُطْبَةِ بِغَيْرِ أَذَانٍ وَلَا إِقَامَةٍ فَلَمَّا قَضَى الصَّلَاةَ قَامَ مُتَوَكِّئًا عَلَى بِلَالٍ فَحَمِدَ اللَّهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ وَوَعَظَ النَّاسَ وَذَكَّرَهُمْ وَحَثَّهُمْ عَلَى طَاعَتِهِ ثُمَّ مَالَ وَمَضَى إِلَى النِّسَاءِ وَمَعَهُ بِلَالٌ فَأَمَرَهُنَّ بِتَقْوَى اللَّهِ وَوَعَظَهُنَّ وَذَكَّرَهُنَّ وَحَمِدَ اللَّهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ ثُمَّ حَثَّهُنَّ عَلَى طَاعَتِهِ ...
Sunnan an-Nasa’i (6/21):
... dari Jabir, ia berkata: “Saya mendatangi shalat hari raya bersama Nabi shalallahu 'alaihi wa salam, sebelum berkhutbah beliau memulai shalat tanpa adzan dan tanpa iqamah. Lalu manakala selesai shalat beliau berdiri dengan bersandar Bilal. Lalu beliau bertahmid dan memuji Allah, menyampaikan nasehat dan peringatan kepada jamaah serta mendorong mereka supaya patuh kepada-Nya ...

d.   Berinfak
صحيح البخاري - (ج 4 / ص 22)
وَعَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ سَمِعْتُهُ يَقُولُ: إِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَامَ فَبَدَأَ بِالصَّلَاةِ ثُمَّ خَطَبَ النَّاسَ بَعْدُ فَلَمَّا فَرَغَ نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَزَلَ فَأَتَى النِّسَاءَ فَذَكَّرَهُنَّ وَهُوَ يَتَوَكَّأُ عَلَى يَدِ بِلَالٍ وَبِلَالٌ بَاسِطٌ ثَوْبَهُ يُلْقِي فِيهِ النِّسَاءُ صَدَقَةً
Shahih Bukhari (4/22)
Dari Jabir bin Abdullah, ia berkata: Aku mendengarnya (Abdullah) berkata: Sungguh Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam berdiri mengerjakan shalat kemudian khutbah kepada manusia kemudian Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam mendekati wanita dan mengingatkan meraka dan beliau berpegangan dengan tangan Bilal, dan Bilal mengangkat jubahnya, para wanita melemparkan sedekah ke dalamnya.

4.   Saat Pulang dari Mushala
a.   Pulang melewati jalan yang berbeda
صحيح البخاري - (ج 4 / ص 64)
حَدَّثَنَا مُحَمَّدٌ هُوَ ابْنُ سَلَامٍ قَالَ أَخْبَرَنَا أَبُو تُمَيْلَةَ يَحْيَى بْنُ وَاضِحٍ عَنْ فُلَيْحِ بْنِ سُلَيْمَانَ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْحَارِثِ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَانَ يَوْمُ عِيدٍ خَالَفَ الطَّرِيقَ
Shahih al-Bukhari (4/64): ... dari Jabir bin ‘Abdillah radliallahu ‘anhuma, ia berkata: “Dahulu Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam apabila Hari ‘Id menselisihi jalan.”

b.   Saling mengucapkan selamat
Adapun mengucapkan selamat pada hari raya Idul Fithri dan Adha kepada sesama Muslimin, diterangkan oleh Ibn Qudamah rahimahullah dalam al-Mughni sebagai berikut:
المغني - (ج 4 / ص 274)
قَالَ أَحْمَدُ، رَحِمَهُ اللَّهُ: وَلَا بَأْسَ أَنْ يَقُولَ الرَّجُل لِلرَّجُلِ يَوْمَ الْعِيدِ: تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْك ....
Al-Mughni (4/274): (Imam) Ahmad (bin Hanbal) rahimahullah berkata: Tak mengapa seseorang mengucapkan kepada lainnya pada hari ‘Id: “Taqabalallahu mina wa minka ....
وَذَكَرَ ابْنُ عَقِيلٍ فِي تَهْنِئَةِ الْعِيدِ أَحَادِيثَ ، مِنْهَا ، أَنَّ مُحَمَّدَ بْنَ زِيَادٍ ، قَالَ : كُنْت مَعَ أَبِي أُمَامَةَ الْبَاهِلِيِّ وَغَيْرِهِ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَكَانُوا إذَا رَجَعُوا مِنْ الْعِيدِ يَقُولُ بَعْضُهُمْ لَبَعْضٍ : تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْك . وَقَالَ أَحْمَدُ : إسْنَادُ حَدِيثِ أَبِي أُمَامَةَ إسْنَادٌ جَيِّدٌ .
... Bahwa Muhammad bin Ziyad berkata: Aku bersama Abi Umamah al-Bahili dan selainnya dari sahabat Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam, bila keluar dari hari Id’ berkata kepada sebagian yang lain: “Taqabalallahu mina wa minka”. Dan Imam Ahmad berkata: Sanad Hadist Abi Umamah adalah sanad yang baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar