Selasa, 28 Oktober 2014

Sebuah Jawaban - Bagi yang bertanya definisi Akidah Islam



APAKAH AKIDAH ISLAM ITU??
Oleh: Sugiyanta, S.Ag, M.Pd


Pengertian Akidah
1.        Secara Bahasa
Kata akidah atau ‘aqidah berasal dari kata al-‘aqdu (العقد) yang berarti ikatan, keyakinan, kepercayaan atau menetapkan.
2.        Secara Istilah
Kata akidah atau ‘aqidah adalah iman yang teguh dan pasti, yang tiada keraguan sedikipun bagi orang yang meyakininya

Pengertian Akidah Islam
Akidah Islam atau dalam bahasa Arab disebut ‘Aqidah Islamiyah adalah keimanan yang teguh dan bersifat pasti kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan segala pelaksanaan kewajban, bertauhid, dan taat kepada-Nya, beriman kepada malaikat-malaikat-Nya, para rasul-Nya, kitab-kitab-Nya, Hari Akhir, takdir baik dan buruk, dan mengimani seluruh prinsip-prinsip agama, perkara yang ghaib, beriman kepada kesepakatan atau konsesus para salaf shalih, serta berita-beritapasti secara ilmiah maupun alamiyah yang telah ditetapkan al-Quran dan as-Sunah yang makbulah (atau dapat diterima - shahih atau hasan).

Kajian Ilmu Akidah
Ilmu akidah membahas dan mengkaji:
1.        Tauhid - yaitu mengesakan Allah subhanahu wa ta’ala termasuk dalam hal penciptaan, pemeliharaan, penghukuman, dan pembalasan-Nya
2.        Iman - termasuk rukun iman, beriman kepada hal-hal yang ghaib, bertambah dan berkurangnya iman, dan buah keimanan
3.        Islam - termasuk rukun Islam, ajaran, tuntunan pelaksanaan, balasan
4.        Hal-hal ghaib - termasuk hal-hal yang telah terjadi, atau hal-hal yang akan terjadi, atau segala hal yang tidak diketahui manusia (dan jin dan lainnya), dan manusia bisa mengerti hanya melalui mempelajari firman-Nya melalui penjelasan Rasulullah dengan cara bagaimana para sahabat radliallahu ‘anhum memahaminya.
5.        Dasar-dasar hukum dan seluruh dasar-dasar agama

Kaidah Pengambilan Dalil dalam Ilmu Akidah
1.        Sumber akidah adalah Kitabullah - al-Quran, Sunnah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam yang makbulah (yang dapat diterima - shahih/hasan) dan ada pula yang menambahkan ijma/konsesus/kesepakatan para ulama terdahulu (yaitu para sahabat radliallahu ‘anhum, para tabi’in, dan para tabi’it tabi’in dan para ulama sesudahnya yang selalu berpegang teguh pada al-Quran dan as-Sunnah)

2.        Setiap Sunnah yang shahih yang berasal dari Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam wajib diterima, walaupun hanya melalui satu sahabat (hadist ahad)
وَمَا آَتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ [الحشر/7]
Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya.

3.        Meyakini bahwa Islam adalah agama yang telah sempurna, tak boleh dikurangi, juga tak boleh ditambah, tidak boleh juga diubah.
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا [المائدة/3]
Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.
حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ الْقَاسِمِ بْنِ مُحَمَّدٍ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ فِيهِ فَهُوَ رَدٌّ
Telah menceritakan kepada kami Ya'qub telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Sa'ad dari bapaknya dari Al Qasim bin Muhammad dari 'Aisyah radliallahu 'anha berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang membuat perkara baru dalam urusan kami ini yang tidak ada perintahnya maka perkara itu tertolak".

4.        Berserah diri, patuh dan taat hanya kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan Rasul shalallahu ‘alaihi wa salam, secara lahir dan batin. Dan tidak menolak sesuatupun dari ak-Quran dan as-Sunnah yang shahih.
مَنْ يُطِعِ الرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ وَمَنْ تَوَلَّى فَمَا أَرْسَلْنَاكَ عَلَيْهِمْ حَفِيظًا  [النساء/80]
Barangsiapa mentaati Rasulullah maka sungguh ia sudah mentaati Allah, dan barangsiapa yang berpaling, maka kami tidak mengutusmu menjadi penjaga mereka.

5.        Akal yang benar akan selalu sesuai dengan al-Quran dan as-Sunnah yang shahih, dan bila bertentangan, al-Quran dan as-Sunnahlah yang benar.

6.        Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam dipelihara oleh Allah subhanahu wa ta’ala dari segala kesalahan.

7.        Para shahabat Rasulullah radiallahu ‘anhum secara keseluruhan dijauhkan oleh Allah dan kesepakatan di atas kesesatan.
رواه ابن أبي عاصم في "السنة" - عن سعيد ابن زربي عن الحسن عن كعب بن عاصم الأشعري سمع النبي صلى الله عليه وسلم :يقول إن الله قد أجار أمتي من أن تجتمع على ضلالة
Diriwayatkan oleh Ibn Abi ‘Ashim dalam as-Sunnah - dari Sa’id ibn Zurabi dari al-Hasan dari Ka’ab bin ‘Ashim al-Asy’ari, ia mendengar Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda, “Sesungguhnya Allah telah melindungi umatku dari berkumpul-kumpul di atas kesesatan.”

Namun mereka tidak ma’shum. Jika ada perbedaan di antara para Imam atau selain mereka, maka perkara tersebut dikembalikan kepada al-Quran dan Sunnah Rasulullah dengan memaakan yang keliru dan berprasangka baik bahwa ia adalah orang yang berjtihad.

8.        Bertengkar dan debat dalam masalah agama adalah perbuatan tercela, tetapi berbantahan dengan cara yang baik (diskusi) disyariatkan. Kita diperintahkan menjauhi perdebatan yang berlarut-larut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar