Jumat, 17 Oktober 2014

ADAKAH ILMU LADUNI DALAM ISLAM???





 Suatu Pagi di Banjarasri
Pengertian
Ilmu laduni adalah ilmu yang bisa didapatkan secara langsung dari Allah subhanahu wa ta’ala khususnya dalam bidang akidah dan ibadah tanpa perlu belajar dari ayat-ayait al-Quran dan hadist-hadist maqbulah (shahih atau hasan) dari Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam. Ilmu laduni bahkan dianggap lebih tinggi ilmu yang berasal dari al-Quran dan Sunnah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam.

Adakah Orang yang Mengaku Memilikinya
Ternyata memang ada orang yang mengaku memilikinya. Karena ilmu laduni dianggap lebih inggi dari pada ilmu yang bersumber dari al-Quran dan Sunnah Rasulullah, mereka berpendapat bahwa mereka tak lagi perlu mengerjakan syariat Islam, tak lagi perlu beribadah sesuai ajaran Rasulullah. Fikih dan ibadah dianggapnya sebagai amalan kulit, dan bukan amalan pokok Islam lagi. Bahkan ada lagi yang berpendapat bahwa mereka bebas melakukan apa saja walaupun apa yang mereka amalkan jelas-jelas dilarang didalam al-Quran dan Sunnah Rasulullah. Maka tak heran bila ada seorang ulama yang mengaku memiliki ilmu laduni, saat berceramah di masjid aatau di tempat lain, ia membawa khamr minuman keras dan meminumnya. Para pendengar tak boleh meminumnya karena ilmunya belum sampai, sementara ia sendiri meminumnya secara bebas dengan alasannya karena ia sudah pada tingkat ilmu tertinggi karena mendapatkan ilmu dari Allah secara langsung, tanpa melalui belajar ilmu-ilmu yang bersumber dari al-Quran dan Sunnah.

Hadist tentang Ilmu Laduni
Ada hadist - dari Anas bin Malik radliallahu ‘anhu bahwa Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda:
من عمل بها يعمل ورثه الله علم ما لم يعلم
Barangsiapa mengamalkan ilmu yang telah diketahuinya maka Allah akan mewariskan untuknya ilmu yang belum diketahuinya.

Takrid Hadist
Hadist ini dikeluarkan oleh Abu Nu’aim al-Ashbahani dalam Hilyatul Auliya dari jalur Imam bin Hambal dari Yazid bin Harun, daru Humaid ath-Thawil dari Anas bin Malik dari Muhammad Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam.   

Derajad hadist
Abu Nu’aim al-Ashbahani setelah membawakan hadist ini menyatakan bahwa Imam Ahmad bin Hambal menyebutkan ucapan ini dari salah seorang tabi’in, dari ‘Isa bin Maryam ‘alaihis-salam, lalu seorang rawi (yang mendengar dari imam Ahmad bin Hambal) keliru (dan menyangka bahwa Imam Ahmad rahimahullah. Hadist inisanadnya tidak benar (diriwayatkan) dari Imam Ahmad rahimahullah.

Imam al-‘Iraqi menyatakan bahwa hadist ini lemah, Imam Abu Nu’aim al-Ashbahani menyatakan bahwa hadist ini palsu, demikian juga imam sy-Syaukani.

Rasulullah Mempunyai Ilmu Laduni?
Semua orang Islam pasti meyakini bahwa orang yang paling mengetahui tentang agama ini, Islam, hanyalah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam. Rasulullah menerima wahyu dari Allah melalui Jibril ‘alaihisalam, Rasulullah juga lah yang paling tahu cara menafsirkan al-Quran, Rasulullah pula lah yang paling benar cara mengajarkannya.
Akan tetapi Rasulullah tetap menjalankan syariat, wudhu, shalat, puasa, haji, menjalankan adab-adab Islam, menjauhi kejelekan. Lalu bagaimana dengan seorang ustadz, kyai, guru yang mengaku memiliki ilmu laduni, meraka tidak menjalankan syariat, mereka berbuat maksiat seperti minum khamar dan lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar