Rabu, 05 November 2014

Sekilas Tentang Sujud Sahwi



Sujud Sahwi Saat Shalat Terlupa
Oleh Sugiyanta, S.Ag, M.Pd

Pengertian Sujud Sahwi

Sujud sahwi adalah dua kali sujud yang dilakukan sebelum salam atau sesudah salam dalam shalat, yang dilakukan bila seseorang merasa shalat keliru. Di antara kekeliruan itu adalah semisal lupa tidak mengerjakan duduk tasyahud awal saat shalat sudah mencapai dua rakaat misalnya dalam shalat dluhur. Di antara kekeliruan yang lain adalah kurang rakaat atau bahkan kelebihan rakaat dalam shalat.



Terlupa Tidak Duduk Tasyahud Awal dalam shalat yang terdiri dari dua duduk tasyahud

Hadist ke-1
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكُ بْنُ أَنَسٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْأَعْرَجِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ ابْنِ بُحَيْنَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّهُ قَالَ صَلَّى لَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَكْعَتَيْنِ مِنْ بَعْضِ الصَّلَوَاتِ ثُمَّ قَامَ فَلَمْ يَجْلِسْ فَقَامَ النَّاسُ مَعَهُ فَلَمَّا قَضَى صَلَاتَهُ وَنَظَرْنَا تَسْلِيمَهُ كَبَّرَ قَبْلَ التَّسْلِيمِ فَسَجَدَ سَجْدَتَيْنِ وَهُوَ جَالِسٌ ثُمَّ سَلَّمَ
Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami Malik bin Anas dari Ibnu Syihab dari 'Abdurrahman Al A'raj dari 'Abdullah Ibnu Buhainah radliallahu 'anhu bahwa dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat dua raka'at diantara shalat Beliau, lalu Beliau berdiri dan tidak duduk, Maka orang-orang ikut berdiri mengikuti Beliau. Ketika Beliau menyelesaikan shalatnya (empat raka'at) sedangkan kami sedang menunggu-nunggu Beliau memberi salam, Beliau bahkan bertakbir sebelum memberi salam kemudian sujud dua kali dalam posisi duduk lalu baru memberi salam" (Shahih al-Bukhari)



Faidah Hadist:

1.        Hadist Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam saat menjadi imam shalat yang terdiri dari empat rakaat, terlupa mengerjakan duduk tashahud yang pertama

2.        Pada rakaat empat setelah duduk tasyahud yang kedua, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam tidak terus mengucapkan salam unuk mengakhiri shalatnya

3.        Tetapi Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam mengucapkan takbir untuk melakukan sujud sebanyak dua kali yaitu sujud sahwi lalu mengucapkan salam

4.        Shalat tilaah dilakukan sebelum mengucapkan salam sebagai tanda penutup shalat



Hadist ke-2
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْأَعْرَجِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ ابْنِ بُحَيْنَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّهُ قَالَ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَامَ مِنْ اثْنَتَيْنِ مِنْ الظُّهْرِ لَمْ يَجْلِسْ بَيْنَهُمَا فَلَمَّا قَضَى صَلَاتَهُ سَجَدَ سَجْدَتَيْنِ ثُمَّ سَلَّمَ بَعْدَ ذَلِكَ
Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami Malik dari Yahya bin Sa'id dari 'Abdurrahman Al A'raj dari 'Abdullah Ibnu Buhainah radliallahu 'anhu bahwa dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri dari dua raka'at shalat Zhuhur dan tidak duduk diantaranya. Setelah Beliau menyelesaikan shalatnya, Beliau sujud dua kali lalu memberi salam setelah itu" (Shahih al-Bukhari)
Faidah hadist:
Ternyata shalat yang diterangkan dalam hadist pertama adalah shalat dhuhur.

Kekurangan Jumlah Rakaat
Hadist ke-3
حَدَّثَنَا حَفْصُ بْنُ عُمَرَ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ عَنْ مُحَمَّدٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ صَلَّى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِحْدَى صَلَاتَيْ الْعَشِيِّ قَالَ مُحَمَّدٌ وَأَكْثَرُ ظَنِّي الْعَصْرَ رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ سَلَّمَ ثُمَّ قَامَ إِلَى خَشَبَةٍ فِي مُقَدَّمِ الْمَسْجِدِ فَوَضَعَ يَدَهُ عَلَيْهَا وَفِيهِمْ أَبُو بَكْرٍ وَعُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا فَهَابَا أَنْ يُكَلِّمَاهُ وَخَرَجَ سَرَعَانُ النَّاسِ فَقَالُوا أَقَصُرَتْ الصَّلَاةُ وَرَجُلٌ يَدْعُوهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذُو الْيَدَيْنِ فَقَالَ أَنَسِيتَ أَمْ قَصُرَتْ فَقَالَ لَمْ أَنْسَ وَلَمْ تُقْصَرْ قَالَ بَلَى قَدْ نَسِيتَ فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ سَلَّمَ ثُمَّ كَبَّرَ فَسَجَدَ مِثْلَ سُجُودِهِ أَوْ أَطْوَلَ ثُمَّ رَفَعَ رَأْسَهُ فَكَبَّرَ ثُمَّ وَضَعَ رَأْسَهُ فَكَبَّرَ فَسَجَدَ مِثْلَ سُجُودِهِ أَوْ أَطْوَلَ ثُمَّ رَفَعَ رَأْسَهُ وَكَبَّرَ
Telah menceritakan kepada kami Hafsh bin 'Umar telah menceritakan kepada kami Yazid bin Ibrahim dari Muhammad dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata: "Rasulullah shalat bersama kami dalam suatu shalat malam, Berkata Muhammad; Kecenderungan dugaanku adalah shalat 'Ashar, yaitu sebanyak dua raka'at lalu memberi salam. Setelah itu Beliau mendatangi kayu yang tergeletak di masjid, Beliau berbaring dengan meletakkan kedua tangannya pada kayu tersebut. Diantara mereka yang ikut shalat ada Abu Bakar dan 'Umar radliallahu 'anhuma. Namun keduanya sungkan untuk berbicara dengan Beliau lalu keluar mendahului orang banyak. Sementara orang-orang berkata; "Shalat diringkas (qashar) ". Tiba-tiba ada seorang yang dipanggil oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan panggilan Dzul Yadain, dan ia berkata: "Apakah anda lupa atau shalat diqashar?" Beliau berkata: "Aku tidak lupa dan shalat juga tidak diqashar". Beliau berkata: "Aku tidak lupa dan juga shalat tidak diqashar!". (Dzul Yadain) berkata: "Benar, sebenarnya anda telah lupa". Maka Beliau shalat dua raka'at kemudian memberi salam. Kemudian Beliau bertakbir lalu sujud seperti sujudnya (yang biasa) atau lebih lama lagi kemudian mengangkat kepalanya lalu bertakbir lagi kemudian meletakkan kepalanya lalu bertakbir kemudian sujud seperti sujudnya atau lebih lama lagi, kemudian mengangkat kepalanya dan takbir.(Shahih al-Bukhari)
Faidah hadist:
1.        Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam menjadi imam shalat ‘Ashar, tetapi hanya dua rakaat saja. Lalu Rasulullah berbaring.
2.        Seorang Sahabat menanyakan apakah Rasulullah lupa dalam shalatnya (hanya mengerjakan dua rakaat) ataukah shalatnya memang diqashar (diringkas)
3.        Ternyata Rsulullah tak berniat meringkasnya
4.        Lalu Rasulullah bangkit dan mengerjakan shalat dua rakaat sebagai pengganti rakaat yang terlupa lalu salam.
5.        Lalu Rasulullah bertakbir untuk memulai sujud dua kali, dan megucapkan takbir setiap akan sujud dan bangkitnya

Kelebihan Jumlah Rakaat
Hadist ke-4
حَدَّثَنَا أَبُو الْوَلِيدِ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ الْحَكَمِ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ عَلْقَمَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى الظُّهْرَ خَمْسًا فَقِيلَ لَهُ أَزِيدَ فِي الصَّلَاةِ فَقَالَ وَمَا ذَاكَ قَالَ صَلَّيْتَ خَمْسًا فَسَجَدَ سَجْدَتَيْنِ بَعْدَ مَا سَلَّمَ
Telah menceritakan kepada kami Abu Al Walid telah menceritakan kepada kami Syu.bah dari Al Hakam dari Ibrahim dari 'Alqamah dari 'Abdullah radliallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengerjakan shalat Zhuhur lima raka'at. Beliau ditegur: "Apakah ada tambahan raka'at shalat?" Beliau menjawab: "Memangnya apa yang terjadi?" Dia ('Abdullah) berkata: "Anda kerjakan shalat lima raka'at". Maka Beliau sujud dua kali setelah memberi salam".(Shahih al-Bukhari)
Faidah Hadist
1.        Suatu kali Rasulullah menjadi imam shalat dluhur
2.        Ternyata beliau keliru mengerjakan shalat dzuhur dengan lima rakaat
3.        Setelah salam, para shahabat mengingatkannya
4.        Lalu beliau mengerjakan sujud tilawah dengan dua kali sujud lalu mengucapkan salam.

Makmum Mengikuti Imam dalam Sujud Sahwi
Hadist ke-5
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا لَيْثٌ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ ابْنِ بُحَيْنَةَ الْأَسْدِيِّ حَلِيفِ بَنِي عَبْدِ الْمُطَّلِبِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَامَ فِي صَلَاةِ الظُّهْرِ وَعَلَيْهِ جُلُوسٌ فَلَمَّا أَتَمَّ صَلَاتَهُ سَجَدَ سَجْدَتَيْنِ فَكَبَّرَ فِي كُلِّ سَجْدَةٍ وَهُوَ جَالِسٌ قَبْلَ أَنْ يُسَلِّمَ وَسَجَدَهُمَا النَّاسُ مَعَهُ مَكَانَ مَا نَسِيَ مِنْ الْجُلُوسِ تَابَعَهُ ابْنُ جُرَيْجٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ فِي التَّكْبِيرِ
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Laits dari Ibnu Syihab dari Al A'raj dari 'Abdullah Ibnu Buhainah Al Asadiy sekutunya suku 'Abdul Muthalib bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendirikan shalat Zhuhur namun tidak melakukan duduk (tasyahud awal). Setelah Beliau menyempurnakan shalatnya, Beliau sujud dua kali, dan Beliau bertakbir pada setiap akan sujud dalam posisi duduk sebelum memberi salam. Maka orang-orang mengikuti sujud bersama Beliau sebagai ganti yang terlupa dari duduk (tasyahud awal) (Shahih al-Bukhari)
Faidah Hadist
Para Sahabat mengikuti Rasulullah mengerjakan sujud sahwi sebagai ganti tidak mengerjakan tasyahud awal.

Kesimpulan
1.        Waktu Pelaksaan Sujud Sahwi
a.  Jika kekeliruan diketahui sebelum mengucapkan salam maka sujud sahwi dilaksanakan sebelum mengucapkan salam (lihat hadist ke-4)
b.   Jika kekeliruan diketahui sesudah mengucapkan salam maka sujud sahwi dilaksanakan setelah salam, dan sujud sahwi tidak ditutup dengan salam.
2.        Tata cara sujud sahwi
a.   Jika kekeliruan diketahui sebelum salam misalkan terlupa tidak mengerjakan duduk tasyahud awal maka sebelum salam, hendaklah ia mengucapkan takbir lalu sujud, lalu takbir duduk, lalu takbir lalu sujud, lalu takbir lalu duduk lalu salam.
b.   Jika kekeliruan diketahui sebelum salam misalkan terlupa mengerjakan salah satu rakaat, maka sesudah tasyahud akhir sebelum salam, ia menambah rakaat yang terlupakan lalu tahiyat lagi, lalu takbir lalu sujud, lalu takbir duduk, lalu takbir lalu sujud, lalu takbir lalu duduk lalu salam.
c.     Jika kekeliruan diketahui sesudah mengucapkan salam, misalkan terlupa tidak mengerjakan duduk tasyahud awal hendaklah ia mengucapkan takbir lalu sujud, lalu takbir duduk, lalu takbir lalu sujud, lalu takbir lalu duduk dan tidak ditutup dengan salam
d.    Jika kekeliruan diketahui sesudah mengucapkan salam, misalkan terlupa mengerjakan salah satu rakaat, maka ia menambah rakaat yang terlupakan lalu tahiyat lagi, lalu mengucapkan salam penutup shalat. Lalu takbir lalu sujud, lalu takbir duduk, lalu takbir lalu sujud, lalu takbir lalu duduk dan tidak diakhiri dengan mengucapkan salam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar