Sujud Sahwi Saat Shalat Terlupa
Oleh Sugiyanta, S.Ag,
M.Pd
Pengertian Sujud Sahwi
Sujud sahwi adalah dua kali sujud yang dilakukan sebelum
salam atau sesudah salam dalam shalat, yang dilakukan bila seseorang merasa
shalat keliru. Di antara kekeliruan itu adalah semisal lupa tidak mengerjakan
duduk tasyahud awal saat shalat sudah mencapai dua rakaat misalnya dalam shalat
dluhur. Di antara kekeliruan yang lain adalah kurang rakaat atau bahkan
kelebihan rakaat dalam shalat.
Terlupa Tidak Duduk Tasyahud Awal dalam shalat yang
terdiri dari dua duduk tasyahud
Hadist ke-1
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكُ بْنُ أَنَسٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ
عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْأَعْرَجِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ ابْنِ بُحَيْنَةَ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّهُ قَالَ صَلَّى لَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَكْعَتَيْنِ مِنْ بَعْضِ الصَّلَوَاتِ ثُمَّ قَامَ فَلَمْ
يَجْلِسْ فَقَامَ النَّاسُ مَعَهُ فَلَمَّا قَضَى صَلَاتَهُ وَنَظَرْنَا
تَسْلِيمَهُ كَبَّرَ قَبْلَ التَّسْلِيمِ فَسَجَدَ سَجْدَتَيْنِ وَهُوَ جَالِسٌ
ثُمَّ سَلَّمَ
Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Yusuf telah mengabarkan kepada
kami Malik bin Anas dari Ibnu Syihab dari 'Abdurrahman Al A'raj dari 'Abdullah
Ibnu Buhainah radliallahu 'anhu bahwa dia berkata; "Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam pernah shalat dua raka'at diantara shalat Beliau, lalu Beliau
berdiri dan tidak duduk, Maka orang-orang ikut berdiri mengikuti Beliau. Ketika
Beliau menyelesaikan shalatnya (empat raka'at) sedangkan kami sedang
menunggu-nunggu Beliau memberi salam, Beliau bahkan bertakbir sebelum memberi
salam kemudian sujud dua kali dalam posisi duduk lalu baru memberi salam" (Shahih
al-Bukhari)
Faidah Hadist:
1.
Hadist Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wa salam saat menjadi imam shalat yang terdiri dari empat
rakaat, terlupa mengerjakan duduk tashahud yang pertama
2.
Pada rakaat empat
setelah duduk tasyahud yang kedua, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam tidak
terus mengucapkan salam unuk mengakhiri shalatnya
3.
Tetapi Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wa salam mengucapkan takbir untuk melakukan sujud sebanyak
dua kali yaitu sujud sahwi lalu mengucapkan salam
4.
Shalat tilaah
dilakukan sebelum mengucapkan salam sebagai tanda penutup shalat
Hadist ke-2
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ عَنْ
عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْأَعْرَجِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ ابْنِ بُحَيْنَةَ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ أَنَّهُ قَالَ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَامَ مِنْ اثْنَتَيْنِ مِنْ الظُّهْرِ لَمْ يَجْلِسْ بَيْنَهُمَا
فَلَمَّا قَضَى صَلَاتَهُ سَجَدَ سَجْدَتَيْنِ ثُمَّ سَلَّمَ بَعْدَ ذَلِكَ
Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Yusuf telah mengabarkan kepada
kami Malik dari Yahya bin Sa'id dari 'Abdurrahman Al A'raj dari 'Abdullah Ibnu
Buhainah radliallahu 'anhu bahwa dia berkata; "Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam berdiri dari dua raka'at shalat Zhuhur dan tidak duduk
diantaranya. Setelah Beliau menyelesaikan shalatnya, Beliau sujud dua kali lalu
memberi salam setelah itu" (Shahih
al-Bukhari)
Faidah hadist:
Ternyata shalat yang diterangkan dalam hadist pertama adalah
shalat dhuhur.
Kekurangan Jumlah Rakaat
Hadist ke-3
حَدَّثَنَا
حَفْصُ بْنُ عُمَرَ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ عَنْ مُحَمَّدٍ عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ صَلَّى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِحْدَى صَلَاتَيْ الْعَشِيِّ قَالَ مُحَمَّدٌ وَأَكْثَرُ
ظَنِّي الْعَصْرَ رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ سَلَّمَ ثُمَّ قَامَ إِلَى خَشَبَةٍ فِي
مُقَدَّمِ الْمَسْجِدِ فَوَضَعَ يَدَهُ عَلَيْهَا وَفِيهِمْ أَبُو بَكْرٍ وَعُمَرُ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا فَهَابَا أَنْ يُكَلِّمَاهُ وَخَرَجَ سَرَعَانُ النَّاسِ
فَقَالُوا أَقَصُرَتْ الصَّلَاةُ وَرَجُلٌ يَدْعُوهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذُو الْيَدَيْنِ فَقَالَ أَنَسِيتَ أَمْ قَصُرَتْ فَقَالَ لَمْ
أَنْسَ وَلَمْ تُقْصَرْ قَالَ بَلَى قَدْ نَسِيتَ فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ
سَلَّمَ ثُمَّ كَبَّرَ فَسَجَدَ مِثْلَ سُجُودِهِ أَوْ أَطْوَلَ ثُمَّ رَفَعَ
رَأْسَهُ فَكَبَّرَ ثُمَّ وَضَعَ رَأْسَهُ فَكَبَّرَ فَسَجَدَ مِثْلَ سُجُودِهِ
أَوْ أَطْوَلَ ثُمَّ رَفَعَ رَأْسَهُ وَكَبَّرَ
Telah menceritakan kepada kami Hafsh bin 'Umar
telah menceritakan kepada kami Yazid bin Ibrahim dari Muhammad dari Abu
Hurairah radliallahu 'anhu berkata: "Rasulullah shalat bersama kami
dalam suatu shalat malam, Berkata Muhammad; Kecenderungan dugaanku adalah
shalat 'Ashar, yaitu sebanyak dua raka'at lalu memberi salam. Setelah itu
Beliau mendatangi kayu yang tergeletak di masjid, Beliau berbaring dengan
meletakkan kedua tangannya pada kayu tersebut. Diantara mereka yang ikut shalat
ada Abu Bakar dan 'Umar radliallahu 'anhuma. Namun keduanya sungkan untuk
berbicara dengan Beliau lalu keluar mendahului orang banyak. Sementara
orang-orang berkata; "Shalat diringkas (qashar) ". Tiba-tiba ada
seorang yang dipanggil oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan panggilan
Dzul Yadain, dan ia berkata: "Apakah anda lupa atau shalat diqashar?"
Beliau berkata: "Aku tidak lupa dan shalat juga tidak diqashar".
Beliau berkata: "Aku tidak lupa dan juga shalat tidak diqashar!".
(Dzul Yadain) berkata: "Benar, sebenarnya anda telah lupa". Maka
Beliau shalat dua raka'at kemudian memberi salam. Kemudian Beliau bertakbir
lalu sujud seperti sujudnya (yang biasa) atau lebih lama lagi kemudian
mengangkat kepalanya lalu bertakbir lagi kemudian meletakkan kepalanya lalu
bertakbir kemudian sujud seperti sujudnya atau lebih lama lagi, kemudian
mengangkat kepalanya dan takbir.(Shahih
al-Bukhari)
Faidah hadist:
1.
Rasulullah shalallahu
‘alaihi wa salam menjadi imam shalat ‘Ashar, tetapi hanya dua rakaat saja. Lalu
Rasulullah berbaring.
2.
Seorang Sahabat menanyakan
apakah Rasulullah lupa dalam shalatnya (hanya mengerjakan dua rakaat) ataukah
shalatnya memang diqashar (diringkas)
3.
Ternyata Rsulullah tak
berniat meringkasnya
4.
Lalu Rasulullah bangkit dan
mengerjakan shalat dua rakaat sebagai pengganti rakaat yang terlupa lalu salam.
5.
Lalu Rasulullah bertakbir
untuk memulai sujud dua kali, dan megucapkan takbir setiap akan sujud dan
bangkitnya
Kelebihan Jumlah Rakaat
Hadist ke-4
حَدَّثَنَا
أَبُو الْوَلِيدِ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ الْحَكَمِ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ
عَلْقَمَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى الظُّهْرَ خَمْسًا فَقِيلَ لَهُ أَزِيدَ
فِي الصَّلَاةِ فَقَالَ وَمَا ذَاكَ قَالَ صَلَّيْتَ خَمْسًا فَسَجَدَ
سَجْدَتَيْنِ بَعْدَ مَا سَلَّمَ
Telah menceritakan kepada kami Abu Al Walid telah
menceritakan kepada kami Syu.bah dari Al Hakam dari Ibrahim dari 'Alqamah dari
'Abdullah radliallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
mengerjakan shalat Zhuhur lima raka'at. Beliau ditegur: "Apakah ada
tambahan raka'at shalat?" Beliau menjawab: "Memangnya apa yang
terjadi?" Dia ('Abdullah) berkata: "Anda kerjakan shalat lima
raka'at". Maka Beliau sujud dua kali setelah memberi salam".(Shahih al-Bukhari)
Faidah Hadist
1.
Suatu kali Rasulullah
menjadi imam shalat dluhur
2.
Ternyata beliau keliru
mengerjakan shalat dzuhur dengan lima rakaat
3.
Setelah salam, para
shahabat mengingatkannya
4.
Lalu beliau mengerjakan
sujud tilawah dengan dua kali sujud lalu mengucapkan salam.
Makmum Mengikuti Imam dalam Sujud Sahwi
Hadist ke-5
حَدَّثَنَا
قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا لَيْثٌ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ الْأَعْرَجِ
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ ابْنِ بُحَيْنَةَ الْأَسْدِيِّ حَلِيفِ بَنِي عَبْدِ
الْمُطَّلِبِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَامَ
فِي صَلَاةِ الظُّهْرِ وَعَلَيْهِ جُلُوسٌ فَلَمَّا أَتَمَّ صَلَاتَهُ سَجَدَ
سَجْدَتَيْنِ فَكَبَّرَ فِي كُلِّ سَجْدَةٍ وَهُوَ جَالِسٌ قَبْلَ أَنْ يُسَلِّمَ
وَسَجَدَهُمَا النَّاسُ مَعَهُ مَكَانَ مَا نَسِيَ مِنْ الْجُلُوسِ تَابَعَهُ
ابْنُ جُرَيْجٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ فِي التَّكْبِيرِ
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id
telah menceritakan kepada kami Laits dari Ibnu Syihab dari Al A'raj dari
'Abdullah Ibnu Buhainah Al Asadiy sekutunya suku 'Abdul Muthalib bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendirikan shalat Zhuhur namun tidak
melakukan duduk (tasyahud awal). Setelah Beliau menyempurnakan shalatnya,
Beliau sujud dua kali, dan Beliau bertakbir pada setiap akan sujud dalam posisi
duduk sebelum memberi salam. Maka orang-orang mengikuti sujud bersama Beliau
sebagai ganti yang terlupa dari duduk (tasyahud awal) (Shahih al-Bukhari)
Faidah Hadist
Para Sahabat mengikuti Rasulullah mengerjakan sujud
sahwi sebagai ganti tidak mengerjakan tasyahud awal.
Kesimpulan
1.
Waktu Pelaksaan Sujud Sahwi
a. Jika kekeliruan diketahui
sebelum mengucapkan salam maka sujud sahwi dilaksanakan sebelum mengucapkan
salam (lihat hadist ke-4)
b. Jika kekeliruan diketahui
sesudah mengucapkan salam maka sujud sahwi dilaksanakan setelah salam, dan
sujud sahwi tidak ditutup dengan salam.
2.
Tata cara sujud sahwi
a. Jika kekeliruan diketahui
sebelum salam misalkan terlupa tidak mengerjakan duduk tasyahud awal maka
sebelum salam, hendaklah ia mengucapkan takbir lalu sujud, lalu takbir duduk,
lalu takbir lalu sujud, lalu takbir lalu duduk lalu salam.
b. Jika kekeliruan diketahui
sebelum salam misalkan terlupa mengerjakan salah satu rakaat, maka sesudah
tasyahud akhir sebelum salam, ia menambah rakaat yang terlupakan lalu tahiyat
lagi, lalu takbir lalu sujud, lalu takbir duduk, lalu takbir lalu sujud, lalu
takbir lalu duduk lalu salam.
c. Jika kekeliruan diketahui sesudah
mengucapkan salam, misalkan terlupa tidak
mengerjakan duduk tasyahud awal hendaklah ia mengucapkan takbir lalu sujud,
lalu takbir duduk, lalu takbir lalu sujud, lalu takbir lalu duduk dan tidak
ditutup dengan salam
d. Jika kekeliruan diketahui sesudah
mengucapkan salam, misalkan terlupa
mengerjakan salah satu rakaat, maka ia menambah rakaat yang terlupakan lalu
tahiyat lagi, lalu mengucapkan salam penutup shalat. Lalu takbir lalu sujud,
lalu takbir duduk, lalu takbir lalu sujud, lalu takbir lalu duduk dan tidak
diakhiri dengan mengucapkan salam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar