Kaya atau Sehat?
Oleh: Sugiyanta, S.Ag, M.Pd
Perempatan Dekso Banjararum Kalibawang
Rasululllah
shalallahu ‘alaihi wa salam mengingatkan kepada seluruh kaum muslimin untuk
memiliki badan sehat dari pada memiliki kekayaan. Imam hadist, Imam al-Bukhariy dalam kitab
Adabu al-Mufrad meriwayatkan hadist berikut:
Dari Abdullah ibnu Khubaib Al
Juhani, dari pamannya.
أن رسول الله صلى الله عليه وسلم خرج عليهم وعليه أثر
غسل وهو طيب النفس فظننا أنه ألم بأهله فقلنا يا رسول الله نراك طيب النفس قال أجل
والحمد لله ثم ذكر الغنى فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم إنه لا بأس بالغنى لمن
اتقى والصحة لمن اتقى خير من الغنى وطيب النفس من النعم
Bahwa Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam keluar menemui mereka dan masih terlihat bekas mandi. Beliau tubuhnya wangi,
sehingga kami kira bahwasanya beliau telah mendatangi (berkumpul dengan)
istrinya, lalu kami bertanya, "Wahai Rasululah! kami mencium wangi
tubuhmu?," Nabi menjawab, "Tentu,
Al Hamdulillah." Kemudian menyampaikan tentang kekayaan, lalu
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, " Sesungguhnya
kekayaan itu diperbolehkan bagi orang yang bertakwa, tetapi
kesehatan lebih baik dari kekayaan
bagi orang yang bertakwa dan tubuh yang wangi adalah bagian dari nikmat
yang diberikan (Allah)."
Shahih, di dalam kitab
Ash-Shahihah (174). [Ibnu Majah, 12-Kitab At-Tijarah, 1- Bab Al Khadhdhu 'AM Makasib, hadits 2141].
232/303.
Hadist di atas menegaskan bahwa:
1. Kaum Muslimin
dianjurkan/diperbolehkan untuk memiliki kekayaan
2. Tetapi hendaklah kaum muslimin mendahulukan
urusan kesehatan daripada mencari harta benda
3.
Salah
satu yang menyehatkan adalah memakai wewangian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar