Jumat, 10 Februari 2012

Kaya atau Sehat?

Kaya atau Sehat?
Oleh: Sugiyanta, S.Ag, M.Pd

 Perempatan Dekso Banjararum Kalibawang

Rasululllah shalallahu ‘alaihi wa salam mengingatkan kepada seluruh kaum muslimin untuk memiliki badan sehat dari pada memiliki kekayaan.  Imam hadist, Imam al-Bukhariy dalam kitab Adabu al-Mufrad meriwayatkan hadist berikut:
Dari Abdullah ibnu Khubaib Al Juhani, dari pamannya.
أن رسول الله صلى الله عليه وسلم خرج عليهم وعليه أثر غسل وهو طيب النفس فظننا أنه ألم بأهله فقلنا يا رسول الله نراك طيب النفس قال أجل والحمد لله ثم ذكر الغنى فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم إنه لا بأس بالغنى لمن اتقى والصحة لمن اتقى خير من الغنى وطيب النفس من النعم
Bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam keluar menemui mereka dan masih terlihat bekas mandi. Beliau tubuhnya wangi, sehingga kami kira bahwasanya beliau telah mendatangi (berkumpul dengan) istrinya, lalu kami bertanya, "Wahai Rasululah! kami mencium wangi tubuhmu?," Nabi menjawab, "Tentu, Al Hamdulillah." Kemudian menyampaikan tentang kekayaan, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, " Sesungguhnya kekayaan itu diperbolehkan bagi orang yang bertakwa, tetapi kesehatan lebih baik dari kekayaan bagi orang yang bertakwa dan tubuh yang wangi adalah bagian dari nikmat yang diberikan (Allah)."

Shahih, di dalam kitab Ash-Shahihah (174). [Ibnu Majah, 12-Kitab At-Tijarah, 1- Bab Al Khadhdhu 'AM Makasib, hadits 2141].
232/303.

Hadist di atas menegaskan bahwa:
1.     Kaum Muslimin dianjurkan/diperbolehkan untuk memiliki kekayaan
2.     Tetapi hendaklah kaum muslimin mendahulukan urusan kesehatan daripada mencari harta benda
3.     Salah satu yang menyehatkan adalah memakai wewangian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar