MAKNA
SHAHADATAIN
oleh: Sugiyanta, S.Ag, M.Pd
Suatu Masjid di Kenangan Penajam Paser Timur Kaltim
A.
MAKNA لا إله إلا الله
لا إله إلا الله mempunyai dua rukun:
1.
an-Nafyu
atau peniadaan: لا إله membatalkan syirik dengan
segala bentuknya dan mewajibkan penolakan terhadap segala apa yang disembah
selain Allah.
2.
Al-Itsbat
atau penetapan: إلا الله menetapkan bahwa tidak
ada berhak disembah kecuali Allah dan mewajibkan pengamalan sesuai
konsekuensinya. (Lih. Shalih bin Fauzan bin
Abdullah al-Fauzan,Syaikh, Dr., at-Tauhid li ash-Shaff al-Awwal al Aliy, bab
3, pasal 2.)
Makna kedua
rukun tsb. banyak disebut dalam al-Quran seperti:
فَمَنْ يَكْفُرْ بِالطَّاغُوْتِ وَيُؤْمِنْ بِاللهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَى
Karena itu
barangsiapa yang ingkar kepada thaghut dan beriman kepada Allah, maka
sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali (Islam) yang amat kuat …(QS
al-Baqarah: 256)
Firman
Allah, فَمَنْ يَكْفُرْ بِالطَّاغُوْتِsemakna
dengan لا إله rukun yang pertama. Dan وَيُؤْمِنْ
بِاللهِ semakna
dengan .إلا الله Tegasnya لا إله إلا الله mempunyai makna لا معبود بحق إلا الله - tidak ada sesembahan
yang haq selain Allah.
Maka kita hendaknya meninggalkan
ibadah kepada selain Allah dari segala macam yang dipertuhankan sebagai
keharusan dari peniadaan laa ilaaha. Dan beribadah kepada Allah semata
tanpa syirik sedikitpun, sebagai keharusan penetapan illallah. Banyak
orang yang meingikrarkan tetapi melanggarnya. Sehingga mereka menetapkan
ketuhanan yang sudah ditolaknya, baik berupa makhluk, kuburan, pepohonan,
bebatuhan dan thaghut yang lainnya.
B. Makna محمد
رسول الله atau وأن محمدا عبده ورسوله
1. Bahwa
Muhammad bin Abdullah bin Abda al-Muthalib al-Quraishi al-Hasyimi, adalah عبده artinya
beliau bukanlah sekutu bagi Allah (lih, Muhammad bin Shalih
al-Utsaimin, Syaikh, Syarah Kitab Tauhid, al-Qaulul Mufid ‘ala Kitabit Tauhid
Jilid 1, Darul Falah, Jakarta, 2003, hal. 41),
dia adalah manusia yang diciptakan dari bahan yang sama dengan bahan ciptaan
manusia lainnya. Juga berlaku atasnya apa yang berlaku atas orang lain.(lih.
Shalih bin Fauzan bin Abdullah al-Fauzan, Dr., Kitab Tauhid 1, Darul Haq,
Jakrta, 2003, hal. 61) Sebagaiman
firman-Nya:
قُل إِنَّمَا أَنَاْ بَشَرٌ مِثْلُكُمْ
Katakanlah, “Sesungguhnya aku ini hanya
seorang manusi seperti kamu …”(QS al-Kahfi: 110) dan beliaupun hanya beribadah
kepada Allah semata.
2. Bahwa
Muhammad adalah رسول
الله artinya bahwa beliau diutus
kepada manusia (dengan berdasar wahyu yang ditutunkan kepada beliau, dengan
misi dakwah kepada Allah (mentauhidkan Allah) sebagai basyir (pemberi kabar
gembira) dan nadzir (pemberi peringatan). (Lih.
Shalih bin … Ibid hal. 62).
Maka kita
hendaknya mentaati, membenarkannya, meninggalkan apa yang dilarangnya,
mencukupkan diri dengan mengamalkan sunahnya, dan meninggalkan yang lain dari
hal-hal bid’ah dan muhdastat (baru), serta mendahulukan sabdanya di atas segala
pendapat orang lain.