1 RAMADHAN 1432 H BERTEPATAN 1 AGUSTUS 2011
Oleh: Sugiyanta,S.Ag, M.Pd
Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah mengeluarkan Maklumat bahwa 1 Ramadhan 1432 H akan jatuh pada Senin Legi bertepatan dengan 1 Agustus 2011. Maklumat bernomor 375/MLM/I.0/E/2011 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan dzulhijjah 1432 Hijriyah serta Himbauan Menyambut Ramadhan 1432 Hijriyah tersebut dikeluarkan pada tanggal 25 Rajab 1432 H bertepatan 27 Juni 2011 dan ditandatangani oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. Din Syamsyuddin, MA dan sekretaris Dr. H. Agung Danaro M,Ag.
Hasil Hisab Hakiki Wujudul Hilal
Berdasarkan hisab hakiki wujud al-hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah ditetapkan bahwa:
1. Ramadhan 1432 H
a. Ijtimak menjelang Ramadhan 1432 H terjadi pada hari Ahad 31 Juli 2011 M pukul 01.41.00 WIB
b. Tinggi hilal saat matahari terbenam di Yogyakarta adalah 060 49’ 10” (dibaca enam derajat empat puluh sembilan menit sepuluh detik berarti hilal sudah di atas ufuk dan hilal sudah wujud dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat matahari terbenam hilal sudah di atas ufuk).
c. Karena hilal sudah wujud berarti malam itu sudah masuk ke bulan berikutnya yaitu Ramadhan. Jadi awal puasa Ramadan jatuh pada hari Senin Legi 1 Agustus 2011.
2. Syawal 1432 H
a. Ijtimak menjelang Syawal 1432 H terjadi pada Senin Wage, 29 Agustus 2011 pukul 10.05.16 WIB
b. Tinggi hilal saat matahari terbenam di Yogyakarta adalah 010 49’ 57” (dibaca satu derajat empat puluh sembilan menit lima puluh tujuh detik berarti hilal sudah di atas ufuk dan hilal sudah wujud dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat matahari terbenam hilal sudah di atas ufuk.
c. Karena hilal sudah wujud berarti malam itu sudah masuk ke bulan berikutnya yaitu Syawal. Jadi 1 Syawal 1432 H jatuh pada hari Selasa Kliwon 30 Agustus 2011.
3. Dzulhijjah 1432 H
a. Ijtimak menjelang Dzulhijjah 1432 H terjadi pada Kamis Pon, 27 Oktober 2011 pukul 02.57.10 WIB
b. Tinggi hilal saat matahari terbenam di Yogyakarta adalah 060 28’ 53” (berarti hilal sudah di atas ufuk dan hilal sudah wujud dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat matahari terbenam hilal sudah di atas ufuk.
c. Karena hilal sudah wujud berarti malam itu sudah masuk ke bulan berikutnya yaitu Dzulhijjah 1432 H. Jadi 1 Dzulhijjah 1432 H jatuh pada hari Jumat Wage, 28 Oktober 2011.
d. Hari Arafah (9 Dzulhijjah 1432 H) jatuh pada Sabtu Pahing, 05 November 2011
e. Idul Adha (10 Dzulhijjah 1432 H) jatuh pada hari Ahad, 06 November 2011
Himbauan
Berkenaan dengan datangnya Ramadhan 1432 H, PP Muhammadiyah menghimmabu
1. Mengajak kaum muslimin menyambut Ramadhan dengan semangut baru untuk berpuasa dan ibadah lainnya
2.Mengajak warga Muhammadiyah mengisi Ramadhan dengan kegiatan ibadah dan aktifitas organisasi misalnya shalat wajib berjamaah, tarawih, pengajian, tadarus al-Quran, membina umat dengan pengajian, membantu yang lemah, meningkatkan shadaqah, infak, beramal jariyah dan lain-lain
3.Memakmurkan Masjid
4. Menghimbau seluruh masyarakat untuk mempelopori hidupjujur, amanah, bersahaja, dan menjadi teladan
5.Menghimbau semua masyarakat guna membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang sejuk dan damai
6.Menghimbau semua masyarakat, media masa, media hiburan untuk lebih mengedapankan nilai moral dan kebaikan
7. Mengajak warga Muhammadiyah untuk menyiapkan rumah dan lingkungan yang penuh berkah
8.Mengenai kemungkinan adanya perbedaan penetapan tanggal1 Ramadhan, Syawal, Dzulhijjah, kepada segenap warga Muhammadiyah dihimbau untuk
a. Menyelenggarakan shalat Idul Fithri dan Idul Adha di tempat-tempat yang telah terbiasa digunakan dengan pemberitahuan dulu kepada pemerintah atau instansi yang berwenang
b. Mempersiapkan shalat Id dengan baik, dengan sosialisasi dan koordinasi dan kerjasama
9. Menghimbau segenap kaum muslimin untuk menjadikan bulan Ramadhan sebagai momentum introspeksi untuk minta pengampunan atas segala kesalahan dan dosa, serta memohon berkah, rahmat Allah subhanahu wa ta’ala, mendekatkan diri dan beribadah kepada-Nya dan berbuat baik
1 Ramadhan 1432 Hijriah di Belahan Bumi Lain
Karena penanggalan Islam berdasarkan wujudul hilal (tentu menurut Muhammadiyah) maka awal bulan Ramadhan di belahan bumi yang lain sangat mungkin berbeda. Perbedaan ini dapat dihindari kalau seluruh umat Islam di dunia menyepakati kalender atau penanggalan yang satu. Mungkin melalui ru’yatul hilal atau hisab. Bila melalui ru’yatul hilal, bila suatu negeri hilal terlihat umat di negeri lain mengikuti. Maka akan tercapai kesamaan. Prinsipnya adalah masyrik mengikuti maghrib. Negara di belahan timur harus mengikuti negeri belahan barat.
Mungkin di Selandia Baru (negara paling timur) pada tanggal 29 hilal belum tampak, tetapi di Hawai (begara paling Barat, tetapi kenyataannya Hawai disebelah Timur Selandia Baru) hilal sudah nampak. Saat hilal (maghrib di hawai misalkan jam 18) terlihat di Hawai tanggal 29 misalnya, waktu di Selandia Baru sudah 16 tanggal 30. Kalau mau mengikuti Hawai, Muslimin di Selandia Bau harus segera berbuka membatalka puasanya dan shalat Idul Fithri esok hari yaitu tanggal 2 Syawal. Tapi bagaimana kalau mengawali puasa?
Jika menggunakan ilmu hisab, maka mungkin penyatuan kalender mungkin jauh lebih mudah karena kalau dalam penghitungan/hisab, hilal diperkirakan dapat terlihat (atau mungkin asalkan hilal sudah di atas ufuk) maka umat Islam di seluruh negeri bisa langsung mempedomaninya.
Contoh
Berdasarkan Gambar di atas, kalau menjalankan puasa menggunakan mathla’ (tempat, atau negeri) masing-masing, umat Islam di benua Antartika, Selandia Baru, Australia, Indonesia, sebagian China, India, Pakistan, Seluruh Arab dan Afrika, Seluruh Amerika Tengah dan Selatan dan sebagian Amerika Serikat memulai puasa Ramadhan pada Senin 1 Agustus 2011.
Sementara itu umat Islam di Rusia, Korea Utara, Jepang, Sebagian China, Eropa Utara (Lithuania, German, Inggris, Perancis, Belanda, Kanada dan sebagian Amerika Serikat seperti Alaska mulai berpuasa pada Selasa 2 Agustus 2011.
Pertanyaan Kami
Lalu bagaimana puasanya Muslimin yang malamnya sedikit (saat musi m panas di daerah kutub? Bukankah kadangkala disana mega merah penanda maghrib dan isya tak pernah hilanh. Bukankah malamnya hanya 2 jam? Maghrib dua jam berikutnya fajar (shubuh). Sementera mega merah tak pernah hilang?
Lalu bagaiman pula ketika musim dingin. Bagaimana puasanya orang di dekat kutub? Bukankah malamnya terlalu panjang. Bahkan siangnya mungkin hanya dua atau tiga jam?
Kosa kata:
Hilal: bagian bulan yang kena sinar matahari yang terlihat dari bumi pada awal bulan (tanggal satu setiabulannya). Biasanya melihat hilal dilakukan pada saat terbenamnya matahari tanggal 29 setiap bulannya. Kalau hilal sudah terlihat berarti ia sebagai penanda bahwa tanggal 1 sudah tiba, dan bila belum terlihat berarti malam itu dan besok siangnya masih tanggal 30
Hisab Hahiki: sistem penghitungan dan penentuan bulan yang diyakini dan digunakan oleh Muhammayah
Ijtimak: adalah saat bumi, bulan dan matahari berada dalam satu garis lulur kalau dilihat dari satu sisi. Pada saat itu bila bumi, bulan dan matahari benar-benar luruh dari seluruh sisi, gerhana matahari pasti terjadi. Dalam bahasa ilmiahnya disebut konjungsi
Ufuk: adalah cakrawala/batas pandang yang paling jauh dari bumi saat petang hari. Di bagian ini lah matahari dan bulan terbenam.
Wujud: keadaan bila sesuatu diyakini ada walaupun ia tak terlihat
Wujudul Hilal: wujud hilal yang diyakini sudah ada karena hilal sudah di atas ufuk walaupun hilal diyakini belum terlihat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar