Ada pertanyaan dari dua orang pencinta blog Pimpinan Cabang Muhammadiyah Dekso ini.
Pertanyaan:
Mengapa Rasulullah tidak mengerjakan shalat malam pada Ramadhan secara terus menerus? Mengapa kita tidak meniru Rasulullah saja dengan shalat malam pada Ramadhan seperti dalam banyak hadist yaitu pada malam dua puluh satu, malam dua puluh tiga, malam dua puluh lima, malam dua puluh tujuh saja. Mengapa kita dari malam pertama?
Jawaban:
صحيح البخاري - (ج 4 / ص 290) حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ قَالَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عُرْوَةَ بْنِ الزُّبَيْرِ عَنْ عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى ذَاتَ لَيْلَةٍ فِي الْمَسْجِدِ فَصَلَّى بِصَلَاتِهِ نَاسٌ ثُمَّ صَلَّى مِنْ الْقَابِلَةِ فَكَثُرَ النَّاسُ ثُمَّ اجْتَمَعُوا مِنْ اللَّيْلَةِ الثَّالِثَةِ أَوْ الرَّابِعَةِ فَلَمْ يَخْرُجْ إِلَيْهِمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا أَصْبَحَ قَالَ قَدْ رَأَيْتُ الَّذِي صَنَعْتُمْ وَلَمْ يَمْنَعْنِي مِنْ الْخُرُوجِ إِلَيْكُمْ إِلَّا أَنِّي خَشِيتُ أَنْ تُفْرَضَ عَلَيْكُمْ وَذَلِكَ فِي رَمَضَانَ
Dalam Shahih al-Bukhari (4/290) – Abdullah bin Yusuf menceritakan kepada kami, ia berkata: Malik mengabarkan dari Ibn Syihab dari ‘Urwah bin az-Zubair dari ‘Aisyah Ummil Mu’minin radliallahu ‘anha bahwa Rasulullah shalallaha ‘’alaihi wa salam suatu malam shalat (Ramadhan) di masjid maka manusia shalat bersama shalatnya, lalu beliau shalat pada malam berikutnya, dan orang-orang berambah banyak. Kemudian mereka berkumpul pada malam yang ketiga atau keempat, tetapi Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam tidak keluar kepada mereka, kemudian ketika shubuh, (Rasulullah) bersabda: “Sungguh aku melihat yang kalian lakukan, tak ada yang menghalangiku untuk keluar kepadamu kecuali aku khawatir bila (shalat ini) akan diwajibkan atas kalian. Dan hal itu dalam Ramadhan.
Hadist riwayat Imam al-Bukhari di atas menegaskan bahwa
1. Rasulullah suatu saat shalat malam pada bulan Ramadhan dan diikuti oleh para sahabat, begitu juga malam berikutnya. Tetapi pada malam yang ke tiga atau keempat Rasulullah tidak ke masjid. Waktu shubuh berkata bahwa beliau tahu bahwa para shahabat menunggunya
2. Alasannya adalah Rasulullah tidak keluar malam itu adalah rasa khawatir jangan-jangan para shahabat menganggapnya wajib.
Jadi alasan Rasulullah tidak shalat malam Ramadhan berjamaah shalat malam di masjid adalah khawatir para shahabat menganggapnya shalat malam pada Ramadhan sebagai shalat malam wajib. Dan ke khawatiran Rasulullah itu kini sudah diketahui bahwa shalat malam berjamaah di masjid tidaklah wajib. Maka kita hendaknya mengerjkannya dengan jamaah di masjid. Mengapa kita mengerjakannya dari awal Ramadhan adalah karena hadist "Barangsiapa berdiri (shalat malam) pada bulan Ramadhan karena iman dan mengharap penghitungan (pahala) akan diampuni dosa-dosa yang sudah-sudah."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar