Jumat, 15 Juni 2012

Pertanyaan: Adakah Dalil Turun Sujud Mendahulukan Tangan Sebelum Lutut,, dan Berdiri Mendahulukan Lutut Sebelum Tangan


TATA CARA TURUN UNTUK SUJUD DAN BANGUN DARI SUJUD
MENURUT PENDAPAT SYAIKH AL-ALBANI

Halo Matahari dari MAN 1 Kalibawang

A. Turun untuk Sujud
كَنَ صل الله عليه وسلم إِذَا سَجَدَ يَضَعُ يَدَيْهِ قَبْلَ رُكْبَتَيْهِ
Nabi shalallahu 'alaihi wa salam ketika sujud meletakkan kedua tangannya sebelum kedua lututnya. (HR al-Jamaah, al-Hakim berkata: Shahih menurut syarat Muslim, dan disetujui oleh adz-Dzahabi. Ibn Khuzaimah menshahihkannya, lihat Tamamul Minah : hal. 237)

Abu Hurairah berkata bahwa Nabi shalallahu 'alaihi wa salam bersabda:
إِذَا سَجَدَ أَحَدُكُمْ فَلاَ يَبْرُكْ كَمَا يَبْرُكُ الْبَعِيْرُ وَ لْيَضَعْ يَدَيْه قَبْلَ رُكْبَتَيْهِ
Ketika salah seorang diantara kalian sujud, maka janganlah ia berlutut seperti berlututnya unta, dan letakkanlah kedua tanganmu sebelum kedua lututmu. (HR. Abu Daud, an-Nasai, dan al-Jamaah). Sanad hadist menutut Imam an-Nawawi dan az-Zarqani- jayyid (baik) dan dikuatkan oleh Ibn Hajar, Ibid., lihat  juga Bulughul Maram hadist no.331. Ibn Hajar mengatakan hadist ini lebih kuat dibanding hadist dari Wail bin Hujr (meletakkan lutut terlebih dulu dari pada meletakkan kedua tangan) ). 
Tentang lutut unta:
1.      al-Fairuz Abadi (ahli bahasa): Sesungguhnya kedua lutut onta itu ada pada kedua kaki depannya.
2.      Ath-Thahawi: Sesungguhnya onta itu kedua lututnya ada pada kedua tangannya. Begitu pula semua binatang (baha’im). Sedangkan Bani Adam (manusia) tidak demikian. Maka ia berkata: Dia  tidak berlutut pada kedua lututnya yang ada pada kedua kakinya, seperti berlututnya onta pada    kedua lututnya yang ada pada kedua tangannya (kaki depannya). Tetapi ia memulai dengan     pertama kali meletakkan kedua tanggannya yang tidak mempunyai lutut, kemudian meletakkan   kedua lututnya. Cara berlutut seperti itu berbeda dengan yang dilakukan manusia. (ibid. 238).

Abu Hamid as-Sa’idi, ia meriwayatkan:
أَنَّ رَسُولُ اللهِ صل الله عليه وسلم كاَنَ… يَهْوِى إِلَى اْلأَرْضِ مُجَافِيًا يَدَيْهِ عَنْ جَنْبَيْهِ ثُمَّ يَسْجُدُ وَقَالُوا جَمِيعًا: صَدَقْتَ، هَكَذَا كَانَ النَّبِي صل الله عليه وسلم يُصَلِّى
Bahwa Rasulullah shalallahu 'alaihi wa salam … turun ke tanah dengan merenggangkan kedua tangannya dari kedua lambungnya, kemudian sujud. Para sahabat semua mengatakan, “Engkau benar. Demikianlah Nabi mengerjakan sholat. (HR Ibn Khuzaimah, I/317-318 dengan sanad yang shahih, opcit. Tamamul … hal 239)
Syaikh al-Albani mengatakan : turun ke tanah dengan merenggangkan kedua tangannya dari kedua lambung menunjukkan – tidak mungkin dilakukan kecuali dengan bertemunya tangan – bukan lutut – dengan tanah. Wallahu a’lam(Ibid).

Sedangkan hadist dari Wail bin Hujr yang berbunyi:
رأيتُ رسولُ الله صلى اللهُ عليهِ و سَلامَ: إِذَا سَجَدَ وَضَعَ رُكْبَتَيْهِ قَبْلَ يَدَيْهِ وَإذَا نَهَضَ رَفَعَ  يَدَيهِ قَبْلَ رُكْبَتَيهِ.
Aku pernah melihat Rasulullah apabila sujud, beliau meletakkan kedua lututnya sebelum kedua dua tangannya, dan apabila bangkit, beliau angkat kedua tangannya sebelum kedua lututnya. (HR Tirmidzi, Nasai, Abu Dawud, Ibn Majah, Ibn Hibban),
Menurut Imam al-Albani, ia hadist dhaif, yaitu riwayat Syarik Ibn Abdillah al-Qadhi. Ia dhaif dan buruk hapalannya. Ibn Hajjar mengatakan dalam Bulughul Maram bahwa hadist riwayat Abu Hurairah lebih kuat dibanding hadist Wail.

B. BANGUN DARI SUJUD UNTUK MENGERJAKAN RAKAAT SELANJUTNYA
Malik bin al-Huwairits, ia berkata:
أَلاَ أُحَدِّثُكُمْ عَنْ صَلاَةَ رَسُولِ اللهِ صلى اللهُ عليهِ و سَلامَ؟ فَيُصَلِّى فِي غَيْرِوَقْتِ الصَّلاَةِ, فَإِذَا رَفَعَ رَأْسُهُ مِن السَّجْدَةِ الثَّانِيَةِ فِي أَوَّلِ رَكْعَةٍ اسْتَوَى قَاعِدًا, فَاعْتَمَدَ عَلىَ اْلأَرْضِ.
Tidakkah akan aku ceritakan kepadamu tentang shalat Rasulullah   صلى اللهُ عليهِ و سَلامKemudian ia (memperagakan) shalat di luar waktu shalat. Ketika mengangkat kepalanya dari sujud pada rakaat pertama dia duduk dengan tegak. Kemudian ia bangkit dengan berpegang pada tanah (bumi) (HR Imam Bukhari dan Imam Syafii, lafal menurut Imam Syafii dalam al-Umm Ibid hal. 240)

Al-Azraq bin Qais berkata:
رَأَيْتُ ابنَ عُمَرَ يَعْجِنُ فِي الصَّلاَةِ : يَعْتَمِدُ عَلَى يَدَيْهِ إِذَا قَامَ. فَقَالَ: رَأَيْتُ رَسُولِ اللهِ صلى اللهُ عليهِ و سَلامَ يَفْعَلُهُ
Aku melihat Ibn Umar dalam shalat membuat adonan (ajn) dalam sholat; berpegang pada kedua tangannya, ketika bangkit. Kemudian aku bertanya kepadanya, ia menjawab: Saya melihat Rasulullah melakukannya. (HR Abu Ishak Al-Harbi dengan sanad sahih. Imam Baihaqi meriwayatkan semakna dengan hadist ini)   

Al-Azraq bin Qais berkata:
1. رَأَيْتُ ابنَ عُمَرَ إِذَا قَامَ مِنَ الرُّكْعَتَيْنِ اعْتَدَلَ على اْلأَرْضِ بيَدَيْهِ: فَقُلْتُ لِوَلَدِهِ وَلِجُلَسَائِهِ: لَعَلَهُ يَفْعَلُ هَذَا مِنَ الْكِبَرِ؟ قَالُوا: لاَ, وَلَكِنْ هَكَذَا يَكُونُ.
Aku melihat Ibn Umar ketika bangun dari dua rakaat, beliau berpegang pada tanah dengan kedua tanggannya. Aku bertanya kepada anak dan murid-muridnya: barangkali beliau melakukan itu karena sudah tua. Mereka menjawab: Tidak, tetapi begitulah beliau lakukan.

Al-Azraq bin Qais berkata:
2.   رَأَيْتُ ابنَ عُمَرَ فِى الصّلاَةِ يَعْتَمِدُ إِذَا قَامَ, فَقُلْتُ: ما هَذَا؟  قَالُوا: رَأَيْتُ رَسُولَ اللهِ صلى اللهُ عليهِ و سَلامَ يَفْعَلُهُ.
Aku melihat Ibn Umar dalam shalat berpegangan ketika bangun. Lalu aku bertanya: Apa ini? Beliau menjawab: Saya melihat Rasulullah saw melakukannya. (HR Thabrani dalam al-Ausath)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar