Tangan Ketika Cara Sujud
Oleh Sugiyanta S.Ag, M.Pd
Hadist ke-1
سنن أبي داود - حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ حَنْبَلٍ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ يَعْنِي ابْنَ إِبْرَاهِيمَ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَفَعَهُ قَالَ: إِنَّ الْيَدَيْنِ تَسْجُدَانِ كَمَا يَسْجُدُ الْوَجْهُ فَإِذَا وَضَعَ أَحَدُكُمْ وَجْهَهُ فَلْيَضَعْ يَدَيْهِ وَإِذَا رَفَعَهُ فَلْيَرْفَعْهُمَا.
Sesungguhnya kedua tangan sujud sebagaimana wajah sujud. Bila seorang di antara kalian meletakkan wajahnya, hendaklah meletakkan kedua tangannya. Dan bila mengangkatnya, hendaknya dia mengangkat kedua tangannya.
1. HR Abu Dawud (1/142), an-Nasai (1/165), Ibn Khuzaimah (1/79/2), al-Hakim (1/226)-beliau mengatakan shahih, al-Baihaqi (2/101)-beliau mengatakan shahih.
2. Yang dimaksud meletakkan tangan adalah meletakkan (hanya) telapak tangan dan jari-jarinya.
3. Hadist ini menegaskan apabila melakukan sujud, kedua telapak tangan harus diletakkan di tanah sebagaimana kepala diletakkan di tanah.
Hadist 2
مسند أحمد - حَدَّثَنَا أَبُو كَامِلٍ حَدَّثَنَا شَرِيكٌ عَن أَبِي إِسْحَاقَ عَنِ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ أَنَّهُ وَصَفَ السُّجُودَ قَالَ: فَبَسَطَ كَفَّيْهِ وَرَفَعَ عَجِيزَتَهُ وَخَوَّى وَقَالَ هَكَذَا سَجَدَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Al-Bara’ bin ‘Ajib mensifati sujud Nabi dan berkata: Beliau menghamparkan kedua telapak tangannya, mengangkat pinggangnya, merenggangkannya. Kemudian Al-Bara’ bin ‘Ajib berkata: Demikianlah Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam bersujud.
1. HR Ahmad (4/303), Abu Dawud (1/143), dan an-Nas’I (1/166), al-Baihaqi (2/115)
2. Hadist ini menegaskan jari tangan dihamparkan (tidak dilipat, tidak pula digenggam)
Hadist 3
المستدرك على الصحيحين للحاكم - حدثنا علي بن حمشاذ العدل ، ثنا أحمد بن علي الأبار ، ثنا الحارث بن عبد الله الخازن ، ثنا هشيم ، عن عاصم بن كليب ، عن علقمة بن وائل ، عن أبيه ، أن النبي صلى الله عليه وسلم كان « إذا سجد ضم أصابعه » . « هذا حديث صحيح على شرط مسلم ، ولم يخرجاه »
Bahwa bila Nabi Shalallahu ‘alaihi wa salam melakukan sujud, beliau merapatkan jari-jemarinya.
1. HR al-Hakim (1/227), al-Baihaqi (2/112), Ibn Khuzaimah (1/324/642)
2. Hadist ini menegaskan bahwa ketika sujud hendaknya jari-jemari dirapatkan (dan tidak direnggangkan)
Hadist 4
السنن الكبرى للبيهقي - (واخبرنا) أبو حازم الحافظ انبأ أبو احمد الحافظ انبأ أبو العباس محمد بن اسحاق الثقفى ثنا الحسين بن على الصدائى حدثنى ابى علي بن يزيد عن زكريا بن ابى زائدة عن ابى اسحاق عن البراء قال: كان النبي صلى الله عليه وسلم إذا ركع بسط ظهره وإذا سجد وجه اصابعه قبل القبلة فتفاج
Dulu Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam apabila melakukan ruku’, beliau meratakan punggungnya, dan bila sujud, beliau mengarahkan jari-jari tangannya ke arah kiblat dan merapakatnya
1. HR al-Baihaqi
2. Hadist ini menerangkan bahwa ketika sujud jari-jemari dirapatkan dan diarahkan ke arah kiblat.
Hadist ke-5
سنن الترمذي - حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا حَفْصُ بْنُ غِيَاثٍ عَنْ الْحَجَّاجِ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ قَالَ: قُلْتُ لِلْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ: أَيْنَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَضَعُ وَجْهَهُ إِذَا سَجَدَ فَقَالَ بَيْنَ كَفَّيْهِ
Abu Ishak berkata: Aku berkata kepada al-Bara’ bin ‘Ajib: Dimanakah Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam meletakkan wajahnya ketika sujud? Ia menjawab: Di antara kedua telapak tangannya
1. HR Tirmidzi
2. Hadist ini menerangkan bahwa ketika sujud posisi telapak tangan sejajar dengan muka
Hadist ke-6
صحيح مسلم - حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا بَكْرٌ وَهُوَ ابْنُ مُضَرَ عَنْ جَعْفَرِ بْنِ رَبِيعَةَ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَالِكٍ ابْنِ بُحَيْنَةَ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا صَلَّى فَرَّجَ بَيْنَ يَدَيْهِ حَتَّى يَبْدُوَ بَيَاضُ إِبْطَيْهِ
Bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam, apabila shalat, merenggangkan kedua tangannya, sehingga ketiak beliau yang putih terlihat.
1. HR Bukhari (2/234), Muslim (3/53), an-Nasa’i (1/166), ath-Thahawi (1/136), al-Baihaqi (2/114)
2. Hadits ini menerangkan bahwa ketika sujud tangan hendaknya direnggangkan khususnya ketika shalat sendirian (apabila berjamaah, karena shaf harus penuh dan rapat, sulit mengrjakan sunnah Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam ini)
Hadist ke-7
صحيح البخاري - حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ قَالَ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ خَالِدٍ عَنْ سَعِيدٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرِو بْنِ حَلْحَلَةَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرِو بْنِ عَطَاءٍ وَحَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي حَبِيبٍ وَيَزِيدَ بْنِ مُحَمَّدٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرِو بْنِ حَلْحَلَةَ:
عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرِو بْنِ عَطَاءٍ أَنَّهُ كَانَ جَالِسًا مَعَ نَفَرٍ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرْنَا صَلَاةَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ أَبُو حُمَيْدٍ السَّاعِدِيُّ … فَإِذَا سَجَدَ وَضَعَ يَدَيْهِ غَيْرَ مُفْتَرِشٍ وَلَا قَابِضِهِم…
Dari Muhammad bin Amr bin Atha’ bahwa ia pernah duduk bersama Nafar salah seorang sahabat Nabi Shalallahu ‘alaihi wa salam, maka kami sampaikan shalat Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam, maka Abu Humaid as-Sa’adi: … apabila beliau sujud, beliau meletakkan kedua tangannya tanpa menghamparkan dan tanpa merapatkan.
1. HR Bukhari (3/324) dll.
2. Bahwa ketika sujud, tangan tidak dihamparkan (maksudnya siku sampai pergelangan tangan tidak dihamparkan, tetapi diangkat) dan tidak dirapatkan (maksudnya tangan/siku dijauhkan dari perut/tubuh)
Hadist ke-8
سنن الترمذي - حَدَّثَنَا هَنَّادٌ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي سُفْيَانَ عَنْ جَابِرٍ: أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا سَجَدَ أَحَدُكُمْ فَلْيَعْتَدِلْ وَلَا يَفْتَرِشْ ذِرَاعَيْهِ افْتِرَاشَ الْكَلْبِ
Bahwa Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda: Apabila seorang di antara kalian sujud maka luruskanlah dan janganlah dia duduk dia duduk meletakkan kedua lengannya seperti duduknya anjing
1. HR Tirmidzi (1/465), Ibn Majah, Ahmad (3/305, 315, 389)
2. Bahwa ketika sujud hendaklah tangan (siku sampai pergelangan tangan) tidak diletakkan karena hal itu seperti anjing yang sedang duduk.
Kesimpulan
1. Ketika sujud hendaklah kita meletakkan tangan kita (tidak boleh tangan dilipat di punggung, atau diangkat)
2. Ketika sujud bagian tangan yang melekat di tempat sujud adalah telapak tangan saja (tidak sampai pergelangan dan siku)
3. Ketika sujud telapak tangan dan jari dihaparkan (tidak menggenggam)
4. Ketika sujud jari-jari dirapatkan dan dihadapkan ke arah kiblat
5. Ketika sujud telapak tangan di kanan dan kiri muka (tetapi ada hadist lain sejajar dengan bahu)
6. Menghamparkan tangan (meletakkan siku dan pergelangan tangan ketika sujud disifati oleh Rasulullah seperti duduknya anjing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar