‘ARSY - DI MANA ALLAH BERADA
Oleh: Sugiyanta, S.Ag, M.Pd
Dimanakah
Allah Subhanahu wa Ta’ala?
Islam
memiliki penjelasan yang berbeda dengan agama lain. Kalau umat Kristiani
meyakini bahwa Allah berada di surga bersama anak dan istrinya, maka dalam
Islam tidaklah demikian. Lalu dimanakah Allah subhanahu wa ta’ala:
إِنَّ
رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ
ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ يُغْشِي اللَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهُ حَثِيثًا
وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُومَ مُسَخَّرَاتٍ بِأَمْرِهِ أَلَا لَهُ
الْخَلْقُ وَالْأَمْرُ تَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ [الأعراف/54]
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah
menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy.
Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan
(diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing)
tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak
Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.
Faidah
ayat:
1.
Tuhan kita adalaha Allah
2.
Allah telah menciptakan semua langit, bumi seisinya dan semua yang
berada antara langit dan bumi dalam enam masa
3.
Setelah menciptakan itu semua Allah bersemayam di ‘Arsy
4.
Allah pula yang mengatur pergantian siang dan malam
5.
Allah pula yang menciptakan matahari, bulan, dan bintang-bintang, itu
semua tunduk kepada Allah subahnahu wa ta’ala
6.
Tak ada yang bisa menciptakan kitu semua kecuali Allah, yang mengatur
alam semesta.
الَّذِي
خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ
اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ الرَّحْمَنُ فَاسْأَلْ بِهِ خَبِيرًا [الفرقان/59]
(Allah) yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang
ada antara keduanya dalam enam masa, kemudian dia bersemayam di atas Arsy,
(Dialah) Yang Maha Pemurah, maka tanyakanlah (tentang Allah) kepada yang lebih
mengetahui (Muhammad) tentang Dia.
Faidah
ayat:
1.
Setelah menciptakan langit dan bumi selama enam masa, Allah subhanahu
wa ta’ala bersemayam di atas ‘Arsy.
2.
Bila kita hendak menanyakan tentang Allah, maka hendaklah kita
mengikuti apa yang disampaikan oleh Muhammad, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa
salam, karena Allah menceritakan tentang diri-Nya sendiro melalui al-Quran yang
diturunkan kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam. Ini juga karena apa
yang dikatakan Rasulullah pada hakikatnya selalu berdasarkan wahyu Allah ta’ala.
Bagaimanakah
Allah Beristawa’ (Bersemayam)?
Dalam
bahasa Indonesia kata “istawa” sering diartikan dengan bersemayam. Secara umum
kata istawa diartikan bertahta atau duduk santai. Demikianlah kata beristawa’
atau bersemayam ini sudah lazim dipahami oleh bangsa Arab pada zaman
Rasulullah. Sehingga para sahabat tidak pernah menanyakan masalah ini kepada
Rasulullh shalallahu ‘alaihi wa salam dan para shahabanya.
Sementara
itu Imam al-Baghawi dalam kitab tafsirnya menyampaikan perkataan Imam Malik rahimahullah (wafat tahun 179 H) menyatakan
bahwa seseorang bertanya kepadanya (Imam Malik, “Bagaimana Allah bersemayam di
‘Arsy?” Maka jawabnya adalah:
الاستواء
غير مجهول، والكيف غير معقول، والإيمان به واجب، والسؤال عنه بدعة، وما أظنك إلا
ضالا ثم أمر به فأخرج
Istawa’
(bersemayamnya Allah) adalah maklum (sudah diketahui maknanya), dan kaifiyat
(tata cara Allah bersemayam) tidak dapat dicapai akal, keimanan kepadanya
(Allah beristawa’) wajib, dan pertanyaan tentangnya adalah perkara bid’ah, dan
aku tidaklah menyangka engkau kecuali kesesatan. Lalu .... (Tafsir al-Baghawi)
Artinya
kita wajib mengimani bahwa Allah bersemayam di ‘Arsy, dan kita semua tahu makna
bersemayam itu apa, tetapi kita tidak tahu bagaimana cara Allah ta’ala
bersemayam, dan kita tidak boleh menanyakan bagaimnana Allah bersemayam.
Apakah
‘Arsy Allah Subhanahu wa Ta’ala itu?
Secara
bahasa ‘Arsy adalah bentuk kata bentukan dari kata kerja ‘arasya
– ya‘risyu – ‘arsyan (عَرَشَ يَعْرِشُ عَرْشًا)
yang berarti bangunan, singgasana, istana atau tahta. Di dalam Al-Quran, kata ‘Arsy
itu disebut sebanyak 33 kali. Kata ‘Arsy mempunyai banyak makna, tetapi
pada umumnya yang dimaksudkan adalah singgasana atau tahta Tuhan.
Seorang ulama yang bernama Rasyid Ridha
dalam Tafsir al-Manar menjelaskan bahwa ‘Arsy merupakan ”pusat
pengendalian segala persoalan makhluk-Nya di alam semesta”. Penjelasan Rasyid
Rida itu antara lain didasarkan pada Al Qur'an:
إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ
وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ يُدَبِّرُ
الْأَمْرَ مَا مِنْ شَفِيعٍ إِلَّا مِنْ بَعْدِ إِذْنِهِ ذَلِكُمُ اللَّهُ
رَبُّكُمْ فَاعْبُدُوهُ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ [يونس/3]
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang menciptakan
langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy untuk
mengatur segala urusan. Tiada seorangpun yang akan memberi syafa'at kecuali
sesudah ada izin-Nya. (Dzat) yang demikian itulah Allah, Tuhan kamu, maka
sembahlah Dia. Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran?
Faidah
ayat:
1.
Tuhan kita adalaha Allah
2.
Allah telah menciptakan semua langit, bumi seisinya dan semua yang
berada antara langit dan bumi dalam enam masa
3.
Setelah menciptakan itu semua Allah bersemayam di ‘Arsy
4.
Allah mengatur segala urusan (setelah menciptakan langit dan bumi) di
atas ‘Arsy
5.
Tak seorangpun dapat memberikan syafaat selain yang mendapat izin Allah
ta’alabaik
6.
Kita diwajibkan hanya beribadah kepada Allah saja karena Allah lah yang
menciptakan bumi, langit, dan mengatur segala urusan makhluknya.
7.
Proses penciptaan langit dan bumi, dan pengaturan alam semesta adalah
sumber pelajaran yang paling
Dimanakah
‘Arsy Allah itu?
‘Arsy
Allah itu berada di tempat yang paling tinggi. Tata surya alam semesta berada
di bawah ‘Arsy-Nya ta’ala.
1.
‘Arsy Allah subhanahu wa ta’ala berada di atas surge Firdaus
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ صَالِحٍ حَدَّثَنَا فُلَيْحٌ عَنْ
هِلَالِ بْنِ عَلِيٍّ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَبِرَسُولِهِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَصَامَ رَمَضَانَ كَانَ
حَقًّا عَلَى اللَّهِ أَنْ يُدْخِلَهُ الْجَنَّةَ جَاهَدَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
أَوْ جَلَسَ فِي أَرْضِهِ الَّتِي وُلِدَ فِيهَا فَقَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ
أَفَلَا نُبَشِّرُ النَّاسَ قَالَ إِنَّ فِي الْجَنَّةِ مِائَةَ دَرَجَةٍ
أَعَدَّهَا اللَّهُ لِلْمُجَاهِدِينَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ مَا بَيْنَ
الدَّرَجَتَيْنِ كَمَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ فَإِذَا سَأَلْتُمُ اللَّهَ
فَاسْأَلُوهُ الْفِرْدَوْسَ فَإِنَّهُ أَوْسَطُ الْجَنَّةِ وَأَعْلَى الْجَنَّةِ
أُرَاهُ فَوْقَهُ عَرْشُ الرَّحْمَنِ وَمِنْهُ تَفَجَّرُ أَنْهَارُ الْجَنَّةِ
Telah
bercerita kepada kami Yahya bin Shalih telah bercerita kepada kami Fulaih dari
Hilal bin 'Ali dari 'Atha' bin asar dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barang siapa yang beriman kepada
Allah, menegakkan shalat, berpuasa bulan ramadhan, maka sudah pasti Allah akan
memasukkannya kedalam surga, baik apakah dia berjihad di jalan Allah atau dia
hanya duduk tinggal di tempat di mana dia dilahirkan". Mereka bertanya:
"Wahai Rasulullah, apakah tidak sebaiknya kami sampaikan berita gembira
ini kepada orang-orang?" Beliau bersabda: "Sesungguhnya di surga itu
ada seratus derajat (kedudukan) yang Allah menyediakannya buat para mujahid di
jalan Allah dimana jarak antara dua derajat seperti jarak antara langit dan
bumi. Untuk itu bila kalian minta kepada Allah maka mintalah surga Firdaus karena dia adalah tengahnya
surga dan yang paling tinggi. Aku pernah diperlihatkan bahwa di atas Firdaus
itu adalah ‘Arsy Allah Yang Maha Pemurah dimana darinya mengalir sungai-sungai
surga". (Shahih al-Bukhari)
Faidah Hadist:
1. Surga menjadi jaminan bagi orang yang beriman kepada Allah,
yang mendirikan shalat, dan yang berpuasa Ramadhan, termasuk orang yang
berjihat ataupun hanya duduk-duduk di tempat ia dilahirkan.
2. Surga itu di dalamnya ada 120 tingkatan.
3. Ada surga khusus untuk para mujahid
3. Ada surga khusus untuk para mujahid
4. Setiap dua tingkatan surga - jaraknya seperti jarak langit
dan bumi
5. Surga Firdaus adalah surga yang berada di tempat paling
tengah, surga Firdaus juga adalah surga yang paling tinggi.
6. Di atas surga Firdaus ada Arsy tempat Allah bersemayam.
حَدَّثَنِي
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا مُعَاوِيَةُ بْنُ عَمْرٍو حَدَّثَنَا
أَبُو إِسْحَاقَ عَنْ حُمَيْدٍ قَالَ سَمِعْتُ أَنَسًا يَقُولُ أُصِيبَ حَارِثَةُ
يَوْمَ بَدْرٍ وَهُوَ غُلَامٌ فَجَاءَتْ أُمُّهُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَدْ عَرَفْتَ مَنْزِلَةَ
حَارِثَةَ مِنِّي فَإِنْ يَكُ فِي الْجَنَّةِ أَصْبِرْ وَأَحْتَسِبْ وَإِنْ تَكُنْ
الْأُخْرَى تَرَى مَا أَصْنَعُ فَقَالَ وَيْحَكِ أَوَهَبِلْتِ أَوَجَنَّةٌ
وَاحِدَةٌ هِيَ إِنَّهَا جِنَانٌ كَثِيرَةٌ وَإِنَّهُ لَفِي جَنَّةِ الْفِرْدَوْسِ
Telah menceritakan kepadaku
Abdullah bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Mu'awiyah bin Amru dan
telah menceritakan kepada kami Abu Ishaq dari Humaid mengatakan, aku mendengar
Anas mengatakan, “Haritsah gugur di perang
Badar sedang ia masih berusia muda. Kemudian ibunya mendatangi Nabi Shallallahu'alaihiwasallam
dan berujar, "Ya Rasulullah, engkau telah tahu tempat tinggal Haritsah
daripada aku, kalaulah dia di surga, maka aku akan bersabar dan mengharap
pahala, dan jikalau ditempat lain, akan kau lihat apa yang kulakukan".
Maka Nabi bersabda, "Apakah kamu mengira bahwa surga hanyalah satu
tingkatan, sungguh surga mempunyai sekian banyak tingkatan, dan sungguh dia
berada di surga Firdaus." (Shahih al-Bukhari)
Faidah hadist:
Haritsah gugur sebagai mujahid, dan
dia dimasukkan di surge yang paling tinggi, yaitu surga Firdaus.
2.
‘Arsy berada di tempat yang paling tinggi, seluruh alam raya
berada di bawah’Arsy.
حَدَّثَنَا
الْحُمَيْدِيُّ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ عَنْ إِبْرَاهِيمَ
التَّيْمِيِّ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَسَأَلْتُ النَّبِيَّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ قَوْلِهِ تَعَالَى}
وَالشَّمْسُ
تَجْرِي لِمُسْتَقَرٍّ لَهَا {قَالَ مُسْتَقَرُّهَا تَحْتَ الْعَرْشِ
Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi Telah
menceritakan kepada kami Waki' Telah menceritakan kepada kami Al-A'masy dari
Ibrahim At Taimi dari Bapaknya dari Abu Dzar dia berkata, “Aku bertanya kepada
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tentang firman Allah Ta'ala, "Dan
matahari berjalan di tempat peredarannya." Beliau bersabda: "Tempat
peredarannya berada dibawah Arsy." (Yasiin: 38) (Shahih
al-Bukhari).
Faidah
Hadist:
Rasulullah
menegaskan bahwa tempat peredaran matahri adalah di bawah ‘Arsy.
Bagaimanakah
Ukuran ‘Arsy Allah Itu?
Bumi
dan langit yang tujuh tidak dapat dibandingkan dengan luas ‘Arsy Allah
subhanahu wa ta’ala.
ما
السموات السبع في الكرسي إلا كحلقة ملقاة بأرض فلاة و فضل العرش على الكرسي كفضل
تلك الفلاة على تلك الحلقة
Tidaklah
langit yang tujuh di dalam (dibandingkan dengan) Kursiy kecuali seperti
lingkaran yang dilemparkan ke padang yang luas, dan keunggulan ‘Arsy dan Kursiy
seperti keunggulan padang yang luas itu atas lingkaran tersebut. (Ibn Abi
Syuaibah).
Faidah
Hadist:
1.
Bila Kursiy Allah sama dengan padang yang luas, maka luas bumi dan
langit yang tujuh sama hanyalah bagian yang sangat kecil dari luas Kursi Allah
2.
Bila ‘Arsy Allah sama dengan padang yang luas, maka luas Kursi Allah hanyalah
bagian yang sangat kecil dari luas ‘Arsy Allah
Allah
Subhanahu wa Ta’ala Berkarya di Atas ‘Arsy
إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي
خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى
الْعَرْشِ يُدَبِّرُ الْأَمْرَ مَا مِنْ شَفِيعٍ إِلَّا مِنْ بَعْدِ إِذْنِهِ
ذَلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ فَاعْبُدُوهُ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ [يونس/3]
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang menciptakan
langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy untuk
mengatur segala urusan. Tiada seorangpun yang akan memberi syafa'at kecuali
sesudah ada izin-Nya. (Dzat) yang demikian itulah Allah, Tuhan kamu, maka
sembahlah Dia. Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran?
حَدَّثَنَا
أَبُو الْيَمَانِ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ حَدَّثَنَا أَبُو الزِّنَادِ عَنْ
الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ لَمَّا قَضَى الْخَلْقَ كَتَبَ عِنْدَهُ فَوْقَ
عَرْشِهِ إِنَّ رَحْمَتِي سَبَقَتْ غَضَبِي
Telah menceritakan kepada kami
Abul Yaman telah mengabarkan kepada kami Syu'aib telah menceritakan kepada kami
Abuz zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda, "Ketika
Allah menetapkan penciptaan, Dia tulis di sisi-Nya di atas ‘Arsy-Nya 'Rahmat-Ku
lebih mendominasi kemurkaan-Ku'." (Shahih al-Bukhari)
Faidah Hadist:
Setelah Allah menciptakan seluruh
langit dan bumi, Allah mentetap di ‘Arsy dan menuliskan segala sesuatu di ‘Arsy,
termasuk menuliskan kehendaknya bahwa Rahma-Nya melebihi kemurkaan-Nya
حَدَّثَنَا
أَبُو الْيَمَانِ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ حَدَّثَنَا أَبُو الزِّنَادِ عَنْ
الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ أَنْفِقْ
أُنْفِقْ عَلَيْكَ وَقَالَ يَدُ اللَّهِ مَلْأَى لَا تَغِيضُهَا نَفَقَةٌ سَحَّاءُ
اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ وَقَالَ أَرَأَيْتُمْ مَا أَنْفَقَ مُنْذُ خَلَقَ
السَّمَاءَ وَالْأَرْضَ فَإِنَّهُ لَمْ يَغِضْ مَا فِي يَدِهِ وَكَانَ عَرْشُهُ
عَلَى الْمَاءِ وَبِيَدِهِ الْمِيزَانُ يَخْفِضُ وَيَرْفَعُ} اعْتَرَاكَ {افْتَعَلَكَ مِنْ
عَرَوْتُهُ أَيْ أَصَبْتُهُ وَمِنْهُ يَعْرُوهُ وَاعْتَرَانِي} آخِذٌ بِنَاصِيَتِهَا {أَيْ فِي
مِلْكِهِ وَسُلْطَانِهِ عَنِيدٌ وَعَنُودٌ وَعَانِدٌ وَاحِدٌ هُوَ تَأْكِيدُ
التَّجَبُّرِ} اسْتَعْمَرَكُمْ {جَعَلَكُمْ عُمَّارًا أَعْمَرْتُهُ الدَّارَ فَهِيَ عُمْرَى جَعَلْتُهَا لَهُ} نَكِرَهُمْ {وَأَنْكَرَهُمْ
وَاسْتَنْكَرَهُمْ وَاحِدٌ} حَمِيدٌ مَجِيدٌ {كَأَنَّهُ فَعِيلٌ مِنْ مَاجِدٍ مَحْمُودٌ مِنْ حَمِدَ سِجِّيلٌ الشَّدِيدُ
الْكَبِيرُ سِجِّيلٌ وَسِجِّينٌ وَاللَّامُ وَالنُّونُ أُخْتَانِ وَقَالَ تَمِيمُ
بْنُ مُقْبِلٍ وَرَجْلَةٍ يَضْرِبُونَ الْبَيْضَ ضَاحِيَةًضَرْبًا تَوَاصَى بِهِ
الْأَبْطَالُ سِجِّينَا
Telah menceritakan kepada kami
Abu Al Yaman Telah mengabarkan kepada kami Syu'aib Telah menceritakan kepada
kami Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Allah Azza wa Jalla berfirman, 'Berinfaklah, maka aku akan
berinfak kepadamu.' Dan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
'Sesungguhnya tangan Allah terisi penuh, pemberian-Nya siang maupun malam tidak
pernah menguranginya." Juga beliau bersabda: "Tidakkah kalian melihat
bagaimana Allah telah memberikan nafkah (rezeki) semenjak Dia mencipta langit
dan bumi. Sesungguhnya Allah tidak pernah berkurang apa yang ada pada tangan
kanan-Nya." Beliau bersabda: "Dan 'Arsy-Nya ada di atas air, di
tangan-Nya yang lain terdapat neraca, Dia merendahkan dan meninggikan."
(Shahih al-Bukhari)
Faidah hadist:
1. Kita selalu diminta untuk berinfak,
dan balasannya adalah Allah ta’ala pun akan selalu memberikan infak kepada kita
2. Allah memiliki tangan
3. Tangan-Nya selalu berisi penuh
infak (pemberian), pemberian-Nya kepada makhluknya tak akan mengurangi segala
sesuatu yang ada pada tangan-Nya.
4. ‘Arsy Allah berada di atas air di
atas surga Firdaus.
5. Pada tangan Allah yang lain
terdapat timbangan.
6. Di atas ‘Arsy itu Allah
memberikan rejeki dan merendahkan atau meninggikan neraca
Allah
Mendengar Doa Malaikat dan Manusia dari Atas ‘Arsy
الَّذِينَ يَحْمِلُونَ الْعَرْشَ
وَمَنْ حَوْلَهُ يُسَبِّحُونَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَيُؤْمِنُونَ بِهِ
وَيَسْتَغْفِرُونَ لِلَّذِينَ آَمَنُوا رَبَّنَا وَسِعْتَ كُلَّ شَيْءٍ رَحْمَةً
وَعِلْمًا فَاغْفِرْ لِلَّذِينَ تَابُوا وَاتَّبَعُوا سَبِيلَكَ وَقِهِمْ عَذَابَ
الْجَحِيمِ [غافر/7]
(Malaikat-malaikat) yang memikul 'Arsy dan malaikat
yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya dan mereka beriman
kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman (seraya
mengucapkan): "Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala
sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti
jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang menyala-nyala,
Faidah Ayat:
1. Ada malaikat yang
bertugas memikul ‘Arsy
2. Ada juga malaikat
yang berada di sekeliling ‘Arsy
3. Para malaikat
tersebut bertasbih, beriman kepada Allah, dan memintakan ampunan kepada Allah
buat orang yang beriman
Para
Malaikat
Memikul Arsy
الَّذِينَ
يَحْمِلُونَ الْعَرْشَ وَمَنْ حَوْلَهُ يُسَبِّحُونَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ
وَيُؤْمِنُونَ بِهِ وَيَسْتَغْفِرُونَ لِلَّذِينَ آَمَنُوا رَبَّنَا وَسِعْتَ
كُلَّ شَيْءٍ رَحْمَةً وَعِلْمًا فَاغْفِرْ لِلَّذِينَ تَابُوا وَاتَّبَعُوا
سَبِيلَكَ وَقِهِمْ عَذَابَ الْجَحِيمِ [غافر/7]
(Malaikat-malaikat) yang memikul
'Arsy dan malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya dan
mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman
(seraya mengucapkan): "Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi
segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan
mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang menyala-nyala,
وَالْمَلَكُ
عَلَى أَرْجَائِهَا وَيَحْمِلُ عَرْشَ رَبِّكَ فَوْقَهُمْ يَوْمَئِذٍ ثَمَانِيَةٌ
[الحاقة/17]
Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru
langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung 'Arsy Tuhanmu di
atas (kepala) mereka.
Faidah
Ayat:
Ada
delapan malaikat yang memikul ‘Arsy, dan mereka memikul Aray dengan kepala
mereka ‘alaihim salam.
Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wa salam pun menerangkan hal
ini.
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أُذِنَ لِي أَنْ أُحَدِّثَ عَنْ مَلَكٍ
مِنْ مَلَائِكَةِ اللَّهِ مِنْ حَمَلَةِ الْعَرْشِ إِنَّ مَا بَيْنَ شَحْمَةِ
أُذُنِهِ إِلَى عَاتِقِهِ مَسِيرَةُ سَبْعِ مِائَةِ عَامٍ
Dari Jabir bin Abdullah, dari Nabi SAW, beliau
bersabda, "Aku diizinkan untuk menceritakan tentang kondisi salah satu
Malikat diantara malaikat-malaikat Allah yang lain; yaitu malaikat Hamalatul ‘Arsy
(pengusung ‘Arsy), 'Sesungguhnya jarak antara ujung telinga bawah malaikat
dengan bahunya sejauh perjalanan tujuh ratus tahun'." (Sunan Abu Dawud)
Faidah
hadist:
1.
Malaikat pemikul ‘Arsy mendapat gelar Hamalatul ‘Arsy
2.
Saking besarnya malaikat tersebut, jarak ujung telinga dengan pundaknya
dengan bahunya sejauh tujuh ratus tahun perjalanan.
Para
Malaikat Mengelilingi ‘Arsy
وَتَرَى الْمَلَائِكَةَ حَافِّينَ مِنْ حَوْلِ
الْعَرْشِ يُسَبِّحُونَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَقُضِيَ بَيْنَهُمْ بِالْحَقِّ
وَقِيلَ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
[الزمر/75]
Dan kamu (Muhammad) akan melihat malaikat-malaikat
berlingkar di sekeliling 'Arsy bertasbih sambil memuji Tuhannya; dan diberi
putusan di antara hamba-hamba Allah dengan adil dan diucapkan: "Segala
puji bagi Allah, Tuhan semesta alam."
‘Arsy itu Memiliki Tiang
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَمْرِو بْنِ يَحْيَى عَنْ
أَبِيهِ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ النَّاسُ يَصْعَقُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَإِذَا أَنَا بِمُوسَى
آخِذٌ بِقَائِمَةٍ مِنْ قَوَائِمِ الْعَرْشِ
Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Yusuf telah menceritakan kepada kami Sufyan dari 'Amru bin Yahya
dari Ayahnya dari Abu Sa'id Al Khudzri dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
beliau bersabda: "Pada hari kiamat semua manusia pingsan, tak tahunya
saya dan Musa berpegangan dengan salah satu penyangga 'arsy." (Shahih al-Bukhari)
Juga berdasarkan hadist berikut
حَدَّثَنَا
مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا وُهَيْبٌ حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ يَحْيَى
عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ
بَيْنَمَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَالِسٌ جَاءَ
يَهُودِيٌّ فَقَالَ يَا أَبَا الْقَاسِمِ ضَرَبَ وَجْهِي رَجُلٌ مِنْ أَصْحَابِكَ
فَقَالَ مَنْ قَالَ رَجُلٌ مِنْ الْأَنْصَارِ قَالَ ادْعُوهُ فَقَالَ أَضَرَبْتَهُ
قَالَ سَمِعْتُهُ بِالسُّوقِ يَحْلِفُ وَالَّذِي اصْطَفَى مُوسَى عَلَى الْبَشَرِ
قُلْتُ أَيْ خَبِيثُ عَلَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَأَخَذَتْنِي غَضْبَةٌ ضَرَبْتُ وَجْهَهُ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تُخَيِّرُوا بَيْنَ الْأَنْبِيَاءِ فَإِنَّ النَّاسَ
يَصْعَقُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَأَكُونُ أَوَّلَ مَنْ تَنْشَقُّ عَنْهُ
الْأَرْضُ فَإِذَا أَنَا بِمُوسَى آخِذٌ بِقَائِمَةٍ مِنْ قَوَائِمِ الْعَرْشِ
فَلَا أَدْرِي أَكَانَ فِيمَنْ صَعِقَ أَمْ حُوسِبَ بِصَعْقَةِ الْأُولَى
Telah menceritakan kepada kami
Musa bin Isma'il telah menceritakan kepada kami Wuhaib telah menceritakan
kepada kami 'Amru bin Yahya dari bapaknya dari Abu Sa'id Al-Khudriy radliallahu
'anhu berkata, “Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam sedang duduk bermajelis tiba-tiba datang seorang
Yahudi seraya berkata, "Wahai Abu Al Qasim, seorang shahabatmu telah
memukul wajahku". Lalu dia menebutkan seseorang dari kalangan Anshar. Maka
Beliau berkata, "Panggillah". Kemudian Beliau bertanya,
"Apakah benar kamu memukulnya?" Orang itu berkata; "Aku mendengar
di pasar dia bersumpah; "Demi Dzat yang telah memilih Musa untuk seluruh
manusia. Aku katakan; (Apakah kamu bermaksud untuk mengatakan) "Aku benci
Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam". Maka kemarahanku memuncak lalu aku
pukul wajahnya". Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Janganlah kalian banding-bandingkan (lebihkan) sesama para Nabi karena
nanti saat seluruh manusia dimatikan pada hari qiyamat, akulah orang yang
pertama kali dibangkitkan dari bumi namun saat itu dihadapanku telah ada Musa
Aalaihissalam yang sedang berpegangan pada salah satu tiang 'Arsy, dan aku
tidak tahu apakah dia termasuk orang yang dibangkitkan (lebih dahulu) atau
termasuk orang yang dihisab (sehingga diselamatkan) dengan hari kegoncangan
yang pertama?" (Shahih al-Bukhari)
Faidah Hadist:
1. Kita tidak
diperkenankan membanding-bandingkan atau melebih lebihkan sesame para Nabi
2. Orang yang pertama
kali dibangkitkan pada hari Kiamat nanti adalah Rasulullah Muhammad shalallahu ‘alaihi
wa salam.
3. Hanya saja
ternyata saat Rasulullah bangkit, Nabi Musa pun sudah terbangun dengan
berpegang pada tiang ‘Arsy Allah ta’ala
‘Arsy
Allah Tempat Bergantung Arwah-Arwah Para Syuhada
عَنْ ابْنِ
عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمَّا
أُصِيبَ إِخْوَانُكُمْ بِأُحُدٍ جَعَلَ اللَّهُ أَرْوَاحَهُمْ فِي جَوْفِ طَيْرٍ
خُضْرٍ تَرِدُ أَنْهَارَ الْجَنَّةِ تَأْكُلُ مِنْ ثِمَارِهَا وَتَأْوِي إِلَى
قَنَادِيلَ مِنْ ذَهَبٍ مُعَلَّقَةٍ فِي ظِلِّ الْعَرْشِ فَلَمَّا وَجَدُوا طِيبَ
مَأْكَلِهِمْ وَمَشْرَبِهِمْ وَمَقِيلِهِمْ قَالُوا مَنْ يُبَلِّغُ إِخْوَانَنَا
عَنَّا أَنَّا أَحْيَاءٌ فِي الْجَنَّةِ نُرْزَقُ لِئَلَّا يَزْهَدُوا فِي
الْجِهَادِ وَلَا يَنْكُلُوا عِنْدَ الْحَرْبِ فَقَالَ اللَّهُ سُبْحَانَهُ أَنَا
أُبَلِّغُهُمْ عَنْكُمْ قَالَ فَأَنْزَلَ اللَّهُ { وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ
قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ } إِلَى آخِرِ الْآيَةِ
Dari Ibnu Abbas,
ia berkata: Rasulullah SAW bersabda, "Ketika saudara kalian terbunuh dalam
pertempuran yang berlangsung di gunung Uhud, Allah menjadikan arwah mereka
berada di dalam tubuh burung yang berwarna hijau, ia (burung tersebut) berada
di sungai
surga, memakan buah-buah yang ada di situ, dan bernaung di dalam sangkar dari
emas yang tergantung di Arsy. Ketika mereka (arwah para syuhada) mendapatkan
makanan, minuman, dan tempat yang sangat baik, mereka berkata, 'Siapa yang akan
memberi tahu keadaan kita kepada saudara kita (di dunia) bahwa kita (senantiasa
masih) hidup dan diberi rezeki (oleh Allah), agar mereka tidak enggan berjihad
dan tidak takut berperang?' Allah pun berfirman, 'Aku yang akan menyampaikan
kabar (berita) tentang kalian.' "Allah kemudian menurunkan ayat,
'Janganlah engkau mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati;
bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki'. " (Qs. Aali 'Imraan [3]: 169) (Sunan Abu Dawud).
Semoga
bermanfaat. Ditulis di Paras Banjarasri Kalibawang Kulon Progo. Tulisan ini
banyak mengambil manfaat dari hadist digital. Kami selalu berdoa semoga
keluarga kami selalu dalam lindungan Allah subhanahu wa ta’ala dan selalu dalam
kebaikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar