BULAN
RAJAB
Oleh:
Sugiyanta, S.Ag, M.Pd
Pengertian Bulan Rajab
Teks Hadist:
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ سَلَامٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ حَدَّثَنَا أَيُّوبُ عَنْ
مُحَمَّدٍ عَنْ ابْنِ أَبِي بَكْرَةَ عَنْ أَبِي بَكْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ الزَّمَانَ قَدْ
اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّهُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ
السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ثَلَاثٌ
مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ وَرَجَبُ مُضَرَ
الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ
أَيُّ
شَهْرٍ هَذَا قُلْنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ فَسَكَتَ حَتَّى ظَنَنَّا
أَنَّهُ سَيُسَمِّيهِ بِغَيْرِ اسْمِهِ قَالَ أَلَيْسَ ذَا الْحِجَّةِ قُلْنَا بَلَى
قَالَ أَيُّ بَلَدٍ هَذَا قُلْنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ فَسَكَتَ حَتَّى
ظَنَنَّا أَنَّهُ سَيُسَمِّيهِ بِغَيْرِ اسْمِهِ
قَالَ
أَلَيْسَ الْبَلْدَةَ قُلْنَا بَلَى قَالَ فَأَيُّ يَوْمٍ هَذَا قُلْنَا اللَّهُ
وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ فَسَكَتَ حَتَّى ظَنَنَّا أَنَّهُ سَيُسَمِّيهِ بِغَيْرِ
اسْمِهِ قَالَ أَلَيْسَ يَوْمَ النَّحْرِ قُلْنَا بَلَى قَالَ فَإِنَّ دِمَاءَكُمْ
وَأَمْوَالَكُمْ قَالَ مُحَمَّدٌ وَأَحْسِبُهُ قَالَ وَأَعْرَاضَكُمْ عَلَيْكُمْ
حَرَامٌ كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هَذَا فِي بَلَدِكُمْ هَذَا فِي شَهْرِكُمْ هَذَا
وَسَتَلْقَوْنَ رَبَّكُمْ فَيَسْأَلُكُمْ عَنْ أَعْمَالِكُمْ أَلَا فَلَا
تَرْجِعُوا بَعْدِي ضُلَّالًا يَضْرِبُ بَعْضُكُمْ رِقَابَ بَعْضٍ أَلَا
لِيُبَلِّغْ الشَّاهِدُ الْغَائِبَ فَلَعَلَّ بَعْضَ مَنْ يَبْلُغُهُ أَنْ يَكُونَ
أَوْعَى لَهُ مِنْ بَعْضِ مَنْ سَمِعَهُ وَكَانَ مُحَمَّدٌ إِذَا ذَكَرَهُ قَالَ
صَدَقَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قَالَ أَلَا هَلْ
بَلَّغْتُ أَلَا هَلْ بَلَّغْتُ مَرَّتَيْنِ
Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Salam, telah
menceritakan kepada kami Abdul Wahab telah
menceritakan kepada kami Ayyub dari Muhammad dari Ibnu
Abu Bakrah dari Abu
Bakrah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
beliau bersabda, "Sesungguhnya zaman itu terus berputar sama seperti saat
Allah menciptakan langit dan bumi, setahun ada dua belas bulan, dan empat di
antaranya adalah bulan-bulan haram, dan tiga di antaranya adalah bulan-bulan
yang berurutan yaitu: Dzul Qa'dah, Dzul Hijjah, Muharram dan Rajab. Sedangkan
bulan Rajab adalah bulan Mudzar yaitu bulan yang terletak antara Jumadil Akhir
dan Sya'ban."
(Beliau bertanya), "Bulan apakah
sekarang ini?" kami menjawab, "Allah
dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui." Beliau terdiam beberapa saat, hingga
kami menduga bahwa beliau akan menyebutnya dengan nama yang lain, lalu beliau
bersabda, "Bukankah sekarang bulan Dzul Hijjah?" Kami menjawab,
"Benar."
Beliau
bertanya lagi,
"Negeri apakah ini?" Kami menjawab, "Allah dan Rasul-Nya yang
lebih mengetahui." Beliau terdiam beberapa saat, hingga kami menduga
beliau akan menyebutnya dengan nama yang lain, lalu beliau bersabda,
"Bukankah sekarang kita berada di negeri Baldah?" Kami menjawab, "Benar."
Beliau
kembali bertanya, "Hari
apakah ini?" Kami menjawab, "Allah dan Rasul-Nya yang lebih
mengetahui." Beliau terdiam beberapa saat, hingga kami mengira beliau akan
menyebutnya dengan nama yang lain. Kemudian beliau bersabda, "Bukankah
sekarang adalah hari Nahr (kurban)?" Kami menjawab, "Benar."
Beliau kemudian bersabda, "Sesungguhnya darah kalian, harta bendamu - Muhammad
berkata, “Saya kira beliau juga bersabda, “dan kehormatan kalian - adalah haram
atas diri kalian, seperti haramnya harimu sekarang ini, di negerimu ini, dan di
bulan kalian ini. Sesungguhnya kalian pasti akan bertemu dengan Rabb kalian (di
hari kiamat kelak), dan Dia akan menanyakan tentang semua amal perbuatan
kalian. Oleh karena itu, sepeninggalku nanti, janganlah kalian kembali kepada
kesesatan -dimana sebagian dari kalian membunuh sebagian yang lain-, hendaknya
orang yang hadir pada saat ini menyampaikan kepada orang yang tidak hadir! bisa
jadi orang yang mendengar dari mulut kedua justru lebih menjaga apa-apa yang di
dengarnya daripada orang yang mendengarnya secara langsung."
Sedangkan
apabila Muhammad menyebutkan hadits tersebut, dia berkata; "Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam benar." Setelah itu beliau bersabda:
"Bukankah aku telah menyampaikannya, bukankah aku telah menyampaikannya?!
Hingga dua kali.
Hadist di atas menegaskan bahwa:
1.
Rajab adalah nama salah satu nama (bulan
ketujuh) dari dua belas nama bulan dalam kalender Islam. Rajab termasuk salah
satu nama dari empat bulan haram. Bulan haram selain Rajab adalah Dzul Qa’dah,
Dzul Hijjah, dan Muharram.
2.
Rajab disebut bulan haram karena dalam
bulan tersebut orang dilarang mengadakan peperangan, mengangkat senjata,
menumpahkan darah manusia, dan dilarang juga menyerang kehormatan orang lain.
3.
Rajab juga disebut bulan Mudlar yaitu
bulan yang terlentak antara bulan Jumadal Akhir dan Sya’ban. Orang-orang Mudzar
mengagungkan bulan Rajab dengan melakukan korban penyembelihan yang kemudian
dilarang oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam
Rasulullah tak Pernah Melakukan Umrah pada Bulan
Rajab
Teks hadist
حَدَّثَنِي
عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ مُجَاهِدٍ
قَالَدَخَلْتُ أَنَا وَعُرْوَةُ بْنُ الزُّبَيْرِ الْمَسْجِدَ فَإِذَا عَبْدُ
اللَّهِ بْنُ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا جَالِسٌ إِلَى حُجْرَةِ عَائِشَةَ
ثُمَّ قَالَ كَمْ اعْتَمَرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
أَرْبَعًا ثُمَّ سَمِعْنَا اسْتِنَانَ عَائِشَةَ قَالَ عُرْوَةُ يَا أُمَّ
الْمُؤْمِنِينَ أَلَا تَسْمَعِينَ مَا يَقُولُ أَبُو عَبْدِ الرَّحْمَنِ إِنَّ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اعْتَمَرَ أَرْبَعَ عُمَرٍ
فَقَالَتْ مَا اعْتَمَرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عُمْرَةً
إِلَّا وَهُوَ شَاهِدُهُ وَمَا اعْتَمَرَ فِي رَجَبٍ قَطُّ
Telah menceritakan
kepadaku Ustman bin Abu Syaibah Telah menceritakan kepada kami Jarir dari
Manshur dari Mujahid, katanya, aku dan Urwah bin
Zubair memasuki sebuah masjid, ternyata Abdullah bin Umar
radliallahu ‘anhu
sedang
duduk di sebelah kamar Aisyah, kemudian Urwah bin Zubair bertanya, "Berapa
kali Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berumrah? Ibnu Umar menjawab,
"Empat kali." Aisyah terus berujar "Nabi shallallahu
'alaihi wasallam tak pernah berumrah kecuali Ibnu Umar turut menyertainya, dan
beliau sama sekali tidak pernah berumrah pada bulan rajab." (Shahih al-Bukhari)
Rasulullah selama
tinggal di Madinah melakukan umrah empat kali dan tidak sekalipun melakukannya
pada bulan Rajab.
Tidak Ada Penyembelihan Korban dalam Bulan Rajab
Teks hadits
مِخْنَفُ
بْنُ سُلَيْمٍ قَالَ وَنَحْنُ وُقُوفٌ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ بِعَرَفَاتٍ قَالَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ عَلَى كُلِّ أَهْلِ
بَيْتٍ فِي كُلِّ عَامٍ أُضْحِيَّةً وَعَتِيرَةً أَتَدْرُونَ مَا الْعَتِيرَةُ
هَذِهِ الَّتِي يَقُولُ النَّاسُ الرَّجَبِيَّةُ
Dari Mikhnaf bin
Sulaim, ia berkata: Pada waktu kami wukuf bersama Rasulullah SAW di Arafah,
beliau bersabda, "Wahai manusia, sesungguhnya bagi setiap penghuni
rumah (keluarga) —setiap tahunnya— diharuskan (menyembelih) hewan
Kurban dan 'atirah. Apakah kalian tahu apa itu 'atirah? Yaitu sesuatu yang biasa
disebut Rajabiyah." (hewan yang disembelih pada bulan Rajab)(Sunan Abu
Dawud)
Teks hadist
عَنْ مِخْنَفِ بْنِ سُلَيْمٍ قَالَ كُنَّا وَقُوفًا عِنْدَ النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِعَرَفَةَ فَقَالَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ
إِنَّ عَلَى كُلِّ أَهْلِ بَيْتٍ فِي كُلِّ عَامٍ أُضْحِيَّةً وَعَتِيرَةً
أَتَدْرُونَ مَا الْعَتِيرَةُ هِيَ الَّتِي يُسَمِّيهَا النَّاسُ الرَّجَبِيَّةَ
Dari Mikhnaf bin Sulaim, ia berkata,
"Kami wukuf di Arafah di sisi Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam, maka
beliau bersabda, 'Wahai manusia sekalian, sesungguhnya wajib atas setiap
keluarga untuk berkurban dan menyembelih hewan setiap tahun. Tahukan kalian apa
yang disebut dengan menyembelih hewan? Itulah yang disebut oleh orang dengan
sebutan Rajabiyyah (menyembelih hewan pada bulan Rajab)."
Dahulu Rasulullah mensyariatkan ‘atirah yaitu
menyembelih seekor kambing pada bulan Rajab tetapi ‘atirah ini lalu dihapus
oleh Rasulullah seperti diebut dalam hadits berikut.
Teks hadits
حَدَّثَنَا
عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ قَالَ الزُّهْرِيُّ حَدَّثَنَا
عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا فَرَعَ وَلَا عَتِيرَةَ قَالَ وَالْفَرَعُ
أَوَّلُ نِتَاجٍ كَانَ يُنْتَجُ لَهُمْ كَانُوا يَذْبَحُونَهُ لِطَوَاغِيَتِهِمْ
وَالْعَتِيرَةُ فِي رَجَبٍ
Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan berkata; Az Zuhri
telah menceritakan kepada kami dari Sa'id Ibnul Musayyab dari Abu Hurairah
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Tidak ada Fara'
dan Atirah." Beliau lalu jelaskan: "Fara' adalah anak pertama seekor
unta yang mereka sembelih untuk sesembahan mereka, dan Atirah adalah hewan
(kambing) yang mereka potong di bulan Rajab." (Shahih al-Bukhari)
Kaum atau Bani Mudlar pada bulan Rajab biasa
menyembelih seekor kambing yang mereka sering beri dengan nama ‘atirah, dan ini
sudag dilarang oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam.
Rasulullah Sering Berpuasa pada Bulan Rajab
Teks hadits:
عُثْمَانُ يَعْنِي ابْنَ حَكِيمٍ قَالَ سَأَلْتُ
سَعِيدَ بْنَ جُبَيْرٍ عَنْ صِيَامِ رَجَبٍ فَقَالَ أَخْبَرَنِي ابْنُ عَبَّاسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ كَانَ يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لَا يُفْطِرُ وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ
لَا يَصُومُ
Dan Utsman bin
Hakim, dia berkata: Aku bertanya kepada Sa'id bin Jubair tentang puasa bulan Rajab?
Sa'id menjawab, "Aku diberitahu Ibnu Abbas bahwa Rasulullah berpuasa
sampai aku katakan beliau tidak berbuka, dan beliau berbuka hingga aku katakan
beliau tidak berpuasa." (Sunan Abu Dawud)
Rasulullah berpuasa
pada bulan Rajab dengan menyatukan beberapa hari untuk berpuasa dan beberapa
hari untuk tidak berpuasa. Artinya Rasulullah berpuasa pada bulan Rajab
beberaha hari secara terus menerus lalu berhenti dan tidak berpuasa terus
menerus selama sebulan penuh.
Namun begitu puasa
pada bulan Rajab ini tidak memiliki keutamaan melebihi bulan lainnya karena tak
ditemukan hadist shahih yang menerangkannya. Para ahli hadist menyatakan bahwa
hadist-hadist yang menerangkan bahwa puasa bulan Rajab memiliki keutamaan
tertenu adalah hadist hadist dlaif (lemah) bahkan maudlu’ (palsu).
Keterkaitan dengan
Isra’ Mi’raj??
Kami sedang mencari
hadist-hadist yang menerangkn bahwa Isra Mi’raj Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi
wa salam terjadi tanggal 27 Rajab. Kepada para Kyai atau Ustadz yang membidangi
dalam hal ini, kami memohon untuk membagi ilmu tentang hal ini. Wallahu a’lam.
Ditulis pada Jumat 8
Mei 2015