YANG DILAKNAT ALLAH (Bag. 2)
Oleh: Sugiyanta, S.Ag, M.Pd
Pegunungan Menoreh dari SMK Muhammadiyah Kalibawang di Kompleks Perguruan Muhammadiyah
Dekso Banjararum Kalibawang Kulon Progo
A. ORANG YANG MENYAMBUNG RAMBUT DAN ORANG YANG MINTA
DISAMBUNG RAMBUTNYA
حَدَّثَنَا
إِسْمَاعِيلُ قَالَ حَدَّثَنِي مَالِكٌ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ حُمَيْدِ بْنِ
عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ أَنَّهُ سَمِعَ مُعَاوِيَةَ بْنَ أَبِي سُفْيَانَ
عَامَ حَجَّ وَهُوَ عَلَى الْمِنْبَرِ وَهُوَ يَقُولُ وَتَنَاوَلَ قُصَّةً مِنْ
شَعَرٍ كَانَتْ بِيَدِ حَرَسِيٍّ أَيْنَ عُلَمَاؤُكُمْ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَنْهَى عَنْ مِثْلِ هَذِهِ وَيَقُولُ إِنَّمَا
هَلَكَتْ بَنُو إِسْرَائِيلَ حِينَ اتَّخَذَ هَذِهِ نِسَاؤُهُمْ
وَقَالَ
ابْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا يُونُسُ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا فُلَيْحٌ عَنْ
زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَعَنَ
اللَّهُ الْوَاصِلَةَ وَالْمُسْتَوْصِلَةَ وَالْوَاشِمَةَ وَالْمُسْتَوْشِمَةَ
Telah
menceritakan kepada kami Isma'il dia berkata; telah menceritakan kepadaku Malik
dari Ibnu Syihab dari Humaid bin Abdurrahman bin 'Auf bahwa dia mendengar Mu'awiyah bin Abu
Sufyan berkhutbah di atas mimbar ketika musim haji, sambil
memeggang seikat rambut (sambungan rambut) dari tangan pengawalnya, katanya,
"Dimanakah ulama kalian!
Aku
pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang dari yang
seperti ini, beliau bersabda, "Bani
Isra'il celaka ketika wanita-wanita mereka mengambil (memakai) yang seperti
ini."
Ibnu Abu Syaibah mengatakan,
“Telah menceritakan kepada kami Yunus bin Muhammad telah
menceritakan kepada kami Fulaih dari Zaid bin Aslam dari 'Atha` bin Yasar dari
Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau
bersabda, "Allah melaknat orang yang menyambung rambutnya dan
yang minta disambung rambutnya dan melaknat orang yang mentato dan yang minta
ditato." (Shahih al-Bukhari)
Dari hadist di
atas diketahui bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam telah
memberitahukan kepada kita semua bahwa Bani Isra’il atau kaum Yahudi celaka
karena wanita-wanita mereka suka menggunakan sambungan (menyambung) rambut. Pada hal menyambung rambut di larang
bagi Bani Isra’il, tetapi mereka tidak menggubris aturan agama mereka.
Berkenaan dengan itu Rasulullah shalallahu
‘alaihi wa salam
memberitahukan kepada kita bahwa الْوَاصِلَةَ (orang yang menyambung rambut) dan الْمُسْتَوْصِلَةَ (orang yang minta disambungkan
rambutnya) termasuk orang yang dilaknat oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
Lalu bagaimana dengan wig rambut?
Tentu saja memakai wig termasuk criteria menyambung rambut. Dan Allah melaknat
orang yang membuat wig, yang minta dibuatkannya dan yang memakainya.
Walaupun rambut rontok, kita tetap
dilarang memakai sambungan rambut atau rambut palsu, seperti halnya wig rambut.
حَدَّثَنَا
آدَمُ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَمْرِو بْنِ مُرَّةَ قَالَ سَمِعْتُ الْحَسَنَ
بْنَ مُسْلِمِ بْنِ يَنَّاقٍ يُحَدِّثُ عَنْ صَفِيَّةَ بِنْتِ شَيْبَةَ عَنْ
عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ جَارِيَةً مِنْ الْأَنْصَارِ تَزَوَّجَتْ
وَأَنَّهَا مَرِضَتْ فَتَمَعَّطَ شَعَرُهَا فَأَرَادُوا أَنْ يَصِلُوهَا
فَسَأَلُوا النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ لَعَنَ اللَّهُ
الْوَاصِلَةَ وَالْمُسْتَوْصِلَةَ تَابَعَهُ ابْنُ إِسْحَاقَ عَنْ أَبَانَ بْنِ
صَالِحٍ عَنْ الْحَسَنِ عَنْ صَفِيَّةَ عَنْ عَائِشَةَ
Telah
menceritakan kepada kami Adam telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Amru
bin Murrah dia berkata; saya mendengar Al Hasan bin Muslim bin Yannaq
menceritakan dari Shafiyah binti Syaibah dari Aisyah radliallahu 'anha bahwa seorang budak
perempuan milik orang Anshar hendak menikah, sementara dirinya tengah sakit
hingga rambutnya rontok, maka orang-orang pun hendak menyambungnya, lalu mereka
bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau pun bersabda, "Allah melaknat orang yang
menyambung rambutnya dan yang minta disambung rambutnya." Hadits ini diperkuat oleh riwayat Ibnu
Ishaq dari Aban bin Shalih dari Al Hasan dari Shafiyyah dari Aisyah. (Shahih
al-Bukhari)
B.
ORANG YANG MEMBUAT TATO DAN YANG MINTA DITATOKAN
وَقَالَ ابْنُ
أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا يُونُسُ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا فُلَيْحٌ عَنْ
زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَعَنَ
اللَّهُ الْوَاصِلَةَ وَالْمُسْتَوْصِلَةَ وَالْوَاشِمَةَ وَالْمُسْتَوْشِمَةَ
Ibnu Abu Syaibah mengatakan,
“Telah menceritakan kepada kami Yunus bin Muhammad telah
menceritakan kepada kami Fulaih dari Zaid bin Aslam dari 'Atha` bin Yasar dari
Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau
bersabda, "Allah melaknat orang yang menyambung rambutnya dan
yang minta disambung rambutnya dan melaknat orang yang mentato dan yang minta
ditato." (Shahih al-Bukhari)
Dengan tegas hadist di atas menyatakan
bahwa mentato dan minta ditato diharamkan oleh agama kita ini.
Ditulis pada hari Kamis 28 Rabiul
Awwal 1435, 29 Januari 2014