Ternyata Rasul Pertama itu Nabi Nuh ‘alaihi salam
Oleh: Sugiyanta, S.Ag, M.Pd
Merbabu dan Merapi
Pengertian
Rasul
Secara
syar’i Rasul adalah orang yang diberi wahyu untuk disampaikan kepada ummat.
Rasul adalah laki-laki dan rasul adalah juga menjadi nabi. Adapun Nabi tidak
mesti menjadi rasul.
Rasul
Pertama
Rasul
Pertama adalah Nabi Nuh ‘alaihi salam. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
إِنَّا
أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ كَمَا أَوْحَيْنَا إِلَى نُوحٍ وَالنَّبِيِّينَ مِنْ
بَعْدِهِ وَأَوْحَيْنَا إِلَى إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ
وَيَعْقُوبَ وَالْأَسْبَاطِ وَعِيسَى وَأَيُّوبَ وَيُونُسَ وَهَارُونَ
وَسُلَيْمَانَ وَآَتَيْنَا دَاوُودَ زَبُورًا [النساء/163]
Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu
sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang
kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Isma'il,
Ishak, Ya'qub dan anak cucunya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami
berikan Zabur kepada Daud.
Hal
ini dipertegas dengan sabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam
صحيح البخاري - (ج 11 / ص 123)
عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ
كُنَّا
مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي دَعْوَةٍ فَرُفِعَ
إِلَيْهِ الذِّرَاعُ وَكَانَتْ تُعْجِبُهُ فَنَهَسَ مِنْهَا نَهْسَةً وَقَالَ
أَنَا سَيِّدُ الْقَوْمِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ هَلْ تَدْرُونَ بِمَ يَجْمَعُ
اللَّهُ الْأَوَّلِينَ وَالْآخِرِينَ فِي صَعِيدٍ وَاحِدٍ فَيُبْصِرُهُمْ
النَّاظِرُ وَيُسْمِعُهُمْ الدَّاعِي وَتَدْنُو مِنْهُمْ الشَّمْسُ فَيَقُولُ
بَعْضُ النَّاسِ أَلَا تَرَوْنَ إِلَى مَا أَنْتُمْ فِيهِ إِلَى مَا بَلَغَكُمْ
أَلَا تَنْظُرُونَ إِلَى مَنْ يَشْفَعُ لَكُمْ إِلَى رَبِّكُمْ فَيَقُولُ بَعْضُ
النَّاسِ أَبُوكُمْ آدَمُ فَيَأْتُونَهُ فَيَقُولُونَ يَا آدَمُ أَنْتَ أَبُو
الْبَشَرِ خَلَقَكَ اللَّهُ بِيَدِهِ وَنَفَخَ فِيكَ مِنْ رُوحِهِ وَأَمَرَ
الْمَلَائِكَةَ فَسَجَدُوا لَكَ وَأَسْكَنَكَ الْجَنَّةَ أَلَا تَشْفَعُ لَنَا
إِلَى رَبِّكَ أَلَا تَرَى مَا نَحْنُ فِيهِ وَمَا بَلَغَنَا فَيَقُولُ رَبِّي
غَضِبَ غَضَبًا لَمْ يَغْضَبْ قَبْلَهُ مِثْلَهُ وَلَا يَغْضَبُ بَعْدَهُ مِثْلَهُ
وَنَهَانِي عَنْ الشَّجَرَةِ فَعَصَيْتُهُ نَفْسِي نَفْسِي اذْهَبُوا إِلَى
غَيْرِي اذْهَبُوا إِلَى نُوحٍ فَيَأْتُونَ نُوحًا فَيَقُولُونَ يَا نُوحُ أَنْتَ
أَوَّلُ الرُّسُلِ إِلَى أَهْلِ الْأَرْضِ وَسَمَّاكَ اللَّهُ عَبْدًا شَكُورًا
أَمَا تَرَى إِلَى مَا نَحْنُ فِيهِ أَلَا تَرَى إِلَى مَا بَلَغَنَا أَلَا
تَشْفَعُ لَنَا إِلَى رَبِّكَ فَيَقُولُ رَبِّي غَضِبَ الْيَوْمَ غَضَبًا لَمْ
يَغْضَبْ قَبْلَهُ مِثْلَهُ وَلَا يَغْضَبُ بَعْدَهُ مِثْلَهُ نَفْسِي نَفْسِي
ائْتُوا النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيَأْتُونِي فَأَسْجُدُ
تَحْتَ الْعَرْشِ فَيُقَالُ يَا مُحَمَّدُ ارْفَعْ رَأْسَكَ وَاشْفَعْ تُشَفَّعْ
وَسَلْ تُعْطَهْ
قَالَ
مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدٍ لَا أَحْفَظُ سَائِرَهُ
Abu
Hurairah radliallahu 'anhu berkata; Kami bersama Nabi Shallallahu 'alaihi wa
salam dalam jamuan makan walimah (resepsi permikahan) kemudian disodorkan
kepada Beliau sepotong paha kambing yang mengundang selera Beliau maka Beliau
memakannya dengan cara menggigitnya lalu bersabda: "Aku adalah penghulu
kaum (manusia) pada hari qiyamat. Mengertikah kalian tatkala Allah mengumpulkan
manusia dari yang pertama (diciptakan) hingga yang terakhir pada satu bukit.
Kemudian mereka dijadikan menatap oleh seorang juru pandang dan dijadikan
mendengar oleh seorang juru seru dan matahari didekatkan. Kemudian sebagian
orang berkata; "Mungkin kalian punya saran karena nasib kalian
sekarang?". Tidakkah kalian punya pandangan siapa yang dapat memintakan
syafa'at kepada Rabb kalian?". Maka sebagian orang ada yang berkata;
"Bapak kalian, Adam 'alaihissalam". Maka mereka menemui Adam
Alaihissalam dan berkata; "Wahai Adam, kamu adalah bapak seluruh manusia. Allah
menciptakan kamu langsung dengan tangan-Nya dan meniupkan langsung ruh-Nya
kepadamu dan memerintahkan para malaikat untuk sujud kepadamu dan menempatkan
kamu tinggal di surga, tidakkah sebaiknya kamu memohon syafa'at kepada Rabbmu
untuk kami?. Tidakkah kamu melihat apa yang sedang kami hadapi?". Adam
Alaihissalam menjawab; "Rabbku pernah marah kepadaku dengan suatu
kemarahan yang belum pernah Dia marah seperti itu sebelumnya dan tidak akan
pula marah seperti itu sesudahnya. Dia melarang aku mendekati pohon namun aku
mendurhakai-Nya. Oh diriku, oh diriku. Pergilah kalian kepada orang selain aku.
Pergilah kepada Nuh". Maka mereka menemui
Nuh Alaihissalam dan berkata; "Wahai Nuh, kamulah Rasul pertama kepada
penduduk bumi ini dan Allah menamakan dirimu sebagai 'Abdan syakuura (hamba
yang bersyukur). Tidakkah kamu melihat apa yang sedang kami hadapi?, Tidakkah
sebaiknya kamu memohon syafa'at kepada Rabbmu untuk kami?. Maka Nuh
Alaihissalam berkata; "Pada suatu hari Rabbku pernah marah kepadaku dengan
suatu kemarahan yang belum pernah Dia marah seperti itu sebelumnya dan tidak
akan pula marah seperti itu sesudahnya. Oh diriku, oh diriku. Pergilah kalian
kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam". Maka mereka menemui aku.
Kemudian aku sujud di bawah al-'Arsy lalu dikatakan; "Wahai Muhammad,
angkatlah kepalamu dan mohonkanlah syafa'at serta mintalah karena permintaan
kamu akan dikabulkan". Muhammad bin 'Ubaid berkata; "Aku tidak hafal
seluruh isi hadits ini". (Hadist ini juga diriwayatkan oleh Imam Muslim
dan banyak imam-imam hadist lainnya.
Faidah
Hadist
Abu
Hurairah radliallahu ‘anhu menceritakan bahwa Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi
wa salam mengatakan bahwa besok pada setelah Hari Kiamat di padang Mahsyar
orang-orang akan datang kepada Adam ‘alaihi saam untuk minta syafaat (doa kepada Allah untuk membantunya), Nabi
Adam ‘alaihi salam meminta maaf kepada mereka, seraya berkata, “Datangilah Nuh
‘alaihi salam.” Lalu mereka mendatangi Nuh dan berkata, “Wahai Nuh, engkau
adalah Rasul pertama yang diutus Allah.” dan seterusnya
Kesimpulan
Berdasarkan
dalil-dalil di atas Rasul pertama adalah Nabi Nuh ‘alaihi salam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar