MUNAFIK
– APA DAN SIAPA??
Oleh:
Sugiyanta, S.Ag, M.Pd*
ARTI MUNAFIK
Secara bahasa, kata munafik berasal dari kata (nifaq) نافق, ينافقومنافقة, نفاقا, yang berarti pura-pura, diambil dari kata النافقاء yang berarti lubang keluarnya yarbu (sejenis
tikus) dari sarangnya, dimana jika hewan tersebut dicari dari lobang yang satu,
maka ia keluar dari lobang yang lain.
Seperti dalam ayat berikut:
Teks al-Quran (1)
وَإِنْ كَانَ كَبُرَ عَلَيْكَ إِعْرَاضُهُمْ فَإِنِ
اسْتَطَعْتَ أَنْ تَبْتَغِيَ نَفَقًا فِي الْأَرْضِ أَوْ سُلَّمًا فِي السَّمَاءِ
فَتَأْتِيَهُمْ بِآَيَةٍ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَجَمَعَهُمْ عَلَى الْهُدَى فَلَا
تَكُونَنَّ مِنَ الْجَاهِلِينَ [الأنعام/35]
Dan jika perpalingan mereka (darimu) terasa amat berat
bagimu, maka jika kamu dapat membuat lobang di bumi atau tangga ke langit lalu
kamu dapat mendatangkan mukjizat kepada mereka (maka buatlah). Kalau Allah
menghendaki, tentu saja Allah menjadikan mereka semua dalam petunjuk sebab itu
janganlah sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang jahil
Secara syar’i nifaq menampakkan ke-Islam-an dan kebaikan
tetapi menyembunyikan kekufuran dan kejahatan. Adapun kata munafik berarti
orang yang melakukan nifaq (amalan orang munafiq). Munafiq berarti orang yang
menampakkan ke-Islam-an dan kebaikan tetapi menyembunyikan kekufuran dan
kejahatan.
Teks
(2)
CIRI-CIRI MUNAFIQ
Berdusta, Bersumpah Palsu, dan Menghalangi manusia dari Jalan Allah:
Teks al-Quran (2)
إِذَا
جَاءَكَ الْمُنَافِقُونَ قَالُوا نَشْهَدُ إِنَّكَ لَرَسُولُ اللَّهِ وَاللَّهُ
يَعْلَمُ إِنَّكَ لَرَسُولُهُ وَاللَّهُ يَشْهَدُ إِنَّ الْمُنَافِقِينَ
لَكَاذِبُونَ. اتَّخَذُوا أَيْمَانَهُمْ جُنَّةً فَصَدُّوا عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ
إِنَّهُمْ سَاءَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ [المنافقون/1،
2]
Apabila
orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: "Kami mengakui, bahwa
sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah." Dan Allah mengetahui bahwa
sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan Allah mengetahui bahwa
sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta.
Mereka
itu menjadikan sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka menghalangi (manusia)
dari jalan Allah. Sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan.
Faidah
ayat:
1.
Orang-orang
munafik pada zaman Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam mengaku bahwa
Muhammad adalah Rasulullah, tetapi pada dasarnya mereka berdusta
2.
Orang
munafik pun sering bersumpah, tetapi sumpah sebagai alat pelindung diri saja.
3.
Orang-orang
munafik menghalangi manusia untuk menjalankan syariat agama.
Menginginkan Kaum Muslimin untuk Menjadi Kafir
Teks al-Quran (3)
فَمَا لَكُمْ فِي الْمُنَافِقِينَ فِئَتَيْنِ
وَاللَّهُ أَرْكَسَهُمْ بِمَا كَسَبُوا أَتُرِيدُونَ أَنْ تَهْدُوا مَنْ أَضَلَّ
اللَّهُ وَمَنْ يُضْلِلِ اللَّهُ فَلَنْ تَجِدَ لَهُ سَبِيلًا (88) وَدُّوا لَوْ
تَكْفُرُونَ كَمَا كَفَرُوا فَتَكُونُونَ سَوَاءً فَلَا تَتَّخِذُوا مِنْهُمْ
أَوْلِيَاءَ حَتَّى يُهَاجِرُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَإِنْ تَوَلَّوْا
فَخُذُوهُمْ وَاقْتُلُوهُمْ حَيْثُ وَجَدْتُمُوهُمْ وَلَا تَتَّخِذُوا مِنْهُمْ
وَلِيًّا وَلَا نَصِيرًا (89)
Maka
mengapa kamu (terpecah) menjadi dua golongan dalam (menghadapi) orang-orang
munafik, padahal Allah telah membalikkan mereka kepada kekafiran, disebabkan
usaha mereka sendiri ? Apakah kamu bermaksud memberi petunjuk kepada
orang-orang yang telah disesatkan Allah? Barangsiapa yang disesatkan Allah,
sekali-kali kamu tidak mendapatkan jalan (untuk memberi petunjuk) kepadanya.
Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir,
lalu kamu menjadi sama (dengan mereka). Maka janganlah kamu jadikan di antara
mereka penolong-penolong(mu), hingga mereka berhijrah pada jalan Allah. Maka
jika mereka berpaling, tawan dan bunuhlah mereka di mana saja kamu menemuinya,
dan janganlah kamu ambil seorangpun di antara mereka menjadi pelindung, dan
jangan (pula) menjadi penolong. (an-Nisa: 88-89)
Faidah
ayat:
1.
Muslimin
sering berpecah belah dalam menghadapi kaum munafik.
2.
Orang
munafik tidak dapat diberikan petunjuk karena mereka sudah disesatkan oleh
Allah
3.
Orang
munafik menginginkan kaum muslimin untuk menjadi orang kafir sama kafirnya
dengan mereka.
4.
Kaum
Muslimin dilarang mengangkat kaum munafik menjadi penolong atau pemimpin atau
pelindung, kecuali kalau mereka sudah menjadi orang Islam.
Malas Mengerjakan Shalat
Teks (4)
إِنَّ الْمُنَافِقِينَ يُخَادِعُونَ اللَّهَ وَهُوَ
خَادِعُهُمْ وَإِذَا قَامُوا إِلَى الصَّلَاةِ قَامُوا كُسَالَى يُرَاءُونَ
النَّاسَ وَلَا يَذْكُرُونَ اللَّهَ إِلَّا قَلِيلًا [النساء/142]
Sesungguhnya
orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka.
Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka
bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut
Allah kecuali sedikit sekali.
Faidah ayat:
1.
Orang
munafik itu menipu Allah (dan juga kaum Muslimin) – di antaranya mereka mengaku
beriman kepada Allah juga hari akhir, tetapi kenyataannya mereka bukanlah orang
beriman. Dan Allah membalas tipuan mereka.
2.
Orang
munafik itu bila melakukan shalat, ia shalat dengan malas
3.
Orang
munafik itu kalaupun shalat hanya untuk diperlihatkan kepada orang lain (riya’)
4.
Orang
munafik itu tidak ingat kepada Allah kecuali sedikit saja
Menyuruh membuat yang munkar dan
melarang berbuat yang ma'ruf
Teks (5)
الْمُنَافِقُونَ وَالْمُنَافِقَاتُ بَعْضُهُمْ مِنْ
بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمُنْكَرِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمَعْرُوفِ وَيَقْبِضُونَ
أَيْدِيَهُمْ نَسُوا اللَّهَ فَنَسِيَهُمْ إِنَّ الْمُنَافِقِينَ هُمُ
الْفَاسِقُونَ. وَعَدَ
اللَّهُ الْمُنَافِقِينَ وَالْمُنَافِقَاتِ وَالْكُفَّارَ نَارَ جَهَنَّمَ
خَالِدِينَ فِيهَا هِيَ حَسْبُهُمْ وَلَعَنَهُمُ اللَّهُ وَلَهُمْ عَذَابٌ مُقِيمٌ
. [التوبة/67، 68]
Orang-orang
munafik laki-laki dan perempuan. sebagian dengan sebagian yang lain adalah
sama, mereka menyuruh membuat yang munkar dan melarang berbuat yang ma'ruf dan
mereka menggenggamkan tangannya. Mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah
melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itu adalah orang-orang yang
fasik.
Allah
mengancam orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang kafir
dengan neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya. Cukuplah neraka itu bagi
mereka, dan Allah mela'nati mereka, dan bagi mereka azab yang kekal.
Faidah
Ayat:
1.
Orang
munafik sama dengan orang munafik lainnya, mereka bersatu padu
2.
Orang
munafik menyuruh berbuat kemungkaran dan melarang berbuat kema’rufan
3.
Orang
munafik adalah orang-orang yang fasik
4.
Orang
munafik dan kafir diancam Allah subhanahu wa ta’ala dengan neraka Jahanam dan
kekal di dalamnya
5.
Orang
munafik dilaknat oleh Allah.
Terlalu
Kritis dalam Pembagian Sedekah, Gembira saat Memperoleh Sedekah tetapi Marah
saat Tidak Memperolehnya.
Teks (6)
وَمِنْهُمْ مَنْ يَلْمِزُكَ فِي الصَّدَقَاتِ
فَإِنْ أُعْطُوا مِنْهَا رَضُوا وَإِنْ لَمْ يُعْطَوْا مِنْهَا إِذَا هُمْ
يَسْخَطُونَ [التوبة/58]
Dan
di antara mereka ada orang yang mencelamu tentang (distribusi) sedekah; jika
mereka diberi sebahagian dari padanya, mereka bersenang hati, dan jika mereka
tidak diberi sebahagian dari padanya, dengan serta merta mereka menjadi marah.
Faidah
ayat:
1.
Pada
zaman Rasulullah dulu, kaum munafik selalu mencela tentang cara pembagian
sedekah.
2.
Kaum
munafik merasa senang saat diberi sedekah tetapi akan sangat marah bila tidak
diberi sedekah
Membujuk Kaum Kafir dari Ahlul Kitab
untuk Melawan Islam
Teks (7)
أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ نَافَقُوا يَقُولُونَ
لِإِخْوَانِهِمُ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَئِنْ أُخْرِجْتُمْ
لَنَخْرُجَنَّ مَعَكُمْ وَلَا نُطِيعُ فِيكُمْ أَحَدًا أَبَدًا وَإِنْ قُوتِلْتُمْ
لَنَنْصُرَنَّكُمْ وَاللَّهُ يَشْهَدُ إِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ (11) لَئِنْ
أُخْرِجُوا لَا يَخْرُجُونَ مَعَهُمْ وَلَئِنْ قُوتِلُوا لَا يَنْصُرُونَهُمْ
وَلَئِنْ نَصَرُوهُمْ لَيُوَلُّنَّ الْأَدْبَارَ ثُمَّ لَا يُنْصَرُونَ (12) [الحشر/11، 12]
Apakah
kamu tidak memperhatikan orang-orang munafik yang berkata kepada
saudara-saudara mereka yang kafir di antara ahli kitab: "Sesungguhnya jika
kamu diusir niscaya kamipun akan keluar bersamamu; dan kami selama-lamanya
tidak akan patuh kepada siapapun untuk (menyusahkan) kamu, dan jika kamu
diperangi pasti kami akan membantu kamu." Dan Allah menyaksikan bahwa sesungguhnya
mereka benar-benar pendusta.
Sesungguhnya
jika mereka diusir, orang-orang munafik itu tidak akan keluar bersama mereka,
dan sesungguhnya jika mereka diperangi, niscaya mereka tidak akan menolongnya;
sesungguhnya jika mereka menolongnya, niscaya mereka akan berpaling lari ke
belakang; kemudian mereka tidak akan mendapat pertolongan.
Faidah ayat:
1.
Orang
munafik itu membujuk ahli kitab untuk memberontak kepada Rasulullah, dan
berjanji untuk membantunya, bahkan berjanji menerima hukuman bersama-sama
2.
Tetapi
saat ahli kitab dalam peperangan, kaum munafik mengingkari apa yang mereka
sudah janjikan
Membujuk
Seperti Syetan
Teks (8)
كَمَثَلِ الشَّيْطَانِ إِذْ قَالَ لِلْإِنْسَانِ
اكْفُرْ فَلَمَّا كَفَرَ قَالَ إِنِّي بَرِيءٌ مِنْكَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ
رَبَّ الْعَالَمِينَ [الحشر/16]
(Bujukan
orang-orang munafik itu adalah) seperti (bujukan) setan ketika dia berkata
kepada manusia: "Kafirlah kamu", maka tatkala manusia itu telah
kafir, maka ia berkata: "Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu, karena
sesungguhnya aku takut kepada Allah, Rabb semesta Alam."
Faidah ayat:
1.
Kaum
munafik dalam membujuk kaum Muslimin untuk meninggalkan agama sama persis yang
dilakukan oleh setan, dengan cara yang lembut
2.
Bila
yang dibujuk terkena bujukannya dan mendapatkan kemudlorotan atau celaka, kaum
munafik enggan membantu bahkan cenderung berleps diri seolah-olah mereka takut
kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
Enggan Diajak
Berperang
Teks (9)
أَلَمْ
تَرَ إِلَى الَّذِينَ قِيلَ لَهُمْ كُفُّوا أَيْدِيَكُمْ وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ
وَآَتُوا الزَّكَاةَ فَلَمَّا كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقِتَالُ إِذَا فَرِيقٌ
مِنْهُمْ يَخْشَوْنَ النَّاسَ كَخَشْيَةِ اللَّهِ أَوْ أَشَدَّ خَشْيَةً وَقَالُوا
رَبَّنَا لِمَ كَتَبْتَ عَلَيْنَا الْقِتَالَ لَوْلَا أَخَّرْتَنَا إِلَى أَجَلٍ
قَرِيبٍ قُلْ مَتَاعُ الدُّنْيَا قَلِيلٌ وَالْآَخِرَةُ خَيْرٌ لِمَنِ اتَّقَى
وَلَا تُظْلَمُونَ فَتِيلًا [النساء/77]
Tidakkah
kamu perhatikan orang-orang yang dikatakan kepada mereka: "Tahanlah
tanganmu (dari berperang), dirikanlah sembahyang dan tunaikanlah zakat!"
Setelah diwajibkan kepada mereka berperang, tiba-tiba sebahagian dari mereka
(golongan munafik) takut kepada manusia (musuh), seperti takutnya kepada Allah,
bahkan lebih sangat dari itu takutnya. Mereka berkata: "Ya Tuhan kami,
mengapa Engkau wajibkan berperang kepada kami? Mengapa tidak Engkau tangguhkan
(kewajiban berperang) kepada kami sampai kepada beberapa waktu lagi?"
Katakanlah: "Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih
baik untuk orang-orang yang bertakwa, dan kamu tidak akan dianiaya sedikitpun.
Faidah
ayat:
1.
Kaum
munafik selalu membuat keonaran dan seolah mengajak berperang untuk membela
agama pada saat perang tidak boleh dilakukan, tetapi di saat mereka diperitah
untuk mereka menolaknya, mereka takut seperti takut kepada Allah subhanahu wa
ta’ala, bahkan perasaan takut jauh lebih besar dari pada takut kepada Allah.
2.
Kaum
munafik pada saat diajak perang mereka minta agar perang ditunda untuk beberapa
lama atau bahkan diurungkan
3.
Kepada
mereka yang mempunyai perasaan seperti orang munafik ini maka sebaiknya
dikatakan, "Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih
baik untuk orang-orang yang bertakwa, dan kamu tidak akan dianiaya sedikitpun.”
Teks (10)
وَإِذَا أُنْزِلَتْ سُورَةٌ أَنْ آَمِنُوا
بِاللَّهِ وَجَاهِدُوا مَعَ رَسُولِهِ اسْتَأْذَنَكَ أُولُو الطَّوْلِ مِنْهُمْ
وَقَالُوا ذَرْنَا نَكُنْ مَعَ الْقَاعِدِينَ [التوبة/86]
Dan
apabila diturunkan suatu surat (yang memerintahkan kepada orang munafik itu):
"Berimanlah kamu kepada Allah dan berjihadlah beserta Rasul-Nya",
niscaya orang-orang yang sanggup di antara mereka meminta izin kepadamu (untuk
tidak berjihad) dan mereka berkata: "Biarkanlah kami berada bersama
orang-orang yang duduk".
Faidah
ayat:
Orang
munafik itu bila diajak jihad atau berperang, mereka enggan, dan memilih berada
di tempat tinggalnya.
Orang
munafik itu mencari-cari alasan
Teks (11)
الَّذِينَ قَالُوا لِإِخْوَانِهِمْ وَقَعَدُوا لَوْ
أَطَاعُونَا مَا قُتِلُوا قُلْ فَادْرَءُوا عَنْ أَنْفُسِكُمُ الْمَوْتَ إِنْ
كُنْتُمْ صَادِقِينَ [آل عمران/168]
Orang-orang
yang mengatakan kepada saudara-saudaranya dan mereka tidak turut pergi
berperang: "Sekiranya mereka mengikuti kita, tentulah mereka tidak
terbunuh." Katakanlah: "Tolaklah kematian itu dari dirimu, jika kamu
orang-orang yang benar."
Faidah
ayat:
Untuk
membenarkan apa yang mereka lakukan, orang munafik merasa gembira atas musibah
yang menimpa kaum muslimin. Katanya, “Itu lo kalau ngga mau ikut nasehatku,
kalau dia tak ikut perang, pastilah dia tidak terbunuh sia-sia.” Pada hal
kematian itu semuanya adalah urusan Allah subhanahu wa ta’ala
Orang
Munafik itu Membenci Orang Beresedekah
Teks (12)
الَّذِينَ يَلْمِزُونَ الْمُطَّوِّعِينَ مِنَ
الْمُؤْمِنِينَ فِي الصَّدَقَاتِ وَالَّذِينَ لَا يَجِدُونَ إِلَّا جُهْدَهُمْ
فَيَسْخَرُونَ مِنْهُمْ سَخِرَ اللَّهُ مِنْهُمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ [التوبة/79]
(Orang-orang
munafik itu) yaitu orang-orang yang mencela orang-orang mukmin yang memberi
sedekah dengan sukarela dan (mencela) orang-orang yang tidak mempunyai (untuk
disedekahkan) selain sekedar kesanggupannya, maka orang-orang munafik itu
menghina mereka. Allah akan membalas penghinaan mereka itu, dan untuk mereka
azab yang pedih.
Faidah
ayat:
1.
Orang
munafik itu mencela dan menghina kaum mukminin yang suka sedekah dengan
sukarela
2.
Orang
munafik juga mencela dan menghina kaum mukminin yang tidak mempunyai sesuatu
untuk disedekahkan kecuali apa yang bisa mereka usahakan saja – walaupun dengan
jumlah yang sangat kecil tetapi kaum muslimin tetap bersedekah, meskipun dengan
susah payah dalam mengusahakannya.
3.
Allah
akan membalas penghinaan kaum munafik dengan azab yang pedih.
Orang Munafik
itu Memecah Belah Kaum Muslimin
Teks (13)
وَالَّذِينَ
اتَّخَذُوا مَسْجِدًا ضِرَارًا وَكُفْرًا وَتَفْرِيقًا بَيْنَ الْمُؤْمِنِينَ
وَإِرْصَادًا لِمَنْ حَارَبَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ مِنْ قَبْلُ وَلَيَحْلِفُنَّ
إِنْ أَرَدْنَا إِلَّا الْحُسْنَى وَاللَّهُ يَشْهَدُ إِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ [التوبة/107]
Dan
(di antara orang-orang munafik itu) ada orang-orang yang mendirikan masjid
untuk menimbulkan kemudharatan (pada orang-orang mukmin), untuk kekafiran dan
untuk memecah belah antara orang-orang mukmin serta menunggu kedatangan orang-orang
yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu. Mereka Sesungguhnya
bersumpah: "Kami tidak menghendaki selain kebaikan." Dan Allah
menjadi saksi bahwa sesungguhnya mereka itu adalah pendusta (dalam sumpahnya).
Teks (14)
لَا تَقُمْ فِيهِ أَبَدًا لَمَسْجِدٌ أُسِّسَ عَلَى
التَّقْوَى مِنْ أَوَّلِ يَوْمٍ أَحَقُّ أَنْ تَقُومَ فِيهِ فِيهِ رِجَالٌ
يُحِبُّونَ أَنْ يَتَطَهَّرُوا وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُطَّهِّرِينَ [التوبة/108]
Janganlah
kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya. Sesungguhnya masjid yang
didirikan atas dasar taqwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut
kamu sholat di dalamnya. Di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin
membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih.
Faidah
ayat:
1.
Ada
juga kaum munafik yang mendirikan masjid, tetapi tujuannya adalah untuk memecah
belah kaum muslimin.
2.
Masjid
yang mereka bangun sebagai alat tipu daya kaum Muslimin, untuk mengetahui
kelemahan dan kelengahan mereka.
3.
Rasulullah
melarang kaum muslimin shalat di dalam masjid kaum munafik selamanya
4.
Rasulullah
memerintahkan untuk tetap menggunakan masjid yang didirikan atas dasar
ketakwaan
Orang
Munafik itu Lebih Taat kepada Hukum Non-Islam
Teks (15)
إِنَّ الَّذِينَ ارْتَدُّوا عَلَى أَدْبَارِهِمْ
مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الْهُدَى الشَّيْطَانُ سَوَّلَ لَهُمْ وَأَمْلَى
لَهُمْ (25) ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا لِلَّذِينَ كَرِهُوا مَا نَزَّلَ اللَّهُ
سَنُطِيعُكُمْ فِي بَعْضِ الْأَمْرِ وَاللَّهُ يَعْلَمُ إِسْرَارَهُمْ
[محمد/25، 26]
Sesungguhnya
orang-orang yang kembali ke belakang (kepada kekafiran) sesudah petunjuk itu
jelas bagi mereka, setan telah menjadikan mereka mudah (berbuat dosa) dan
memanjangkan angan-angan mereka. Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka
(orang-orang munafik) itu berkata kepada orang-orang yang benci kepada apa yang
diturunkan Allah (orang-orang Yahudi): "Kami akan mematuhi kamu dalam
beberapa urusan", sedang Allah mengetahui rahasia mereka.
Faidah
ayat:
1.
Di
antara tanda kemunafikan adalah tidak mempedulikan petunjuk Allah dan
Rasulullah.
2.
Orang
munafik itu senang mendekati orang Yahudi (termasuk Nasrani dan lainnya) dari
pada kaum muslimin dan mengikuti peraturan yang dibuat oleh Yahudi dan lainnya.
Memusuhi Islam secara Sporadis
Teks (16)
لَا يُقَاتِلُونَكُمْ جَمِيعًا إِلَّا فِي قُرًى
مُحَصَّنَةٍ أَوْ مِنْ وَرَاءِ جُدُرٍ بَأْسُهُمْ بَيْنَهُمْ شَدِيدٌ تَحْسَبُهُمْ
جَمِيعًا وَقُلُوبُهُمْ شَتَّى ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لَا يَعْقِلُونَ
[الحشر/14]
Mereka
tidak akan memerangi kamu dalam keadaan bersatu padu, kecuali dalam kampung-kampung
yang berbenteng atau di balik tembok. Permusuhan antara sesama mereka adalah
sangat hebat. Kamu kira mereka itu bersatu, sedang hati mereka berpecah belah.
Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang tidak mengerti.
Faidah
ayat:
1.
Dalam
memerangi Mukminin, kaum munafik tidak bisa bersatu kecuali dalam tempat dan
keadaan yang tersembunyi dan tersamar.
2.
Sebenarnya
di antara kaum munafik sendiri ada perpecahan yang hebat karena hati-hati
mereka berpecah belah, walupun kaum Muslimin mengira mereka bersatu padu
ORANG
MUNAFIK ITU, KAFIR ATAU MENDEKATI KEKAFIRAN ATAU FASIK
Orang
Munafik itu Kafir (lihat teks (3), atau Mendekati Kafir
Teks (17)
وَلِيَعْلَمَ الَّذِينَ نَافَقُوا وَقِيلَ لَهُمْ
تَعَالَوْا قَاتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَوِ ادْفَعُوا قَالُوا لَوْ نَعْلَمُ
قِتَالًا لَاتَّبَعْنَاكُمْ هُمْ لِلْكُفْرِ يَوْمَئِذٍ أَقْرَبُ مِنْهُمْ
لِلْإِيمَانِ يَقُولُونَ بِأَفْواهِهِمْ مَا لَيْسَ فِي قُلُوبِهِمْ وَاللَّهُ
أَعْلَمُ بِمَا يَكْتُمُونَ [آل عمران/167]
Dan
supaya Allah mengetahui siapa orang-orang yang munafik. Kepada mereka
dikatakan: "Marilah berperang di jalan Allah atau pertahankanlah
(dirimu)." Mereka berkata: "Sekiranya kami mengetahui akan terjadi
peperangan, tentulah kami mengikuti kamu". Mereka pada hari itu lebih
dekat kepada kekafiran dari pada keimanan. Mereka mengatakan dengan mulutnya
apa yang tidak terkandung dalam hatinya. Dan Allah lebih mengetahui dalam
hatinya. Dan Allah lebih mengetahui apa yang mereka sembunyikan.
Faidah
ayat:
1.
Kaum
munafik itu ketika diajak perang pastilah mereka mencari alasan agar diijinkan
untuk tidak berperang
2.
Perkataan
kaum munafik, "Sekiranya kami mengetahui akan terjadi peperangan, tentulah
kami mengikuti kamu", adalah ungkapan ejekan kepada Rasulullah shalallahu
‘alaihi wa salam bahwa Rasulullah tidak tahu taktik perang karena sedikitnya
kaum muslimin.
3.
Kalaulah
kaum munafik itu tidak termasuk kafir, tetapi mereka lebih dekat kepada
kekafiran dari pada keimanan.
4.
Kaum
munafik itu mengatakan sesuatu yang jauh berbeda dengan apa yang terkandung
dalam hatinya. Di mulut berkata mendukung perang tetapi di hatinya terkandung
penolakan untuk berperang.
5.
Allah
mengetahui apa yang ada dalam hati kaum munafik walaupun tidak diungkapkan
dengan kata-kata.
Orang Munafik itu Fasik (lihat teks
(5))
Fasik adalah perbuatan yang sudah
keluar dari syari’at Islam. Pelakunya disebut mufasikin.
SIKAP KITA KEPADA ORANG MUNAFIK
Dilarang
membunuh orang munafik yang sudah menyepakati perjanjian damai atau minta
perlindungan dan tidak memerangi kaum muslimin
إِلَّا الَّذِينَ
يَصِلُونَ إِلَى قَوْمٍ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ مِيثَاقٌ أَوْ جَاءُوكُمْ
حَصِرَتْ صُدُورُهُمْ أَنْ يُقَاتِلُوكُمْ أَوْ يُقَاتِلُوا قَوْمَهُمْ وَلَوْ
شَاءَ اللَّهُ لَسَلَّطَهُمْ عَلَيْكُمْ فَلَقَاتَلُوكُمْ فَإِنِ اعْتَزَلُوكُمْ
فَلَمْ يُقَاتِلُوكُمْ وَأَلْقَوْا إِلَيْكُمُ السَّلَمَ فَمَا جَعَلَ اللَّهُ
لَكُمْ عَلَيْهِمْ سَبِيلًا (90) سَتَجِدُونَ آَخَرِينَ يُرِيدُونَ أَنْ
يَأْمَنُوكُمْ وَيَأْمَنُوا قَوْمَهُمْ كُلَّ مَا رُدُّوا إِلَى الْفِتْنَةِ
أُرْكِسُوا فِيهَا فَإِنْ لَمْ يَعْتَزِلُوكُمْ وَيُلْقُوا إِلَيْكُمُ السَّلَمَ
وَيَكُفُّوا أَيْدِيَهُمْ فَخُذُوهُمْ وَاقْتُلُوهُمْ حَيْثُ ثَقِفْتُمُوهُمْ
وَأُولَئِكُمْ جَعَلْنَا لَكُمْ عَلَيْهِمْ سُلْطَانًا مُبِينًا [النساء/90-91]
Kecuali
orang-orang yang meminta perlindungan kepada sesuatu kaum, yang antara kamu dan
kaum itu telah ada perjanjian (damai) atau orang-orang yang datang kepada kamu
sedang hati mereka merasa keberatan untuk memerangi kamu dan memerangi kaumnya.
Kalau Allah menghendaki, tentu Dia memberi kekuasaan kepada mereka terhadap
kamu, lalu pastilah mereka memerangimu. tetapi jika mereka membiarkan kamu, dan
tidak memerangi kamu serta mengemukakan perdamaian kepadamu maka Allah tidak
memberi jalan bagimu (untuk menawan dan membunuh) mereka.
Faidah Ayat:
Kaum Muslimin tidak boleh memerangi
kaum munafik yang telah minta perlindungan, perdamaian, kepada kaum Muslimin.
Dilarang mengangkat orang munafik
sebagai teman kepercayaan, penolong atau pemimpin.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا بِطَانَةً
مِنْ دُونِكُمْ لَا يَأْلُونَكُمْ خَبَالًا وَدُّوا مَا عَنِتُّمْ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاءُ
مِنْ أَفْوَاهِهِمْ وَمَا تُخْفِي صُدُورُهُمْ أَكْبَرُ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الْآَيَاتِ
إِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُونَ
Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu
orang-orang yang, di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan)
kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata
kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah
lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika
kamu memahaminya.
Faidah
Ayat:
1.
Kaum
Musimin dilarang mengambil teman di luar kalangannya sendiri (non-muslim,
termasuk orang munafik).
2.
Non-Muslim
dan Munafik banyak menimbulkan keburukan bagi kaum muslimin dan menyusahkan mereka
3.
Non-Muslim
dan Munafik bila berbicara menebarkan kebencian apalagi apa yang ada di batin
atau dada mereka, mereka jauh membenci umat Islam
هَا أَنْتُمْ أُولَاءِ تُحِبُّونَهُمْ
وَلَا يُحِبُّونَكُمْ وَتُؤْمِنُونَ بِالْكِتَابِ كُلِّهِ وَإِذَا لَقُوكُمْ قَالُوا
آَمَنَّا وَإِذَا خَلَوْا عَضُّوا عَلَيْكُمُ الْأَنَامِلَ مِنَ الْغَيْظِ قُلْ مُوتُوا
بِغَيْظِكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ [آل عمران/118،
119]
Beginilah
kamu, kamu menyukai mereka, padahal mereka tidak menyukai kamu, dan kamu
beriman kepada kitab-kitab semuanya. Apabila mereka menjumpai kamu, mereka
berkata "Kami beriman", dan apabila mereka menyendiri, mereka
menggigit ujung jari antaran marah bercampur benci terhadap kamu. Katakanlah
(kepada mereka): "Matilah kamu karena kemarahanmu itu". Sesungguhnya
Allah mengetahui segala isi hati.
Faidah
ayat:
1.
Kebanyakan
kaum muslimin menyukai non-muslim juga munafik, pada hal mereka sangat membenci
kaum muslimin
2.
Bahkan
kebanyakan kaum muslimin menyukai kitab-kitab non-muslim
3.
Orang
munafik selalu berkata bahwa mereka beriman,
4.
Di
dada mereka sebenarnya ada perasaan sangat benci kepada kaum Muslimin
5.
Allah
mengetahui isi hati mereka, maka kaum Muslimin hendaknya mengimani apa yang
diperintahkan dan dilarang oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
ORANG
MUNAFIK PADA HARI AKHIRAT
Gambaran
Orang Munafik di Akhirat Kelak
يَوْمَ يَقُولُ الْمُنَافِقُونَ وَالْمُنَافِقَاتُ
لِلَّذِينَ آَمَنُوا انْظُرُونَا نَقْتَبِسْ مِنْ نُورِكُمْ قِيلَ ارْجِعُوا
وَرَاءَكُمْ فَالْتَمِسُوا نُورًا فَضُرِبَ بَيْنَهُمْ بِسُورٍ لَهُ بَابٌ
بَاطِنُهُ فِيهِ الرَّحْمَةُ وَظَاهِرُهُ مِنْ قِبَلِهِ الْعَذَابُ (13)
يُنَادُونَهُمْ أَلَمْ نَكُنْ مَعَكُمْ قَالُوا بَلَى وَلَكِنَّكُمْ فَتَنْتُمْ
أَنْفُسَكُمْ وَتَرَبَّصْتُمْ وَارْتَبْتُمْ وَغَرَّتْكُمُ الْأَمَانِيُّ حَتَّى
جَاءَ أَمْرُ اللَّهِ وَغَرَّكُمْ بِاللَّهِ الْغَرُورُ [الحديد/13،
14]
(Yaitu)
pada hari ketika kamu melihat orang mukmin laki-laki dan perempuan, sedang
cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, (dikatakan
kepada meraka): "Pada hari ini ada berita gembira untukmu, (yaitu) syurga
yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, yang kamu kekal di dalamnya. Itulah
keberuntungan yang besar".
Pada
hari ketika orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada
orang-orang yang beriman: "Tunggulah kami supaya kami dapat mengambil
sebahagian dari cahayamu". Dikatakan (kepada mereka): "Kembalilah
kamu ke belakang dan carilah sendiri cahaya (untukmu)". Lalu diadakan di
antara mereka dinding yang mempunyai pintu. Di sebelah dalamnya ada rahmat dan
di sebelah luarnya dari situ ada siksa.
Faidah
ayat:
1.
Besok
di akhirat ada hari kaum mukminin disertai cahaya terang di depan dan kanan
mereka, dan kaum mukminin mendapat kabar gembira yaitu kaum mukminin akan masuk
surga dan kekal di dalamnya.
2.
Pada
hari itu kaum munafik berada di belakang dalam kegelapan, dan berlari maju
minta cahaya kepada kaum mukminin.
3.
Permintaan
itu ditolak dan kaum munafik diperintahkan untuk kembali ke belakang.
4.
Lalu
di antara kaum munafik dan mukminin dibuat sekat yang ada pintunya. Kaum
mukminin di sebelah kanan atau di dalam dan mendapatkan rahmat, sedangkan kaum
munafik di luar sekat dan mendapat siksa.
Orang
Munafik dan Musyrik berada di Jahanam
وَيُعَذِّبَ الْمُنَافِقِينَ وَالْمُنَافِقَاتِ
وَالْمُشْرِكِينَ وَالْمُشْرِكَاتِ الظَّانِّينَ بِاللَّهِ ظَنَّ السَّوْءِ
عَلَيْهِمْ دَائِرَةُ السَّوْءِ وَغَضِبَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ وَلَعَنَهُمْ
وَأَعَدَّ لَهُمْ جَهَنَّمَ وَسَاءَتْ مَصِيرًا [الفتح/6]
Dan
supaya Dia mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang
musyrik laki-laki dan perempuan yang mereka itu berprasangka buruk terhadap
Allah. Mereka akan mendapat giliran (kebinasaan) yang amat buruk dan Allah
memurkai dan mengutuk mereka serta menyediakan bagi mereka neraka Jahannam. Dan
(neraka Jahannam) itulah sejahat-jahat tempat kembali.
*Penulis adalah Wakil Ketua Bidang Majelis Tabligh Pimpinan Cabang
Muhammadiyah Dekso di Kecamatan Kalibawang Kulon Progo DIY.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar